KONTRIBUSIHASIL PENILAIAN KINERJAGURU BK/KONSELOR TERHADAP PENINGKATAN SEKOLAH EFEKTIF

Ujang Saprudin

Abstract


Melalui kajian ini kita akan menganalisis dampak Kinerja guru BK/ Konselor bagi peningkatan efektivitas sekolah melalui pemberdayaan Kinerja guru BK/ Konselor di sekolah, karena realisasi kebijakan sekolah efektif tersebut menuntut adanya perubahan sikap dan perilaku dari pihak guru-guru guna mendukung tumbuhnya prakarsa, inovasi, dan kreatifitas untuk membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktif dalam memberdayakan otoritas sekolah, serta mengefisienkan sistem pengelolaan pendidikan di sekolah. Peran utama dari guruBK/Konselor sebagai pelaku terjadinya reformasi sekolah adalah memastikan mutu pendidikan di sekolah semakin meningkat melalui layanan bimbingan dan konseling yang bermutu,komprehensif dan memandirikan peserta didik,sehingga ujung-ujungnya pengembangan kualitas akademik dan non akademik peserta didik juga meningkat secara optimal dan signifikan.

Kata kunci: Sekolah Efektif, Kinerja guru BK/ Konselor


Keywords


kinerja guru BK

Full Text:

PDF

References


Depdiknas, (1999). Panduan Manajemen Sekolah, Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas.

Depdiknas, (2001). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Edisi 3, Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas.

Depdiknas, (2002). Penyelenggaraan School Reform dalam Konteks Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMU, Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas.

Depdiknas, (2007).Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Jakarta: Depdiknas

Depdiknas,(2008).Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, Jakarta: Depdiknas

Depdiknas; (2009), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, Jakarta:

Depdiknas.

Fattah, Nanang; (2004), Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Pustaka

Kaur, A. and Hashim, R.A.,(n.y.), Effects of Teacher Autonomy Support on Thai Student’s Motivation. A Self Determination Theory Perspective, Malaysia: College of Arts and Sciences, University Arts and Sciences, University Utara Malays Utara Malaysia.

Kemdikbud,(2017).Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 Tahun 2017 tentang Komite Sekolah, Jakarta: Kemdikbud.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

Mulyasa, E,(2009). Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Rosda Karya.

Nurkholis; (2003), Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi, Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia

Saprudin, Ujang; (2002), Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)Di SMU Negeri 1 Samarang Kabupaten Garut, Makalah, Garut: Dinas Pendidikan Kab. Garut.

Suryosubroto,B.; (2004), Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Tim Broad Based Education (BBE),(2001). Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education), Jakarta: Depdiknas.

Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Undang-UndangRI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Williams, G and Deci, E.L. (2004).The Importance of Supporting Autonomy in Medical Education. American College of Physicians




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jpbk.v1i2.1874

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed By