PENGGUNAAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM KAJIAN STRATEGI TRANSPORTATION DEMAND 124 MANAGEMENT (TDM) (Studi Kasus Kota Bandung)

Fakhruriza Pradana

Abstract


Masalah kemacetan muncul seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di kota Bandung. Permasalahan transportasi ini terjadi karena tidak adanya keseimbangan antara prasarana transportasi (supply side) dengan pergerakan masyarakat (demand side). Oleh sebab itu, kebijakan pengembangan sistem prasarana transportasi perkotaan di Indonesia yang menggunakan pendekatan konvensional yaitu predict and provide harus ditinggalkan dan diganti dengan pendekatan baru yaitu predict and prevent. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pengelolaan pada sisi demand yang dikenal dengan istilah Transportation Demand Management (TDM). Metode yang digunakan untuk memilih strategi TDM pada kota Bandung adalah Analytic Hierarchy Process (AHP). Struktur hirarki dirancang 3 tingkat, tingkat pertama adalah tujuan, tingkat kedua berisi kriteria yang akan dievaluasi, dan tingkat ketiga adalah alternatif strategi TDM yang akan dipilih untuk kota Bandung. Data diperoleh berdasarkan pengisian kuesioner terhadap 28 responden (pemerintah dan akademisi) yang dianggap memahami dan dapat mengambil kebijakan transportasi di kota Bandung. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program microsoft excel dengan hasil urutan adalah sebagai berikut: Bus Rapid Transit (0,424), Nonmotorized Improvements (0,368) dan Alternatives Work Schedules (0,208). Ketiga program sangat tepat untuk diterapkan di Kota Bandung karena program tersebut sesuai dengan karakteristik Kota Bandung. Namun untuk lebih meningkatkan efektifitas dalam mengurangi tingkat kemacetan dan mendukung transportasi berkelanjutan, akan lebih baik jika ketiga program diimplementasikan secara bersamaan dan terintegrasi. Karena untuk menyelesaikan persoalan transportasi tidak ada satu solusi tunggal.


Keywords


kemacetan; transportation demand management; analytic hierarchy process;

Full Text:

PDF

References


Center for Sustainable Transportation (2002). Definition and Vision of Sustaninable Transportation. www.cstctd.org. Canada. (update 21 Juli 2011).

Ohta, K (1998). TDM Measures Toward Sustainable Mobility. Journal of International Associaton of Traffic and Safety Sciences.

Saaty, TL. and Vargas, L.G (2001 dan 1994). Models, Methods, Concepts And Applications of The Analytic Hierarchy Process. Kluwer Academic Publichers. London.

Tamin, O.Z. (1997). Pemodelan Optimasi Jumlah Armada dan Tarif Angkutan Kota di Kotamadya bandung. Lembaga Penelitian ITB. Bandung.

Tamin, O.Z. (1999). Konsep Manajemen Kebutuhan Transportasi (MKT) sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan di DKI Jakarta. Jurnal Perencanaan dan Wilayah

Kota ITB, Vol 10 No. 1. Bandung.

Tamin, O.Z. (2007). Menuju terciptanya Sistem Transportasi Yang Berkelanjutan (Sustainable Transportation) di Kota-Kota Besar di Indonesia. Konferensi Nasional Teknik Jalan ke 8. Jakarta.

Toit, R.D. (2009). Developing a Scorecard for Sustainable Transport: A Cape Town Application. Stellenbosch University

Victoria Transport Policy Institute/VTPI (1 May 2009). Online TDM Encyclopedia. Canada. www.vtpi.org (Update May 2009)

Zorgafos, K.G. (2005). Analytical Hierarchy Process (AHP): Its Application in FTS Business Model Assesment. Conference On “Flexible Mobility Services: Business, Models, Organizational and Contracted Issues”. Athens University of Economics and Bussiness.




DOI: http://dx.doi.org/10.36055/tjst.v9i2.6693

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License

Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.