Hidrolisis Limbah Tongkol Jagung Menggunakan Asam Sulfat Dengan Variasi Waktu Fermentasi

Ellysa Loviani, Nani Sofroh, Wahyu Firmansyah, Andri Kapuji

Abstract


the Indonesian people and the world in general. This problem has triggered exploration of alternative materials that can be used as substitute fuels for fuel oil. Corn cobs are one of the alternative ingredients that can be converted into liquid fuels. Corn cobs which are hydrolyzed to produce glucose are then fermented to produce ethanol. This research carried out the hydrolysis step against corncob to become glucose so that it can be fermented into liquid fuel in the form of ethanol in the next stage. Hydrolysis is carried out using sulfuric acid. The results showed that from as much as 10 grams of dried corn cobs were crushed then oven for 4 hours at a temperature of 60oC then added 100 mL of sulfuric acid solution in various normalities. Hydrolysis is run at a temperature of 100 Oc, the results of hydrolysis are analyzed at various time variations. The results of the trial showed hydrolysis using sulfuric acid with a variation of time can convert corncob into glucose ± 54 mL.

Keywords


hydrolysis, corn cobs, sulfuric acid, glucose, ethanol

Full Text:

PDF

References


Agustina, Reni M., Ratman dan Irwan Said. (2016). Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Kadar Bioetanol Dari Kulit Jagung Manis Zea mays saccharata. Jurnal Akademi Kimia. Vol. 5,No.4. Palu: Universitas Tadulako

Assegaf, F. 2009. Prospek Produk Bioethanol Pisang (Musa paradisiacal) Menggunakan Metode Hidrolisis Asam dan Enzimatik. Universitas Jendral Sudirman RSO Semarang DSO purwokwerto. Online pada http://www.indeni-Unseod.net/Bioethanol/Bonggolpisang/Hidrolisis/Enzimatik.pdf (akses24 mei 2018)

Fachry, A. R., Astuti, P. & Puspitasari, T. G. (2013). Pembuatan bioethanol dari limbah tongkol jagung dengan variasi konsentrasi asam klorida dan waktu fermentasi. Jurnal Teknik Kimia, 19(1), 60-69.

Fadly, Z. 2000. Jamur Ragi Saccharomyces Cereviseae. Online pada http://zhulmaycry.blogspot.com/2009/08/jamur-ragi-Saccharomyces Cereviseae.html (akses 24 mei 2018)

Fatimah., Deralisa Ginting dan Veronica Sirait. (2017). Kinerja Mikroba Zymomonas mobilis dan Saccharomyces cerevisae untuk menguraikan hidrolisat tongkol jagung menjadi bioetanol dengan pengaruh waktu fermentasi dan rasio penambahan mikroba. Jurnal Teknik Kimia. Vol. 6,No.2. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara

Kartika, B., Sutanti, R., Nuzulis, A. 1992. Petunjuk Evaluasi Produk Industri Hasil Pertanian. Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi UGM

Mulyono, A.W., Handayani, C. B., Tari, A. I.N. & Zuprizal. (2011). Fermentasi etanol dari jerami padi. Prosiding seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Veteran Bagun Nusantara, sukoharjo.

Simomara, S. (2008). Membuat biogas pengganti bahan bakar minyak dan gas. Jakarta: Agromedia.

Wiratmaja, I. G., Kusuma, I. G. B. W. & winajaya, I. N. S. (2011). Pembuatan etanol generasi kedua dengan memanfaatkan limbah rumput laut cucheuma cottonii sebagai bahan baku, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 5(1), 75-84.

Said, G.,(1987), Bioindustri Penerapan Teknologi Fermentasi Edisi I, Mediatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Perry, R. H., (1999), Chemical Engineering Handbook, Mc. Graw Hill, New York.

Fessenden dan Fessenden, (1997), Kimia Organik edisi ketiga, PT Erlangga, Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.36055/setrum.v7i2.4516

Refbacks