Etnografi Media Konten Writer Jabar Ekspres
Abstract
Karena menyusutnya pendapatan iklan dan keuangan krisis dalam jurnalisme pada media cetak, dekade terakhir telah membawa pengurangan yang signifikan ke banyak ruang redaksi di seluruh dunia. Departemen editorial, banyak di antaranya telah direstrukturisasi menjadi ruang redaksi terintegrasi, menghadapi tantangan memproduksi lebih banyak konten untuk berbagai saluran sambil mempekerjakan lebih sedikit jurnalis.
Para editor ini bertanggung jawab untuk meningkatkan lalu lintas keseluruhan konten editorial dan mengidentifikasi topik yang sedang tren yang cenderung mendorong lalu lintas, sering kali melalui pengoptimalan mesin telusur (SEO) dan pengoptimalan media sosial (SMO).
Atas dasar itulah, kemudian media Jabar Ekspres yang memang sejak awal merupakan media cetak/koran, kemudian mengembangkan media online dengan merekrut editor atau disebut dengan Ketua Kelas dan banyak konten writer, namun mereka juga tetap tidak meninggalkan produk jurnalistik di media cetak/koran.
Pendekatan penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan Etnografi Media. Menurut Bogdan dan Taylor (1973), penelitian kualitiatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, ucapan atau tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari subjek itu sendiri. Pendekatan ini langsung menunjukan setting dan individu-individu dalam setting itu secara keseluruhan. Subjek studi baik berupa lembaga, organisasi, atau individu tidak dipersempit menjadi variable yang terpisah atau menjadi hipotesis, tetapi dipandang sebagai bagian dari suatu keseluruhan (holistic) (Bungin, 2011)
Ada 5 jenis konten yang diproduksi oleh para Konten Writer di Jabar Ekspres. Kelima jenis konten ini wajib ditulis oleh Konten Writer untuk memenuhi kewajiban sehari 10 tulisan. Jenis-jenis konten tersebut ialah Konten Evergreen, Konten Viral, Konten Peminatan, Konten Kompetitor, dan Konten Niche.
Sumber tulisan yang diproduksi oleh konten writer bisa didapat dari media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, TikTok, hingga YouTube. Bahkan dari website lain yang kredibel seperti website kementrian dan instansi pemerintahan daerah, namun tidak diperkenankan dari website media kompetitor. Dari tema-tema tulisan soal finansial ini pula, Website jabarekspres.com meraup banyak uang dari hasil adsense google.
Keywords
Full Text:
99-107 PDFDOI: http://dx.doi.org/10.62870/jsc.v6i1.32351
Refbacks
- There are currently no refbacks.