Focus group discussion perencanaan drainase jalan perkotaan sebagai upaya evaluasi rekonstruksi pasca bencana

Rindu Twidi Bethary, Romy Wiryadinata, Dwi Esti Intari, Ngakan Putu Purnaditya, Siti Asyiah, Arief Budiman

Abstract


Banjir dan genangan air merupakan salah satu  permasalahan di kawasan perkotaan dimana Kota Cilegon memiliki resiko tinggi terhadap berbagai kemungkinan bencana salah satunya adalah bencana banjir. Risiko bencana dapat diminimalisir jika dilakukan kajian atau evaluasi rekonstruksi pasca bencana, sehingga untuk menunjang hal tersebut diperlukan partisipasi masyarakat dengan kegiatan focus group discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon. Pelaksanaan FGD yang digunakan adalah pemaparan dari narasumber terkait perencanaan drainase jalan kemudian dilanjutkan dengan diskusi secara langsung yang dipandu oleh moderator. Kegiatan FGD ini melibatkan instansi pemerintah tingkat kelurahan dan kecamatan, pemerintah daerah dan stakeholder. Hasil dari kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan warga tentang sistem drainase pada infrastruktur jalan. Penataan saluran drainase pada infrastruktur jalan diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk menjadikan saluran drainase dapat berfungsi sebagaimana peruntukannya dan dilakukan pemeliharaan rutin dan berkala oleh pemerintah daerah. Tindak lanjut dari kegiatan FGD ini adalah seluruh aspirasi dari peserta akan ditampung dan dijadikan evaluasi bagi pemerintah daerah untuk dianalisis dan ditindaklanjuti.

 

Floods and waterlogging are the problems in urban areas where Cilegon City has a high risk of various possible disasters, including floods. Disaster risk can be minimized by conducting a post-disaster reconstruction study or evaluation. This study requires community participation in focus group discussion (FGD) activities organized by the Cilegon City Regional Disaster Management Agency (BPBD). The implementation of the FGD used was presentations from resource persons regarding road drainage planning followed by a moderator's direct discussions. This FGD activity involved village and sub-district government agencies, local government, and stakeholders. The results of this community service activity are expected to increase residents' knowledge about drainage systems in road infrastructure. Arrangement of drainage channels on road infrastructure requires awareness from the community to make drainage channels function as intended and carry out routine and periodic maintenance by the local government. As a follow-up to this FGD activity, all aspirations from participants will be accommodated and used as an evaluation for the regional government to be analyzed and followed up.


Keywords


Drainase; infrastruktur jalan; focus group discussion; banjir.

Full Text:

PDF

References


D. Fairizi, “Analisis dan evaluasi saluran drainase pada Kawasan Perumnas Talang Kelapa di Sub-DAS Lambidaro Kota Palembang,” J. Tek. Sipil dan Lingkung., vol. 3, no. 1, pp. 755–765, 2015.

M. Syahrul, “Studi analisis genangan banjir pada saluran drainase Jalan Cendrawasih Kota Tarakan,” Skripsi, Tarakan: Universitas Borneo Tarakan, 2022.

A. I. Muthya, Z. Wahyu, M. L. Widodo, & T. Hastian, “Implementasi sistem drainase perkotaan di Kawasan Perumnas III Kelurahan Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur,” Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, vol. 5, no. 2, pp. 22-27, 2022.

I. Djamaluddin, S. H. Aly, I. R. Rahim, A. Zubair, R. Ibrahim, & N. O. A. Abdullah, “Pengelolaan drainase kota sebagai upaya mitigasi banjir Kota Makassar,” J. Tepat Appl. Technol. J. Community Engagem. Serv., vol. 3, no. 2, pp. 98–112, 2020, doi: 10.25042/jurnal_tepat.v3i2.145.

A. N. Fitri, & A. Kurniawan, “Evaluasi jaringan drainase terhadap rencana detail tata ruang Kota Kutoarjo,” J. Bumi Indones., vol. 6, no. 2, pp. 1–9, 2017.

S. Silondae, “Keterkaitan jalur transportasi dan interaksi ekonomi Kabupaten Konawe Utara dengan kabupaten/kota sekitarnya,” J. Prog. Ekon. Pembang., vol. 1, no. 1, pp. 49–64, 2016.

