IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SENI TERPADU UNTUK MENINGKATKAN APRESIASI DAN KREATIVITAS SENI BUDAYA TRADISIONAL DAERAH BANTEN “TEATER RAKYAT UBRUG”

Fuja Siti Fujiawati, Rian Permana, Dwi Junianti Lestari, Giri Mustika Roekmana

Abstract


Banten merupakan salah satu provinsi yang mempunya banyak jenis kesenian, salah satu kesenian daerah Banten yang merupakan jenis kesenian teater rakyat adalah ubrug. Seni ubrug merupakan suatu bentuk sajian yang di dalamnya terdapat unsur musik, tari, teater, dan seni rupa. Para generasi muda harus tahu kesenin daerahnya masing-masing, karena dengan mereka tahu kesenian daerahnya, mereka akan dapat berfikir dan merasa bangga dengan kekayaan bangsanya. Dengan mengenalkan ubrug, siswa akan mengenal unsur-unsur yang terkandung di dalamnya, seperti: olah rasa, penjiwaan, kehalusan budi, tatakrama, sopan santun, dan tenggang rasa, dan gotong royong. Menginat pentingnya mengenalkan potensi daerah lokal kepada siswa, dalam penelitian ini diharapkan dengan pengenalan “teater rakyat ubrug” melalui model pembelajaran seni terpadu dapat meningkatkan apresiasi dan kreativitas siswa di sekolah menengah atas di Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode action research  dengan dua siklus, dimana tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2) Pelaksanaan Tindakan (Acting), (3) Pengamatan (Observasi), dan (4) Refleksi (Reflecting). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Implementasi model pembelajaran seni terpadu dapat meningkatkan apresiasi dan kreativitas seni budaya tradisional daerah Banten dengan memperkenalkan “teater rakyat ubrug” dilaksanakan di SMA Negeri 8 Kota Serang Banten. Dalam upaya meningkatkan apresiasi dan kreativitas seni budaya tradisional daerah dapat menggunakan model pembelajaran yang dapat mengakomodir keseluruh unsur seni budaya seperti penggunaan model pembelajarn seni terpadu yang terbuktik dapat meningkatkan  apresiasi dan kreativitas siswa dalam mata pelajaran seni budaya.

Keywords


Teater Ubrug, Apresiasi, Kreativitas, Seni Terpadu

Full Text:

PDF

References


Bahari, N (2008), Kritik Seni Wacana Apresiasi dan Kreasi, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Golberg, Merryl. (1997). Arts and Learning. An Integrated Approach to Teaching and Learning in Multicultural and Multilingual settings. New York: Longman.

Kraus, Richard. (1969). History of The Dance In Art And Education. New Jersey: Prentice Hall inc. Englewod Cliffs.

Kusumastuti, Evy (2014).Penerapan Model Pembelajaran Seni Tari Terpadu Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Mimbar Sekolah Dasar. Volume 1 Nomor 1 April 2014

Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. (2007). Qualitative Data Analysis. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.

Rohidi, T.R., (1993). “Pendidikan Seni Rupa Sebagai Pengembangan Potensi dan Pelestarian Nilai-nilai Estetik”, Makalah, Semarang, 26 September 1992.

----------------- (1994). Pendekatan Sistem Sosial Budaya dalam Pendidikan, IKIP Semarang Prees, Semarang.

Rusyana, Yus. (2000). Tujuan Pendidikan Seni. Gelar: Jurnal Ilmu dan Seni STSI Surakarta: STSI Press. Salam, Sofyan. (2005). Paradigma Dan Masalah Pendidikan Seni. Semarang: PPS UNNES.

Soehardjo, A.J. 2005. Pendidikan Seni dari Konsep Sampai Program. Malang: Balai Kajian Seni dan Desain.

Subandi, Bandi. 2008. Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa. Solo: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Sujamto. 1992. Wayang dan Budaya Jawa, Semarang: Dahara Prize.

Wickiser, Ralph L. 1974. (terjemahan) Menuju ke Pendidikan Seni. (An Introduction to Art Education). Malang: P3T IKIP Malang




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v2i1.2502

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats
  • Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright @Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All right reserved p-ISSN 2503-4626 | e-ISSN 2528-2387