MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSAKATA BERBASIS DENAH DESA TELUK LABUAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN METODA MATERNAL REFLEKTIF (MMR) DI KELAS IV SDLB/B BAHARI

Ati Adiati

Abstract


Pokok Permasalahan utama anak tunarungu adalah miskin bahasa. Kekurangmampuan berbahasa disebabkan oleh minimnya kosakata yang dimiliki oleh anak tunarungu. Keterampilan berbahasa seseorang dipengaruhi oleh jumlah kosakata yang dimilikinya. Oleh karena itu, sejak dini seseorang sudah diperkenalkan sejumlah kosakata baik oleh orang tuanya, saudara dan teman-temannya. Ketika anak memasuki usia sekolah maka bertambahlah kosakata yang dia miliki, begitu pula dengan anak tunarungu. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata Berbasis Denah Desa Teluk Labuan Pandeglang pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan Metoda Maternal Reflektif (MMR)  Di Kelas IV SDLB/B Bahari Kabupaten Pandeglang Banten. Hasil analisis data yang diperoleh setelah dilakukan tindakan dalam pembelajaran. Pada kegiatan siklus I memiliki rata-rata penguasaan kosa kata sebesar 16,7 dengan jumlah kosakata sebanyak 67 kosa kata dengan tingkat prosentase penguasaan 34%, dan meningkat sangat baik pada siklus II memiliki rata-rata penguasaan kosa kata sebesar 25,76 dengan jumlah kosa kata sebanyak 103 kosa kata dengan tingkat prosentase penguasan kosa kata 53%. Pada intinya, penerapan Metoda Maternal Reflektif (MMR) berbasis denah desa Teluk Labuan dapat meningkatkan penguasaan kosa kata bagi siswa Kelas IV SDLB/B Bahari Kabupaten Pandeglang Banten yang berimbas pada peningkatan hasil belajar siswa.


Keywords


Penguasaan Kosa Kata, Metode Maternal Reflektif

Full Text:

PDF

References


Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SDLB-B.

Driyanto. Empu, (1981). Deteksi Cacat Dengar . Symposium. Bandung: Symposium.

Echols. John M.(2009) Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Martamah. Sri Mulyani, (1997). Symposium Tunarungu-wicara. Semarang: Symposium.

Sipala, Yusran, (1984). Usaha Guru Dalam Pelaksanaan Pembentukan Bicara/Bahasa Sebagai Salah Satu Usaha Pengembangan Komunikasi Bagi Anak Tunarungu di Taman Latihan Santirama Bandung.Skripsi.

Sri Melinda, (2001). Pengantar Tentang MMR Dalam Pengajaran Berbahasa Anak Tunarungu: Makalah.

Tarigan. HG. (1990). Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jmbsi.v2i1.1496

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Membaca (Bahasa dan Sastra Indonesia)