Application Constructivism as a Means of Increasing Interest in Reading and Appreciation of Literature in Schools
Abstract
Di era teknologi saat ini, akses informasi yang tidak terbatas ibarat lautan yang luas. Namun, untuk memahami dan memanfaatkannya secara optimal, kemampuan membaca menjadi kuncinya. Negara-negara maju seperti Jepang dan beberapa negara Eropa telah menunjukkan korelasi yang kuat antara minat baca yang tinggi dengan kemajuan bangsa. Pendekatan konstruktivisme dalam pendidikan memegang peranan penting dalam menumbuhkan minat baca di sekolah. Pendekatan ini menitikberatkan pada pembentukan karakter dan minat siswa, khususnya dalam bidang literasi dan membaca. Guru berperan sebagai fasilitator, memberikan kemudahan dan kebebasan bagi siswa untuk menemukan dan mengembangkan pengetahuannya sendiri. Guru memfasilitasi tumbuh kembangnya minat baca dan apresiasi sastra dengan berbagai cara, seperti: menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan, menyediakan berbagai bahan bacaan yang menarik dan bermutu, menerapkan metode pembelajaran yang kreatif dan interaktif, memberikan penghargaan dan pengakuan atas prestasi membaca siswa. Berdasarkan penelitian dan pembahasan, guru menjadi kunci utama dalam meningkatkan minat baca dan apresiasi sastra di sekolah melalui pendekatan konstruktivisme. Dengan fasilitasi dan bimbingan yang tepat, guru dapat menggerakkan siswa untuk meraih minat baca dan apresiasi sastra yang tinggi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Endraswara, S. (2002). Pengajaran Sastra Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Makalah.
Lubis , R. H. (2019). Kemampuan Apresiasi Sastra Siswa SMA di Kota Medan. Medan Makna.
Mahayana, M. S. (2015). Apresiasi Sastra Indonesia di Sekolah. INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 13(3).
Sugiyono, 2019. Meitodei Peineilitian Peindidikan Peindeikatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Waluyo, Herman J. (2002). Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama