PROSES PEMURNIAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN AMPAS TEBU UNTUK PEMBUATAN SABUN PADAT

Erna Wati Ibnu Hajar, Auxilia Febri Wirasny Purba, Putri Handayani, Mardiah Mardiah

Abstract


Minyak goreng pada umumnya digunakan untuk memasak dan biasanya bisa digunakan hingga 3-4 kali penggorengan. Minyak goreng yang telah dipakai (minyak jelantah) akan menjadi barang buangan atau limbah dari rumah tangga dan pabrik industri penggorengan, jika tidak didaur ulang akan menjadi limbah yang mencemari lingkungan. Minyak jelantah dapat dimanfaatkan kembali dengan proses pemurnian yang selanjutnya dapat diolah menjadi bahan baku industri non pangan seperti sabun. Minyak jelantah mempunyai kandungan asam lemak bebas (ALB) yang cukup tinggi. Prosess pemurnian minyak jelantah dapat dilakukan dengan menggunakan ampas tebu sebagai adsorben untuk menurunkan kadar ALB pada minyak. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sabun padat dari minyak jelantah yang berasal dari buah kelapa dan jagung.Kemudian hasil dari penelitian ini dibandingkan dengan standar SNI. Pengamatan dilakukan atas parameter yang meliputi: kadar air pada minyak, kadar asam lemak bebas (ALB), berat sabun yang dihasilkan, kadar air pada sabun, derajat keasaman (pH), dan tinggi busa. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukan sampel sabun padat yang diuji memenuhi standar SNI NO 06-3532-1994 yang telah ditetapkan. Namun,kadar air pada sabun padat masih kurang baik karena melebihi batas maksimal SNI.

Keywords


Adsorben, Ampas Tebu, Asam Lemak Bebas, Minyak Goreng Bekas, Sabun

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.36055/jip.v6i2.803

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal integrasi Proses (JIP) has been indexed by:

                                         

 

 


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.