STRATEGI PEMBELAJARAN SENI DEBUS DALAM RANGKA PELESTARIAN BUDAYA LOKAL DI PADEPOKAN TERUMBU BANTEN

Muhamad Yusuf Sulaeman, Hidayatullah Haila & Ila Rosmilawati

Abstract


STRATEGI PEMBELAJARAN SENI DEBUS DALAM RANGKA PELESTARIAN BUDAYA LOKAL DI PADEPOKAN TERUMBU BANTEN

Muhamad Yusuf Sulaeman, Hidayatullah Haila & Ila Rosmilawati

yusuf_ismi21@ymail.com, irosmilawati@gmail.com

 

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

 

 

ABSTRAK

 

Kesenian debus adalah salah satu kesenian daerah Banten warisan leluhur yang masih dipertahankan dan dilestarikan sebagai bentuk identitas masyarakat Banten. Nilai-nilai budaya debus sebagian besar dipengaruhi oleh unsur-unsur agama islam yang dijadikan acuan oleh masyarakat dalam bertingkah laku. Sehingga identitas sosial budaya masyarakatnya dikenal sebagai masyarakat yang religius. Dalam penelitian ini terdapat tiga fokus penelitian, yaitu : (1) strategi pembelajaran kesenian debus di padepokan Terumbu Banten. (2) hasil pembelajaran kesenian debus di padepokan Terumbu Banten. (3) faktor pendukung dan penghambat pembelajaran seni debus dalam rangka pelestarian budaya lokal di padepokan Terumbu Banten. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan denga teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek dalam penelitian ini adalah pengurus padepokan Terumbu Banten yang di dalamnya sebagainya ketua, pelatih dan para peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) penggunaan strategi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian sudah efektif. Baik dalam segi perencanaan sampai tahap penilaian. Dari mulai tahapan perencanaan hingga penilaian pengurus mengajak semua peserta didik untuk ikut ddalam pelaksanaan strategi yang dibuat tersebut. (2) dari hasil yang didapat banyaknya suatu manfaat baru bagi padepokan Terumbu Banten. Karena tidak diduganya suatu manfaat tersebut yang awal hanya dilaksanakan sesuai dengan perencanaan namun dalam pelaksanaannya terdapat hasil dan manfaat baru. Dalam perencanaan hanya berawal melestarikan debus di sekita padepokan. Kini peserta didiknya banyak yang datang dari luar padepokan itu sendiri tanpa disadari ini menjadi suatu manfaat baik untuk menumbuh kembangkan pelestarian debus. (3) dalam semua program dan proses yang berjalan tentu adanya suatu faktor yang menghambat dan mendukung suatu program. Dari faktor pendukungnya niat dari diri sendiri serta rasa cinta terhadap kesenian debus untuk terus dilestarikan serta dukungan dari pemerintah kota maupun daerah yang saat ini semakin terus melestarikan kesenian debus. Dari faktor penghambatnya pada saat ini adalah perkembangan zaman dan teknologi yang mempengaruh masyarakat untuk melestarikan kesenian debus karena adanya teknologi yang membuat pola pikir merasa malas terutama remaja yang saat ini terfokuskan pada gadget. Serta budaya asing yang masuk ke Indonesia saat ini seperti ragae, hip hop dan lain sebagainya menjadikan muda-mudi terlupakan akan kesenian tradisional daerahnya Pelestarian kesenian debus masih terus dilakukan di Desa Sukadana, Kecamatan Kasemen. Kota Serang dengan mengembangkan nilai-nilai budaya kesenian debus yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan terus menanamkan warisan leluhur tersebut kepada generasi muda.

 

 

KATA KUNCI : Strategi, Pembelajaran, Seni Debus, Pelestarian.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan 2008. Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik ,dan Ilmu Sosiallainnya). Jakarta: Kencana.

Ekokaf. 2011. Rahasia Indra Keenam Mediumship. Jakarta: Transmedia Pustaka.

Guillot, Claude. 2011. Banten Sejarah dan Peradaban Abad X-XVII. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Hadiningrat, K, Harjoso. 1981-1982. Kesenian Tradisional Debus. Jakarta: Proyek Media Kebudayaan Jakarta Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.

Koentjaraningrat, 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rieneka Cipta

Marzuki Saleh. 2012. Pendidikan Nonformal Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional,Pelatihan, dan Andragogi. Bandung: PT Remaja Rosadakarya.

Mulyana, Deddy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sardi. 2010. “Persepsi dan Partisipasi Generasi Muda Terhadap Pelestarian Kebudayaan dan Kesenian Tradisional Kuda Lumping”. Dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang. Hal 50-59.

Sensai, Peerapong, et al. 2014. “The Dynamism of Traditional Dance in Mukdahan Province”. Asian Culture adn History (ISSN 1916-9655 E-ISSN 1916-9663). Vol. 6 (2): 106-117. June 12, 2014.

Sudjana S, Djudju .2004 . Pendidikan Nonformal,wawasan,sejarah perkembangan,filsafah dan teori pendukung , serta azas . Bandung: Falah Production.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Uno, Hamzah B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Sumber lainnya

Undang-UndangNomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Luar Sekolah

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:385)

http://hipni.blogspot.co.id/2011/09/definisi-pengertian-strategi.html diakses pada (04 Mei 2018)

http://repository.uin-suska.ac.id/3991/3/BAB%20II.pdf diakses pada (12 Desember 2018)

https://media.neliti.com/media/publications/99430-ID-kebijakan-pemerintah-daerah-dalam-pelest.pdf diakses pada (12 Desember 2018)

http://definisimu.blogspot.com/2012/11/definisi-strategi.html diakses pada (14 Januari 2019)

https://lorentfebrian.wordpress.com/perkembangan-budaya-di-indonesia/ diakses pada (4 Maret 2019)

Peranan Pendidikan dan Pelatihan Dalam Pengembangan SDM. http://tekpenfip.wordpress.com/2012/12/08/peranan-pendidikan-dan-pelatihan-dalam-pengembangan-sdm/ diakses pada (8 Maret 2019)




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/e-plus.v4i1.6280

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) dibuat di bawah  Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0


 

Penghitung Bendera

Statistik Pengunjung