Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Tekanan Darah dan Tingkat Stres Kerja

Muhamad Rian Ardiansyah, Ja'far Salim, Wahyu Susihono

Abstract


Seksi Pallet memiliki mesin potong, serut, belah dan Nailer, suara mesin tersebut dapat menimbulkan kebisingan. Kebisingan akan terpapar kepada operator yang bekerja, bila dilakukan terus-menerus akan menimbulkan efek negatif pada tekanan darah dan stres kerja. Tahun 2011 Seksi Pallet memiliki intensitas kebisingan sebesar 92.033 dB. Tujuan penelitian ini mengukur intensitas kebisingan, tekanan darah dan stres kerja kemudian menggambarkan hubungan intensitas kebisingan terhadap tekanan darah dan stres kerja, serta membuktikan pengaruh stres kerja terhadap tekanan darah. Responden pada penelitian ini berjumlah 23 orang yang bekerja pada shift 1. Metode untuk mengukur intensitas kebisingan adalah kebisingan ekivalen, untuk mengukur tekanan darah digunakan alat digital blood pressure, untuk mengukur tingkat stress kerja digunakan kuesioner DASS 42, serta untuk mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh antar variable digunakan uji chi-square.  Hasil penelitian Intensitas kebisingan pada area mesin potong, belah dan nailer melewati batas NAB sedangkan area mesin serut memiliki intensitas kebisingan dibawah NAB. Tekanan darah mengalami kenaikan sebelum dan sesudah bekerja masing-masing sebesar 2.39 mmHg untuk sistolik dan 3.53 mmHg untuk diastolik. Tingkat stres kerja mengalami kenaikan sebesar 5.33 satuan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bukti adanya pengaruh intensitas kebisingan terhadap tekanan darah dan tingkat stres kerja, serta adanya pengaruh antara tingkat stres kerja dan tekanan darah.


Keywords


Kebisingan, Tekanan darah, Stres kerja

Full Text:

PDF

References


Babba, J.2007 . Hubungan Antara Intensitas Kebisingan di Lingkungan Kerja dengan Peningkatan Tekanan Darah. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. (Tidak Publikasi)

Crawford, J. R., & Henry, J. D. 2003. The Depression anxiety stress scales (DASS): Normative dataand latent structure in a large non-clinical sample. British Journal of Clinical Psychology, 42,111–131

Huboyo, H. 2009. Buku Ajar Pengendalian Bising dan Bau. Universitas Diponegoro. Semarang

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. : Kep-51/MEN/1999. Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja. Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia. Jakarta

Mayangsari, K. 2012. Analisa Faktor Lingkungan Fisik Terhadap Kelelahan Kerja Operator Scarfing Menggunakan Metode Waktu Reaksi di PT. ABC. Skripsi.Jurusan Teknik Industri FT UNTIRTA. Cilegon. (Tidak Publikasi)

Munir,S. 2008. Statistik Deskriptif (I) : Analisis Korelasi Product Moment Modul 14. Universitas Mercu Buana.

Poerwati, Ririn. 2008. Hubungan stres kerja terhadap hipertensi pada pegawai dinas kesehatan kota Pekan Baru. Tesis. Universitas Sumatra Utara. Medan. (Tidak Publikasi).

Psychology Foundation of Australia. 2011. Overview of DASS 42. From www2.psy.unsw.edu.au/DASS/. Online Access 3 Agustus 2012

Roestam, A.W. 2004. Program Konservasi Pendengaran di Tempat Kerja. Cermin Dunia Kedokteran No. 144 SNI 7231, 2009. Metode pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja. Jakarta : Badan Standar Nasional




DOI: http://dx.doi.org/10.36055/jti.v1i1.110

Refbacks

  • There are currently no refbacks.