Peran Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial Provinsi Banten dalam Pembinaan Gelandangan dan Pengemis (Studi Deskriptif pada Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial (PSRTS) Provinsi Banten)
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran panti sosial rehabilitasi tuna sosial Provinsi Banten dalam pembinaan gelandangan dan pengemis. Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial (PSRTS) Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis menggunakan model interaktif dengan tahapan data collection, reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Pemeriksaan data pada penelitian ini dilakukan dengan uji triangulasi data dari berbagai sumber dan berbagai teknik kemudian ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peran PSRTS Provinsi Banten dalam pembinaan gelandangan dan pengemis yaitu berperan dalam merealisasikan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia nomor 16 tahun 2019 tentang Standar Nasional Rehabilitasi Sosial dimana dalam peraturan tersebut ada permakanan, sandang, asrama/cottage yang mudah diakses, perbekalan kesehatan, bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial, bimbingan keterampilan dasar, fasilitas pembuatan nomor induk kependudukan, akta kelahiran, surat nikah, dan/atau kartu identitas anak, akses ke layanan kesehatan dasar, dan pemulangan ke daerah asal. Kegiatan yang dilakukan PSRTS Provinsi Banten dalam Pembinaan Gelandangan dan Pengemis yaitu kegiatan keterampilan berupa pelatihan montir motor, kegiatan bimbingan mental spiritual, kegiatan bimbingan fisik, dan kegiatan bimbingan sosial. Faktor penghambat PSRTS Provinsi Banten dalam Pembinaan Gelandangan dan Pengemis yaitu keterlambatan pemerintah kabupaten/kota mengirim siswa ke PSRTS Provinsi Banten dikarenakan covid-19. Faktor pendukung PSRTS Provinsi Banten dalam Pembinaan Gelandangan dan Pengemis berupa adanya kerjasama dengan dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kata Kunci: PSRTS Provinsi Banten, Pembinaan, Gelandangan dan Pengemis.
Abstract
This study aims to describe the role of the social institution for social rehabilitation of Banten Province in the development of homeless and beggars. This research was conducted at the Social Institutions for Social Rehabilitation (PSRTS) Banten Province. This study used a descriptive method with a qualitative approach. This study used three data collection techniques, namely interviews, observation and documentation. While the analysis technique used an interactive model with the stages of data collection, data reduction, data presentation and verification. Data checking in this study was carried out by triangulating data from various sources and various techniques and then drawing conclusions. The results of this study indicate that the role of the social institution for social rehabilitation of Banten Province in the development of homeless and beggars is to play a role in realizing the Regulation of the Minister of Social Affairs of the Republic of Indonesia number 16 of 2019 concerning the National Standard for Social Rehabilitation where in these regulations there are easily accessible food, clothing, dormitories/cottages, supplies. health, physical, mental, spiritual and social guidance, guidance on basic skills, facilities for making identification numbers, birth certificates, marriage certificates and/or children's identity cards, access to basic health services, and return to their place of origin. Activities carried out by PSRTS Banten Province in guidance for homeless and beggars are skills activities in the form of motorbike mechanic training, mental-spiritual guidance activities, physical guidance activities, and social guidance activities. The inhibiting factor for the Banten Province PSRTS in fostering homeless and beggars is the delay of the district / city social service in sending students to the PSRTS Banten Province due to covid-19. Supporting factors for PSRTS Banten Province in the Development of Homeless and Beggars in the form of cooperation with the Health Office, Social Service, Regional Human Resources Development Agency (BPSDMD) and the Indonesian National Army (TNI).
Keywords: PSRTS Banten Province, Development, Homeless and Beggars.
Full Text:
PDFReferences
Admin dinsos. (2019) Mensos Hadiri Workshop Nasional Penanganan Gelandangan dan Pengemis. Tersedia darihttps://dinsos.bantenprov.go.id/read/berita/964/Mensos-Hadiri-Workshop-Nasional-Gelandangan-dan-Pengemis.html. diakses pada tanggal 25 Januari 2020, pukul 10:36 WIB
Aplikasi AllStats BPS. (diakses pada tanggal 30 Januari 2020 pukul 12:29 WIB)
Arfiani, D. (2009) Berantas Kemiskinan. Semarang: Alprin
Bahtiar, R. (2019) Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia Ini Sebabnya. Tersediadarihttps://m.detik/finance/berita-ekonomibisnis/d4772807/pengangguran-di-banten-tertinggi-se-indonesia-ini-sebabnya. diakses pada tanggal 2 Februari 2020, pukul 14:35 WIB
Darmadi, H. (2011) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Dinas Sosial Provinsi Banten. (2018) Pemutakhiran Data Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Banten: Dinas Sosial Provinsi Banten
Fatma, SF. (2005) Pengaruh Inflasi dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Indonesia. (TESIS, Universitas Indonesia).
Firadika, RA. (2017) Penanganan Anak Terlantar Oleh Dinas Sosial Berdasarkan Pasal 34 UUD Tahun 194: Studi Kasus Dinas Sosial Kabupaten Gowa. (SKRIPSI, Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar).
Peraturan Gubernur Banten Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten Pasal 103-106
Rina, A. (2019) Angka Pengangguran di Indonesia Capai 7,05 Juta di Agustus 2019. Tersedia dari https://www.google.co.id/amp/s/akbis.sindonews.com/newsread/1455746/34/angka-pengangguran-di-indonesia-capai-705-juta-di-agustus-2019-1572293479. diakses pada tanggal 2 Februari 2020, pukul 14:10 WIB
Ririn, NF. (2018) Penanganan Gelandangan Tak Cukup Dengan Penertiban. Tersedia dari https://www.google.co.id/amp/s/www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/amp/pr-01301538/penanganan-gelandangan-tak-cukup-dengan-penertiban-430643. diakses pada tanggal 5 Maret 2020, pukul 21:53 WIB)
Sugiyono. (2018) Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta
Sadewo, dkk. (2015) Masalah Masalah Kemiskinan di Surabaya Edisi Revisi, Surabaya: UNESA UNIVERSITY PRESS
Sukmadinata, SN. (2008) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tempo.co. (2015) Demi Keindahan Kota Pengemis Diusir dari Bekasi. Tersedia dari https://www.google.co.id/amp/metro.tempo.co/amp/677111/demi-keindahan-kota-pengemis-diusir-dari-bekasi. diakses pada tanggal 5 Maret 2020, pukul 11.19 WIB
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 34 ayat (1)
Wardiansyah, dkk. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran (Studi Kasus Provinsi-Provinsi se-Sumatera). Vol. 5. No. 1. Jambi: Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
DOI: http://dx.doi.org/10.30870/hermeneutika.v7i2.12982
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by Department of Sociology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Ciwaru, No. 25, Serang, Banten
[email protected]
Jurnal Hermeneutika is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika Indexed by: