Heritage Trail Sebagai Model Ekskursi Warisan Budaya Dan Infrastruktur Pusaka Bagi Sivitas Akademika

Mushab Abdu Asy Syahid, Siti Asyiah, Rifky Ujianto, Zulmahdi Darwis

Abstract


Ekskursi terhadap infrastruktur dan lingkungan binaan yang bernilai warisan budaya menjadi metode pembelajaran kontekstual yang menghubungkan pemahaman lintas disiplin ilmu keteknikan, sejarah, dan pelestarian warisan sebagai bagian dari modalitas praktik profesional berkelanjutan. Artikel ini merefleksikan penggunaan model heritage trail atau jelajah pusaka sebagai model kerangka kerja ekskursi untuk memperkenalkan infrastruktur serta kawasan binaan bersejarah secara khusus kepada sivitas akademika di bidang teknik, yang terintegrasi dalam aktivitas pengajaran dan penelitian. Dengan menjelajahi arsitektur dan infrastruktur kota pusaka, peserta terlibat dalam pengalaman dan pembelajaran aktif, mengamati serta mendiskusikan secara dinamis sisi teknis-operasional, nilai dan makna abstrak sejarah-budaya, hingga potensi pemanfaatan dan pengembangan infrastruktur pusaka di masa depan. Pendekatan heritage trail ini diterapkan dalam mata kuliah program Studi Kebantenan yang diikuti oleh sivitas akademika Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ketika mengunjungi kawasan Cagar Budaya Banten Lama dan Kota Lama Tangerang.


Excursions into heritage-valued infrastructure and built environments serve as contextual learning approach that bridges interdisciplinary insights from engineering, history, and heritage preservation, forming foundation of sustainable professional practice. This article explores the application of the heritage trail model as an excursion framework aimed at introducing historic infrastructure and built heritage areas to engineering students and academics, integrated within teaching and research activities. Through direct exploration of architectural and infrastructural heritage in urban contexts, participants engage in immersive and participatory activities—observing and discussing technical-operational features, cultural-historical meanings, and future opportunities for development and utilization. Such approach has been implemented in the compulsory program course of ‘Studi Kebantenan’ or Banten Study involving the academic community of the Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa during visiting historic districts of the Old Banten and the Tangerang Old Town heritage. 



Keywords


sivitas akademika, ekskursi, heritage trail, infrastruktur cagar budaya studi kebantenan

Full Text:

PDF

References


Ruiz, Moyano, Ávila, Coronado & Rodríguez, “Heritage preservation training in civil engineering education: Modern roads restoration projects,” J. Prof. Issues Eng. Educ. Pract., 2018, 144(4):05018008. DOI: 10.1061/EI.1943-5541.0000381

M. A. A. Syahid, “Ketahanan dan kegagalan pusaka tirtayasa modern di Hindia-Belanda,” Buletin Cagar Budaya, Vol. 10, No. 4, hlm. 42-49, 2023.

M. Zulfiar, A. Jayady & N. J. Saputra, N., “Kerentanan Bangunan Rumah Cagar Budaya terhadap Gempa di Yogyakarta,” Jurnal Karkasa, Vol. 4, No. 1, hlm. 5-12, 2018. DOI: https://doi.org/10.32531/jkar.v4i1.67.

Saha, Ahmed, Shahriar & Mithun, "A journey through the history: Introduction to heritage tourism and tourist trails for the renewal of Old Dhaka, American Journal of Civil Engineering and Architecture, 2017, Vol. 5, No. 3, pp. 98-107. DOI:10.12691/ajcea-5-3-4.

B. Bonfantini & C. Casonato (eds.), “Introduction,” Cultural Heritage Education In The Everyday Landscape: School, Citizenship, Space, and Representation. Switzerland: Springer Nature, 2022.

F. Sulaiman & A. Ridwan, Studi Kebantenan dalam Perspektif Budaya dan Teknologi. Serang: UNTIRTA Press, 2019.

C. Umam & D. N. Halwany, Studi Kebantenan: Perspektif Sejarah, Budaya dan Pariwisata di Banten Lama. Serang: Penerbit CV. AA RIZKY, 2022.

I. Ridwan, I. Maisaroh, B. Rohimah, Suaidi & Abdurohim, Studi Kebantenan: Dalam Catatan Sejarah, Edisi 1. Serang: Media Edukasi Indonesia, 2021.

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

M. A. A. Syahid & K. R. Kurniawan, "Contesting historic urban space: Dispute over heritage conservation of colonial alun-alun in Serang, Indonesia," IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, Vol. 328, 012068. DOI 10.1088/1755-1315/328/1/012068.

R. A. Kusumawardhani, K. R. Kurniawan & S. Zuhdi, “Between sacred nagara and resilience planning: the transformation of Banten port city in the 16th to 17th century,” EVERGREEN, Vol. 9, No. 2, pp. 571-576, 2022.

M. A. A. Syahid, “Membangun pinggiran, menyangga ibukota: Arsitektur dan infrastruktur kota Tangerang di masa kolonial abad 18-20,” Brahmantyo & T.W.M. Irsyam, Masyarakat Menulis Sejarah Indonesia dalam Pantulan Lokal dan Sosial. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, hlm. 55-96, 2021.

Anonim, "Pintoe air jang baroe diboeka di Tangerang," Pandji Poestaka, 14 Agustus 1936, No. 65, Tahun 14, hlm. 1259-1260.

Panji, “Gali budaya lokal Tangerang lewat sisi arsitektur,” Kota Benteng, Pekan 3 April 2025, 12. Tersedia: https://e-paper.tangerangkota.go.id/koben/edisi/739 [Diakses 24 April 2025].

Panji, "Warisan Cagar Budaya kota Tangerang kian diminati," Kota Benteng, Pekan 4 April 2025, 13. Tersedia: https://e-paper.tangerangkota.go.id/koben/ edisi/740 [Diakses 30 April 2025].




DOI: http://dx.doi.org/10.62870/cecd.v4i1.32370

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License

Civil Engineering for Community Development is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.