Pembangunan Mushola Sebagai Sarana Pendukung Tempat Wisata Taman Goa Jetis-Jatinom, Kabupaten Klaten

Yuli Fajarwati, Suwartanti Suwartanti, Hendra Dewata, Maris Setyo Nugroho, Slamet Widodo, Nerizza Cheryl Salma Batuna, Risa Nugraheni

Abstract


Desa Wisata Jetis terletak di Kelurahan Jatinom yang memiliki upacara adat bernama Yaa Qowiyyu dan diselenggarakan setiap bulan Sapar. Taman Goa Jetis berada di Kawasan Makam Ki Ageng Gribig yang menjadi tempat berkembangnya Islam di Tanah Jawa. Goa yang terletak diantara dua taman tersebut saat ini dibuka untuk umum dan digunakan sebagai tempat berziarah. Dengan dibangunnya tempat wisata ini, dibutuhkan adanya sarana pendukung salah satunya tempat ibadah. Tujuan PKM ini yaitu pembangunan Mushola sebagai sarana pendukung dari Taman Goa Jetis ini. Pembangunan Mushola ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu melakukan analisis masalah dengan mengobservasi lokasi pembangunan Mushola, melakukan perencanaan desain berdasarkan data observasi yang didapatkan, melakukan pendataan material dari desain yang dibuat, dan melaksanakan pembangunan. Pembangunan Mushola ini dilaksanakan oleh keterlibatan masyarakat setempat dan tim PKM. Kendala yang dihadapi selama pembangunan Mushola antara lain mobilisasi material, faktor alam, pengerjaan secara manual, dan keterbatasan alat.

 

Jetis Tourism Village is located in Jatinom Village, which has a traditional ceremony called Yaa Qowiyyu and is held every Sapar month. Jetis Cave Park is in the Ki Ageng Gribig burial places, which was the place where Islam developed in Java. The cave, which is located between the two parks, is currently open to the public and is used as a place of pilgrimage. With the construction of this tourist place, supporting facilities are needed, one of which is a place of worship. The aim of this PKM is to build a prayer room (Mushola) as a supporting facility for Jetis Cave Park. The construction of the Mushola was carried out in four stages are problem analysis by observing the location of the Mushola construction, design planning based on the observation data obtained, collecting data on materials from the design, and construction step. The construction of this Mushola was carried out with the involvement of the local community and the PKM team. Challenges during the construction of the prayer room included material mobilisation, natural factors, manual work, and equipment limitations.


Keywords


Mushola; Pembangunan; Sarana Pendukung

Full Text:

PDF

References


Y. Fajarwati, E. Elviana, S. Sativa, M. Nuruzzaman, A. Zaidun, and S. Rochmadi, “Perencanaan panggung seni sebagai sarana promosi pariwisata di Kali Jetis Kelurahan Jatinom Kecamatan Klaten,” Civil Engineering for Community Development (CECD), vol. 2, no. 2, p. 109, Oct. 2023, doi: 10.36055/cecd.v2i2.22478.

A. Ricky Saputro and H. A. Djunaidi, “Nilai-nilai Pendidikan Akhlaq dalam Tradisi Ya Qowiyyu di Desa Jatinom Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten,” 2018.

M. E. N. Islami and M. Ikhsanudin, “Simbol dan Makna Ritual Yaa Qowiyyu di Jatinom Klaten,” Jurnal Media Wisata , vol. 12, no. 2, 2014.

E. I. Amaliyah, “Relasi Agama dan Budaya Lokal: Upacara Yaqowiyyu Masyarakat Jatinom Klaten,” FIKRAH: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan, vol. 3, no. 1, pp. 37–56, 2015.

Kusmiatun and C. D. Puspitasari, “Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Tradisi Saparan Yaqowiyu Di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten,” AGORA: Jurnal Kajian Pancasila dan Kewarganegaraan, vol. 12, no. 1, pp. 95–107, 2023.

I. F. M. Rahim and T. Arsal, “Sebab Tradisi Yaqowiyu Tetap Bertahan Pada Masyarakat Di Desa Jatinom Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten,” SOLIDARITY, vol. 11, no. 2, pp. 269–277, 2022.

T. Rosita, “Persepsi Masyarakat terhadap upacara tradisi Yaa Qawiyuu yang mengandung unsur Islam Jawa di Dusun Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jateng,” 2012.

S. Rochmadi, S. E. Nayono, N. Hidayat, and E. Elviana, “Pemetaan Kawasan Wisata di Ruas Kali Jetis, Jatinom, Klaten,” Civil Engineering for Community Development (CECD), vol. 3, no. 1, p. 39, May 2024, doi: 10.36055/cecd.v1i2.24862.

A. Hidayat et al., “Pengembangan Wisata Danau Talang Melalui Perbaikan Sarana dan Prasarana Tahun 2021,” Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, vol. 3, no. 1, pp. 7–16, Dec. 2022, doi: 10.54082/jamsi.553.

A. V. Putri, A. Vedilla, P. S. Yapari, C. Joy, and P. S. Yapari, “Mengembangkan Kepariwisataan di Daerah Klaten,” Jurnal Kajian dan Penelitian Umum, vol. 1, no. 2, 2023.

T. P. Rahmatillah, O. Insyan, N. Nurafifah, and F. P. Hirsan, “Strategi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Wisata Alam & Budaya Sebagai Media Promosi Desa Sangiang,” Agustus, vol. 4, no. 2, pp. 111–116, 2019.

W. Fathonah, R. I. Kusuma, E. Mina, R. Wigati, N. P. Purnaditya, and T. P. Asmara, “Peningkatan Kualitas Lingkungan Melalui Kerja Bakti di Desa Panenjoan Kabupaten Serang,” Civil Engineering for Community Development (CECD), vol. 3, no. 1, p. 24, May 2024, doi: 10.36055/cecd.v1i2.24869.

A. H. B. Kuncoro, T. Zhafira, A. Kustirini, D. S. Budiningrum, and E. Susilo, “Pendampingan Renovasi Mushola Al Azhar Desa Magersari, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah,” Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Globa, vol. 1, no. 4, pp. 1–8, 2022.




DOI: http://dx.doi.org/10.62870/cecd.v3i2.32104

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License

Civil Engineering for Community Development is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.