STUDI FENOMENOLOGI PERIHAL PELAKOR DI KABUPATEN TANGERANG

Giolia Arsy Robbiah, Naniek Afrilla Framanik, Nia Kania Kurniawati

Abstract


Abstrak

Beberapa tahun belakangan maraknya pemberitaan media mengenai kasus perselingkuhan pada rumah tangga seseorang yang membuat istilah pelakor ini mencuat. Dalam perselingkuhan ada dua pihak yang terlibat, namun hanya pihak perempuan yang mendapatkan istilah dengan konotasi negatif seperti ini yang membentuk kesan-kesan tertentu terhadap seorang wanita selingkuhan seorang pria yang sudah beristri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif. Dengan mengumpulkan data melalui observasi, dan wawancara terhadap 5 informan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori Dramaturgi, Erving Goffman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan gaya dan perilaku pelakor saat berada di panggung depan dan panggung belakang adanya pengelolaan kesan tertentu untuk menghasilkan konsep diri dari dirinya sendiri maupun orang lain terutama saat berada di panggung depan pelakor cenderung menjadi sosok yang lebih berkarakter, dan memiliki cara berpenampilan, ekspresi maupun perilaku yang lebih formal baik dalam bentuk komunikasi secara verbal maupun non verbal. Sedangkan saat berada di panggung belakang pelakor lebih menunjukkan cara berpenampilan dan bersikap yang lebih apa adanya sebagai bentuk interpretasi pada lingkungan sekitarnya.

 

Kata Kunci : Fenomena, Pelakor, Dramaturgi, Erving Goffman

 

Abstract

A few years ago there was a lot of media coverage of an affair in someone's household that made the term pelakor appear. In the affair there are two parties involved, but only the women who get the term with a negative connotation like this which forms certain impressions of a woman having an affair with a married man. This research uses explorative qualitative. By collecting data through observation, and interviews with 5 informants. The theory used in this research is Dramaturgi Theory of Erving Goffman. The results of this research shows the different styles and behavior of the actors when they are on the front stage and the back stage of the management of certain impressions to produce self-concepts from themselves and others, especially when they are on the front stage, pelakor tend to be more character, and have a way of appearance, expression and more formal behavior both in the form of verbal and non verbal communication. Whereas when they are on the back stage, pelakor show more natural ways of looking and acting as a form of interpretation of the surrounding environment.

Keywords: Phenomenon, home wrecker, Dramaturgy Theory, Erving Goffman


Keywords


Phenomenon, home wrecker, Dramaturgy Theory, Erving Goffman

Full Text:

PDF (32-43)

References


Akbar, Usman. (2006). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: RinekaCipta.

Bungin, Burhan. (2013). Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Prenada Media Group.

Calhoun & Acocella. (1990). Psikolog Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan, Semarang: IKIP Semarang.

Clark, Moustakas. (1994). Phenomenological Research Methods, California: SAGE.

Burns, R.B. (1993). Konsep Diri (Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Prilaku). Jakarta : Arcan.

Dariyo, Agoes. (2007). Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Goffman, Erving. (1956). Presentation of Self in Everyday Life, New York: Anchor.

Goodman, Douglas J & Goerge Ritzer. (2004). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Iqbal. Muhammad. 2019. “Perceraian di Kabupaten Tangerang Terus Meningkat, Ini Penyebabnya, Ada 4.279 kasus perceraian selama 2019” https://www.google .co.id/amp/s/www.idntimes.com/news/indonesia/amp/muhammad-iqbal-15/ kabupaten-tangerang-masuk-10-besar-perceraian-tertinggi-ini-faktornya-nasional. Di akses pada 29 Oktober 2019 Pukul 12.21 WIB.

Juanna dan Abidin, S. (2018, Februari). Jurnal Komunikasi dan Media. Analisa Semiologi Pesan Moral Pada Film "Beauty And The Beast Live Action", 2(2), 87-105. Diperoleh dari E-journal: http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/commed/article/view/472

Kholifah, S. (2014). eJournal llmu Komunikasi. Analisis Semiotika Pesan Sosial Dalam Video “Takotak Miskumis” Di Youtube, 2(3), 135-149. Diperoleh dari E-journal: http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/08/artikel%20pdf_ejournal%20(08-23-14-03-08-40).pdf

Kuswarno, Engkus. (2009). Metedologi Penelitian Komunikasi Fenomenologi; Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian, Bandung: Widya Padjajaran

Martin, Nelly. 2018. “Apa Kata Ahli Linguistik soal "Pelakor"?”.

https://www.google.co.id/amp/s/amp.kompas.com/sains/read/2018/02/24/200600523/apa-kata-ahli-linguistik-soal-pelakor. Diakses pada 26 Oktober 2019 Pukul 20.22 WIB.

Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Moeliono, Anton M. (1993). Analisis Fungsi Subjek dan Objek Sebuah Tujuan. Bandung: ITB Bandung.

Musta’in. (2010). “teori diri” Sebuah Tafsir Makna Simbolik Pendekatan Teori Dramaturgi Erving Goffman. Jurnal Komunika. vol 4 no 2 Juli-Desember

M Firdaus, Rifki. 2018. “Jumlah Janda Bertambah, Tangerang Darurat Pernikahan Sakinah”. https://www.google.co.id/amp/s/www.islampos.com/jumlah-janda-bertambah-tangerang-darurat-pernikahan-sakinah-116049/amp/. Di akses pada 29 Oktober 2019 Pukul 11.30 WIB.

Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Rakhmat, Jalaluddin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rajasa. 2018. “Perceraian Di Tangerang Naik 25 Persen” https://www.google.co.id/amp/s/indopos.co.id/read/2018/11/21/156175/perceraian-di-tangerang-naik-25-persen/amp/. Di akses pada 29 Oktober 2019 pukul 11.00 WIB.

Surya, Dinda. 2011. “Hubungan Konsep Diri Remaja Putri Dengan Perilaku Membeli Produk Kosmetik Pemutih Wajah”. Universitas Negri Semarang,Semarang.

Sahurina, Maya. 2018. “Sepanjang 2018 Ribuan Pasutri di Tangerang Cerai, Ini Penyebabnya”. http://tangerangnews.com/kabupaten-tangerang/read/25363/ Sepanjang-2018-Ribuan-Pasutri-di-Tangerang-Cerai-Ini-Penyebabnya. Di akses pada 29 Oktober 2019 pukul 11:14 WIB




DOI: http://dx.doi.org/10.31506/jsc.v2i1.8036

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

View My Stats

 

Journal of Scientific Communication is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
  
Copyright © 2019 Journal of Scientific Communication. All rights reserved.