PROGRAM PELATIHAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) HANDYCRAFT PEMBUATAN KOTAK TISSUE DAN LAMPU HIAS BAGI WARGA BINAAN DI LAPAS KELAS IIA KARAWANG

Novia Amaliyah, Dadang Danugiri, Dayat Hidayat

Abstract


PROGRAM PELATIHAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) HANDYCRAFT PEMBUATAN KOTAK TISSUE DAN LAMPU HIAS BAGI WARGA BINAAN DI LAPAS KELAS IIA KARAWANG


1Novia Amaliyah,  2Dadang Danugiri,  3Dayat Hidayat

1,2,3 Pendidikan Luar Sekolah  Universitas Singaperbangsa Karawang


[email protected], 2[email protected], 3[email protected]





ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program pelatihan kecakapan hidup kotak tissue dan lampu hias (2) Hasil pelaksanaan program pelatihan kecakapan hidup kotak tissue dan lampu hias. (3) Faktor pendukung dan penghambat terhadap terlaksananya program pelatihan kotak tissue dan lampu hias. Narasumber penelitian yaitu pegawai lembaga, tutor kotak tissue dan lampu hias dan warga binaan pelatihan kecakapan hidup kotak tissue dan lampu hias.Teknik dan alat pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara mendalam (indepth interview), dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: pengumpulan data, penyajikan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan.Sumber data penelitian, peneliti menggunakan teknik purposive sampling.Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Hasil penelitian ini diantaranya yaitu : (1) Pelaksanaan program pelatihan kecakapan hidup kotak tissue dan lampu hias bagi warga binaan di Lapas Kelas IIA Karawang (2) Hasil pelaksanaan program pelatihan kecakapan hidup kotak tissue dan lampu hias mencakup peningkatan pengetahuan, kreativitas, hasil produk, kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasioanal. (3) Faktor pendukung yaitu adanya sarana prasarana yang memadai, instruktur yang berkompeten dan pengalaman dibidangnya, situasi dan lingkungan yang kondusif, warga binaan dapat bekerja secara mandiri dan berkelompok. Faktor penghambat yaitu usia dan latar belakang warga binaan yang berbeda, kemampuan instruktur yang kurang maksimal, dan kemampuan warga binaan yang berbeda. Tidak adanya keinginan untuk melanjutkan pelatihan dan membuka usaha,dan tidak adanya dana untuk membuka usaha.


Kata Kunci: program pelatihan, kecakapan hidup, lembaga pemasyarakatan.



References


Ratnasari, Linda. 2016. “Pelaksanaan Pelatihan Kecakapan Hidup (Life Skills) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Kutoarjo”. Skripsi. FIP, Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Semarang.

Astuti, Adining. 2016. “Pelatihan Kecakapan Hidup (Life Skill) dalam Membangun Sikap Kewirausahaan (Studi Pada Pusat Pengembangan Anak(PPA) IO-583 CONDROKUSUMO,KOTA SEMARANG)”. Skripsi. FIP, Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Semarang.

Alhamid, T, Anufia. 2019. “Instrumen Penelitian Kualitatif”,

Tristandi, YS. 2014. Evaluasi Program Kecakapan Hidup Bagi Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas IIA Kutoarjo. 1(1):119.

Maghfiroh, I, Arifin. 2019. Pendidikan kecakapan hidup dalam mewujudkan kemandirian warga binaan eks psikotik. 1(2):120-122.

Kumidaninggar, A. 2016. Dampak Pelaksanaan Pogram Pendidikan Kecakapan Hidup Menjahit Terhadap Aktivitas Wirausaha Warga Belajar di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) AR-RUM) YOGYAKARTA. 1 (1):1.




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/e-plus.v6i2.12890

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) dibuat di bawah  Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0


 

Penghitung Bendera

Statistik Pengunjung