S. B. Arianto, & D. Heriwibowo, “Evaluasi kebutuhan rambu lalu lintas pada ruas jalan perbatasan antara Kabupaten Bantul- Gading di GunungKidul, Yogyakarta,” J. Penelit. Transp. Darat, vol. 18, no. 1, pp. 1–10, 2016.

I. G. A. I. Lestari, I. G. A. Diputera, I. K. D. K. Tubuh, & A. S. Jiman, “Analisis penyebab dan dampaknya kerusakan infrastruktur jalan terhadap para pengguna jalan dan masyarakat sekitar,” J. Ilm. Kurva Tek., vol. 11, no. 2, pp. 32–36, 2022, doi: 10.36733/jikt.v11i2.5427.

Y. F. Pane, F. Hasiholan, S. S. Sachro, & S. . Pranoto, “Perencanaan drainase Jalan Raya Semarang-Bawen KM 12+400-KM 16+600 (Jamu Jago - Balai Pelatihan Transmigrasi dan Penyandang Cacat Jateng),” J. Karya Tek. Sipil, vol. 5, no. 1, pp. 179–189, 2016.

P. N. Rahardjo, “7 penyebab banjir di wilayah perkotaan yang padat penduduknya,” J. Air Indones., vol. 7, no. 2, pp. 205–213, 2014, doi: 10.29122/jai.v7i2.2421.

S. Sudirman, S. T. Sutomo, R. A. Barkey, & M. Ali, “Faktor-faktor yang mempengaruhi banjir/genangan di kota pantai dan implikasinya terhadap kawasan tepian air,” Semin. Nas. Space #3, pp. 141–157, 2017.

A. Rosyidie, “Banjir: fakta dan dampaknya, serta pengaruh dari perubahan guna lahan,” J. Perenc. Wil. dan Kota, vol. 24, no. 3, pp. 241–249, 2013, doi: 10.5614/jpwk.2013.24.3.1.

D. K. Yuliana, & I. G. Tejakusuma, “Kemampuan penanganan terhadap ancaman bencana tsunami di wilayah pesisir Kota Cilegon,” J. Sains dan Teknol. Mitigasi Bencana, vol. 11, no. 1, pp. 12–22, 2016, doi: 10.29122/jstmb.v11i1.3680.

T. E. F. Syahputra, M. Mashuri, & N. L. P. S. P. Paramitha, “Pengendalian kualitas produk billet baja KS1008 di PT Krakatau Steel, Cilegon menggunakan grafik kendali Max-MEWMA,” J. Inferensi, vol. 2, no. 2, pp. 81–88, 2019, doi: 10.12962/j27213862.v2i2.6822.

Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, “Cilegon dalam angka,” Cilegon: Badan Pusat Statistik Kota Cilegon , 2020.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Cilegon, “Banjir Kota Cilegon,” Cilegon: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Cilegon, 2023.

A. Paramita, & L. Kristiana, “Teknik focus group discussion dalam penelitian kualitatif (focus group discussion technique in qualitative research),” Bul. Penelit. Sist. Kesehat., vol. 16, no. 2, pp. 117–127, 2013.

Y. Afiyanti, “Focus group discussion (diskusi kelompok terfokus) sebagai metode pengumpulan data penelitian kualitatif,” J. Keperawatan Indones., vol. 12, no. 1, pp. 58–62, 2008, doi: 10.7454/jki.v12i1.201.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kota Cilegon, “Rencana kontinjensi Kota Cilegon dalam menghadapi ancaman gempa bumi/tsunami,” Cilegon: Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kota Cilegon, 2010.

I. Ihsan, A. R. Rasyid, A. Yudono, S. Wunas, S. Trisutomo, M. Y. Jinca, M. Ali, M. Arifin, A. Akil, W. W. Osman, Y. K. Dewi, S. A. Ekawati, M. F. Azmy, G. Lakatupa, S. Wahyuni, L. M. A. Mujahid, “Penataan Kawasan Wisata Lakkang berbasis masyarakat,” J. Tepat (Teknologi Terap. untuk Pengabdi. Masyarakat), vol. 4, no. 1, pp. 1–10, 2021.




DOI: http://dx.doi.org/10.36055/cecd.v2i1.19597

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License

Civil Engineering for Community Development is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.