Kuat tekan menggunakan variasi penambahan kleled (limbah pengecoran logam) sebagai pengganti komposisi pasir dari Ceper Klaten sebagai agregat halus

Gnemon Isvandianto Surya Rajasa

Abstract


Kemajuan dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini sangatlah pesat, demikian juga dalam bidang konstruksi bangunan. Para ahli teknik berusaha mengembangkan cara pemanfaatan dari suatau bahan yang seefisien mungkin tetapi masih memenuhi persyaratan yang berlaku. Parameter utama dari mutu beton adalah kuat desak. Kuat desak sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor air semen, umur beton, jenis semen, jumlah semen, dan juga sifat dari agregat. Disamping parameter kuat desak, parameter yang lain dari mutu beton adalah modulus elastisitas beton karena semakin besar modulus elestisitas, kekuatan beton semakin besar. Pada penelitian laboratorium ini bahan penelitian berupa kleled (limbah pengecoan logam dari Ceper Klaten) yang akan dimanfaatkan sebagai pengganti komposisi agregat halus (pasir) dengan persentase tertentu dari berat agregat halus (pada campuran beton) yang bertujuan untuk mengetaui sejauh mana kekuatan perbandingan mutu beton dengan menggunakan perbandingan penggunaan jumlah persentase kleled yang digunakan campuran adukan beton dengan komposisi 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% sebagai pengganti komposisi pasir di dalam campuran. Adapun tujuan dari penelitian laboratorium ini untuk mengetahui sejauh mana nilai kuat tekan beton dengan penggantian komposisi agregat halus (pasir) dengan komposisi penggunaan kleled sebagai bahan pengganti. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Dari penelitian laboratorium ini didapatkan nilai kuat tekan pada setiap persentase kleled 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% berupa nilai kuat desak berturut-turut sebagai berikut 23.2838 MPa, 26.6808 MPa, 22.8592 MPa, 22.3638 MPa, 22.3638 MPa.


Keywords


Agregat Halus, kleled, kuat tekan, konsentrasi perbandingan.

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Anonim. (2000). Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, SNI 03-2834-2000. Bandung: Pusat penelitian dan Pengembangan Teknologi Permukaan, Bahan Penelitian dan Pengembangan Pemukiman dan Pengembangan Wilayah.

Anonim. (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002. Bandung: Yayasan LPMB.

Salmon C.G., dan Wang C.K. (1993). Desain Beton Bertulang (alih bahasa oleh Binsar Hariandja) Jilid I. Jakarta: Erlangga

Murdock L.J dan Brook K.M. (1991). Bahan dan Praktek Beton Edisi Kelima (alih bahasa Ir.Stephanus Hendarko). Jakarta: Erlangga.

Nugraha P. (1989). Teknologi Beton. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Sudjana, (1995), Metoda Statistika, Edisi ke–6. Bandung: Transito.

Tjokrodimuljo K. (1996). Teknologi Beton. Yogyakarta: UGM Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.36055/tjst.v15i2.6818

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License

Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.