STUDI LAJU KOROSI LOGAM ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN INHIBITOR DARI EKSTRAK DAUN KARAMUNTING (RHODOMYRTUS TOMENTOSA) DALAM LARUTAN NaOH

Indah Lestari, Rodyatun Nisa, Nurul Sakinah, Mardiah Mardiah

Abstract


Korosi merupakan salah satu proses perusakan material karena adanya suatu reaksi antara logam dengan lingkungan. Besi merupakan logam yang mudah berkarat. Tetapi korosi logam tidak terbatas hanya pada besi, karena akan banyak logam yang ternyata mengalami proses korosi juga salah satunya aluminium. Aluminium Aluminium adalah logam lunak dan ringan dan memiliki warna keperakan kusam karena lapisan tipis oksidasi yang terbentuk saat unsur ini terkena udara.Salah satu pencegahan korosi adalah dengan menggunakan inhibitor korosi yang dapat dibuat dengan menggunakan bahan-bahan organik.Daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) mengandung tanin yang dapat digunakan untuk mencegah atau memperlambat terjadinya korosi. Metode perhitunganyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengukuran kehilangan berat dengan analisa gravimetri. Inhibitor ini digunakan pada logam aluminium yang direndam dalam larutan NaOH 1 M. Konsentrasi inhibitor dari ekstrak daun karamunting adalah 20 ppm (part per million) dengan variasi waktu 5, 15, 30, 45 dan 60 menit.  Laju korosipada aluminium sebelum penambahan inhibitor dengan variasi waktu berturut-turut adalah 0,047, 0,0598, 0,0719, 0,0786 dan 0,0688 g/cm.menit. Sedangkan laju korosi pada aluminium setelah adanya penambahan inhibitor yakni 0,0356, 0,0465, 0,0536, 0,0757 dan 0,0658 g/cm.menitdengan daya inhibisi berturut-turut 24,26%, 22,27%, 25,44%, 3,65% dan 1,23%. Dengan demikian adanya inhibitor dari ekstrak daun karamunting menyebabkan laju korosi pada aluminium yang direndam dalam larutan NaOH 1 M menjadi lebih lambat.


Keywords


daya inhibisi, inhibitor, korosi, dan laju korosi

Full Text:

PDF

References


Avner, S.H. 1987. Introduction to Physical Metalurgy, Mc Graw-Hill Inc. Singapore

Allen, M. D., & Ames, D. W. 1982. Interaction and Stray Current Effect on Buried Pipelines Six Case Histories. The present Status, Institution of Corrosion Science & Technology, Science Division. London.

Ilim dan Beni. 2008. Pemanfaatan Inhibitor Organik. Penerbit Erlangga. Jakarta

James K. Wessel. 2004. Handbook of Advanced Materials. John Wiley & Sons, Inc. New Jersey

Kristian, Andy dan Setyo Purwanto. 2015. Pengaruh Inhibitor Kafeina terhadap Laju Korosi Baja API 5L Grade B dalam Media Air Laut. BATAN PUSPITEK. Tangerang.

Pattireuw, Jones, Kevin, Abdul Rauf, Fentje dan Cresano, Romels. 2013. Analisis Laju Korosi pada Baja Karbon dengan Menggunakan Air Laut dan H2SO4. Teknik Mesin. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Putri, Ayu Linda,dkk.2015. Pengaruh Perbedaan Ekstraksi terhadap Kadar Senyawa yang Berpotensi Memiliki Analgetik Dari Ekstrak Daun dan Buah Karamunting. (Rhodomyrtus tomentosa).Universitas Islam Bandung. Bandung

Akhmad Gumelar, Agung. 2011. Studi Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Teh Roselia (Hibbicus sabdariffa) sebagai Green Corrosion Inhibitor untuk Material Baja Karbon Rendah di Lingkungan NaCl 3,5% pada Temperatur 50 Derajat Celsius. Skripsi. Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknik Universitas Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.36055/jip.v7i1.2816

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal integrasi Proses (JIP) has been indexed by:

                                         

 

 


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.