Pelatihan ecobrick sebagai upaya penanganan sampah plastik di Kampung Karang Mulya, Desa Tegalwangi, Menes, Pandeglang
Abstract
Desa Tegal Wangi merupakan wilayah yang masuk Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Daerah tersebut memiliki sentra usaha skala rumah tangga yaitu memproduksi olahan melinjo menjadi makanan ringan berupa keceprek dan emping.Efek samping dari kegiatan usah tersebut juga limbah Rumah Tangga berupa sampah organik dan anorganik salahsatunya berupa plastik. Sampah plastik sulit terurai oleh tanah butuh waktu yang sangat lama ratusan bahkan ribuan tahun. Kondisi ini mengakibatkan sampah plastik akan semakin banyak berserakan dan membahayakan makhluk hidup di Bumi. Dalam menanggulangi serta mengurangi bahaya sampah plastik data juga sampah plastik tersebut di bakar namun usaha ini menimbulkan permasalahn baru yaitu polusi udara sehingga kurang efektik oleh karena itu diperlukan usaha agar sampah plastik menjadi lebih berguna diantaranya bisa dijadikan bahan biji plastik, ekstraksi minyak, ecobrick.Kegiatan KKM kelompok 83 Untirta salah saatunya melakukan pelatihan ecobrick kepada masyarakat Desa Tegalwangi sebagai salah satu solusi untuk menanggulangi sampah plastik, sehingga menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat yang dapat digunakan oleh masyarakat.
Tegal Wangi Village is an area that belongs to Menes District, Pandeglang Regency, Banten Province. The area has a household-scale business center, namely producing processed melinjo into snacks in the form of keceprek and emping. The side effect of these business activities is also household waste in the form of organic and inorganik waste, one of which is plastik. Plastik waste is difficult to decompose by the soil, it takes a very long time, hundreds or even thousands of years. This condition causes plastik waste to be more and more scattered and endanger living things on Earth. In tackling and reducing the dangers of plastik waste, data and plastik waste are burned, but this effort creates a new problem, namely air pollution so it is less effective, therefore efforts are needed to make plastik waste more useful, including being used as material for plastik seeds, oil extraction, ecobricks. KKM group 83 Untirta is one of the times to conduct ecobrick training for the people of Tegalwangi Village as a solution to deal with plastik waste, so that it becomes something more useful that can be used by the community.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A. P. Sunandar, R. Q. C. Chahyani, & F. Z. Farhana, "Ecobrick sebagai pemanfaatan sampah plastik di laboratorium biologi dan foodcourt Universitas Negeri Yogyakarta", Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA, vol. 4, no. 2, pp. 113-121, 2020.
Badan Pusat Statistik Indonesia, Statistik lingkungan hidup indonesia 2021 enegi dan lingkungan, Jakarta: BPS, 2016.
A. Aminudin & N. Nurwati, “Pemanfaatan sampah plastik menjadi kerajinan tangan guna meningkatkan kreatifitas warga sekitar Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta,” J. ABDIMAS BSI J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 2, no. 1, pp. 66–79, 2019.
A. Zulaidah, R. Prasdiantika, & P. Basuki, “Pelatihan pembuatan ecobrick di Sendangmulyo Kecamatan Tembalang sebagai alternatif penanganan limbah plastik”, Journal of Work and Empowerment, vol. 1, no. 3, pp. 31-38, 2022.
P. Purwaningrum, “Upaya mengurangi timbulan sampah plastik di lingkungan”, Indones. J. Urban Environ. Technol., vol. 8, no. 2, pp. 141–147, 2016, doi: 10.25105/urbanenvirotech.v8i2.1421.
A. Jupri, A. J. Prabowo, B. R. Aprilianti, & D. Unnida, “Pengelolaan limbah sampah plastik dengan menggunakan metode ecobrick di Desa Pesanggrahan”, Pros. PEPADU, vol. 1, no. 1, pp. 341–347, 2019.
E. Sumastuti, N. Setyorini, & H. C. Gultom, “Ecobrick sebagai solusi pengelolaan limbah plastik di Kelurahan Bendan Ngisor Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang,” Proceeding SNK-PPM, vol. 1, no. 1, pp. 1–5, 2018.
B. T. Andriastuti, A. Arifin, & L. Fitria, “Potensi ecobrick dalam mengurangi sampah plastik rumah tangga di Kecamatan Pontianak Barat”, J. Teknol. Lingkung. Lahan Basah, vol. 7, no. 2, pp. 055-063, 2019, doi: 10.26418/jtllb.v7i2.36141.
F. A. S. Lubis & Erizal, “Ecobrick sebagai solusi dinding nonstruktural ramah lingkungan,” J. Tek. Sipil dan Lingkung., vol. 6, no. 2, pp. 97–106, 2021, doi: 10.29244/jsil.6.2.97-106.
R. T. Putra, R. Hidayati, D. Sari, M. Misriani, & F. Adona, “Ecobrick, Solusi Pengolahan Limbah Plastik,” Abdimas Pengabdi. dan Pembangan Masy., vol. 3, no. 2, pp. 74–79, 2021.
BPS Kabupaten Pandeglang, Kecamatan Menes dalam angka 2019, Pandeglang: BPS Kabupaten Pandeglang, 2019.
R. I. Kusuma, “Penyuluhan pengemasan emping melinjo pada industri rumah tangga di Kampung Karang Mulya Kecamatan Menes,” J. Penyul. dan Pemberdaya. Masy., vol. 01, no. 02, pp. 1–7, 2022, doi: https://doi.org/10.1234/jppm.v1i2.13.
D. P. Resda, M. Z. Lubis, & M. Ghazali, “Perancangan sistem ecobrick untuk mengatasi masalah sampah plastik demi menunjang desa wisata di Pulau Mubut Darat”, vol. 4, no. 1, pp. 47–58, 2022.
A. Apriyani, M. M. Putri, & S. Y. Wibowo, “Pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobrick,” Masy. Berdaya dan Inov., vol. 1, no. 1, pp. 48–50, 2020, doi: 10.33292/mayadani.v1i1.11.
P. S. P. Leria, M. W. Febrianto, S. A. Astari, E. T. Fitriasari, & A. Syarifuddin, “Pengolahan sampah plastik melalui kreativitas produk ecobrick di Dusun Baron, Muntilan, Magelang,” Community Empower., vol. 5, no. 1, pp. 11–15, 2020, doi: 10.31603/ce.v5i1.3130.
DOI: http://dx.doi.org/10.36055/cecd.v1i1.16527
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Civil Engineering for Community Development is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.