Perencanaan panggung seni sebagai sarana promosi pariwisata di Kali Jetis Kelurahan Jatinom Kecamatan Klaten
Abstract
Terdapat potensi wisata yang dapat dimaksimalkan di sekitar Sungai Kali Jetis, yang awalnya berupa tempat pembuangan sampah tidak resmi. Hal tersebut merupakan usaha warga untuk mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih bernilai. Berdasarkan pemetaan permasalahan hasil observasi, permasalahan prioritas mengerucut pada permasalahan pokok di bidang fasilitas layanan dalam bidang kesenian dan manajemen pertunjukan seni yang dinilai paling memberikan pengaruh terhadap keberlanjutan seni budaya di daerah tersebut. Solusi yang ditawarkan berupa perencanaan desain panggung seni dan pendampingan praktik manajemen ruang. Tujuannya adalah untuk melestarikan kembali seni, budaya, dan tradisi yang dimiliki warga dengan sasaran perencanaan desain panggung seni yang fungsional, aman, nyaman, dan memenuhi kebutuhan, serta meningkatkan keterampilan warga dalam pengelolaan tata ruang pertunjukan seni. Tahapan yang dilakukan meliputi tahapan kerja sama, rancang bangun, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan ini terlaksana sesuai dengan perencanaan dan berjalan dengan baik dengan output berupa gambar rencana panggung seni. Keterlibatan warga masyarakat dalam mengikuti serangkaian tahapan adalah sangat antusias dan ikut terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan.
There is tourism potential that can be maximized around the Kali Jetis River, which was initially an unofficial rubbish dump. The effort is by residents to change environmental conditions to make them more valuable. Based on the problem mapping results from observations, priority problems focus on the central issues in the field of service facilities in the arts sector and performing arts management, which are considered to have the most influence on the sustainability of arts and culture in the area. The solution offered is in the form of art stage design planning and assistance with space management practices. The aim is to preserve the residents' arts, culture, and traditions to plan an art stage design that is functional, safe, comfortable, and meets their needs and improve residents' skills in managing performing arts spaces. The stages carried out include the stages of cooperation, design, implementation, and evaluation of activities. This activity was carried out according to planning and went well with the output in the form of an art stage plan drawing. The involvement of community members in following a series of stages, was very enthusiastic and directly involved in implementing the activities.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A. Al Islam, T. Hari Pradianto, & B. S. Yatna Wijaya, “Penerapan struktur dan konstruksi arsitektur portabel pada bangunan panggung”, Disertasi, Malang: Universitas Brawijaya, 2015.
P. Manurung, “Arsitektur berkelanjutan, belajar dari kearifan arsitektur Nusantara”, Simposium Nasional RAPI XIII FT UMS, pp. 75-81, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
F. Zakaria, & R. Suprihardjo, “Konsep pengembangan kawasan desa wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan”, Jurnal Teknik ITS, vol. 3, no. 2, pp. 245-249, 2014.
S. Andayani, M. Ruslin Anwar, & A. Antariksa, “Pengembangan kawasan wisata Balekambang Kabupaten Malang”, Rekayasa Sipil, vol. 6, no. 2, pp. 168-178, 2012.
E. D. A. I., Santosa, C. Shaleh, & M. Hadi, “Pengembangan objek pariwisata sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi lokal (Studi Kasus Objek Wisata Banyu Biru di Kabupaten Pasuruan)”, Jurnal Administrasi Publik, vo. 3, no. 1, pp. 89-95, 2015.
N. Mulyana, H. Fauziyyah, & R. Resnawaty, “Pengembangan ekonomi lokal Jatinangor melalui wisata edukasi”, Share: Social Work Journal, vol. 7, no. 1, pp. 115-123, 2017.
N. W. Tyas, & M. Damayanti, “Potensi Pengembangan Desa Kliwonan sebagai Desa Wisata Batik di Kabupaten Sragen,” Journal of Regional and Rural Development Planning, vol. 2, no. 1, p. 74, Jun. 2018, doi: 10.29244/jp2wd.2018.2.1.74-89.
C. S. Maak, M. Prudensiana, L. Muga, N. T. Kiak, & U. Nusa Cendana, “Strategi pengembangan ekowisata terhadap ekonomi lokal pada Desa Wisata Fatumnasi”, Oeconomicus Journal of Economics, vol. 6, no. 2, pp. 102-115, 2022.
P. U. Pramesti, R. Susanti, & R. Widiastuti, “Pendampingan desain perencanaan pengembangan kawasan kolam renang Desa Dukuh Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen”, vol. 3, no. 1, pp. 296-300, 2023.
M. H. U. Dewi, C. Fandeli, & M. Baiquni, “Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi masyarakat lokal di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali”, Jurnal Kawistara, vol. 3, no. 2, pp. 129-139, 2013.
T. A. Agatha, “Perancangan ruang apresiasi dan edukasi bagi komunitas seni pertunjukan di Surabaya”, Intra, vol. 5, no. 2, pp. 987-992, 2017.
R. Firmansyah, M. R. Patulak, M. Tania, & N. K. Pratitha, “Pemetaan potensi wilayah Desa Pakisjajar sebagai desa wisata”, Ekonomi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, vol. 3, no. 1, pp. 44-48, 2022.
A. Abrar, “Komposisi beton pori sebagai bahan ramah lingkungan mengatasi banjir”, Unitek : Jurnal Universal Teknologi, vol. 14, no. 2, pp. 48-57, 2021.
B. Dewandaru, & N. Purnamaningsih, “Strategi dalam memajukan industri kreatif dan pengembangan ekonomi lokal sebagai daya tarik wisata (Studi Pada kesenian jaranan di Kota Kediri). Ekonika: Jurnal ekonomi universitas kadiri, vol. 1, no. 2, pp. 170-187, 2016.
D. Satria, “Strategi pengembangan ekowisata berbasis ekonomi lokal dalam rangka program pengentasan kemiskinan di wilayah Kabupaten Malang”, Journal of Indonesian Applied Economics, vol. 3, no. 1, pp. 37-47, 2009.
DOI: http://dx.doi.org/10.36055/cecd.v2i2.22478
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Civil Engineering for Community Development is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.