Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

Maesaroh Maesaroh, Yayan Harry Yadi, Wahyu Susihono

Abstract


Workshop PT Krakatau Engineering (KE) merupakan area untuk memproduksi produk dari bahan baja, dimana bahan baku baja yang digunakan di supply dari PT Krakatau Stell. Fungsi utama dari workshop PT Krakatau Engineering adalah memproduksi produk baru yang dipesan oleh customer sesuai dengan spesifikasi dan waktu pemesanan tertentu. Berdasarkan observasi diketahui intensitas pencahayaan workshop pada area fabrikasi sebesar 37,07 lux dan area machining sebesarĀ  26,12 lux, kedua area tersebut memiliki nilai pencahayaan yang kurang dari nilai ambang batas pencahayaan yaitu 500 lux berdasarkan peraturan Kepmenkes RI No.1405/MENKES/SK/X1/2002. Selain kondisi lingkungan fisik, pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja juga diikuti oleh kesadaran setiap pekerja untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disediakan oleh perusahaan. Kurangnya komitmen karyawan terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Penggunaan APD merupakan salah satu cara untuk menghindari bahaya kerja yang akan berdampak pada berkurangnya efisiensi dan produktivitas kerja pekerja dan diketahui bahwa jumlah kecelakaan yang terjadi selama tahun 2012 adalah 8 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi bahaya akibat pencahayaan dan mengetahui kategori resiko untuk potensi bahaya yang terdapat di workshop PT Karatau Engineering. Metode yang digunakan untuk menentukan titik pengukuran pencahayaan dilakukan berdasarkan SNI 16-7062-2004 dengan jarak interval 6 meter untuk setiap titik pengukuran, sedangkan identifikasi potensi bahaya dan penilaian kategori resiko menggunakan pendekatan HIRA (Hazard Identification and Risk Assesment). Kategori resiko didapat dari matrik penilaian resiko yang merupakan perkalian antara tingkat peluang dan tingkat keparahan. Hasil dari penelitian adalah diketahui kategori resiko pada area fabrikasi di staisun pemotongan adalah medium, stasiun gerinda dengan kategori high dan medium, stasiun pengelasan dengan kategori medium, inspeksi dengan kategoru medium, dan material handling dengan kategori medium. Pada area machining, kategori resiko stasiun pembubutan adalah high, stasiun milling dengan kategori medium, dan material handling dengan kategori medium.

Keywords


Pencahayaan, Identifikasi Bahaya, Kategori Resiko, HIRA

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.36055/jti.v2i1.401

Refbacks

  • There are currently no refbacks.