PEMBERDAYAAN TARIAN ADAT BONET PADA MASYARAKAT ATONI PAH METO (Studi Kasus di Kecamatan Kota SoeKabupaten Timor Tengah Selatan Propinsi Nusa Tenggara Timur)

Hotlif Arkilaus Nope, Melvianus Selan

Abstract


Abstrak

Tari tradisional merupakan suatu hasil ekspresi hasrat manusia akan keindahan dengan latar belakang atau sistem budaya masyarakat pemilik kesenian tersebut. Salah satu dari berbagai tarian tersebut adalah tari Bonet. Tari Bonet merupakan salah satu tarian tradisional masyarakat Atoni Pah Meto di Pulau Timor. Tarian ini menggambarkan kebudayaan, hidup dan kehidupan masyarakat suku bangsa Timor. Namun, meskipun kesenian tari tradisional bonet memiliki signifikansi berupa wahana transmisi pewarisan nila-nilai dari generasi ke generasi, kini kesenian tari tradisional bonet kalah bersaing dengan kesenian populer modern. Hal ini dibuktikan dengan semakin menurunnya minat masyarakat khususnya anak muda di di Kota Soe untuk menyaksikan ataupun mempelajari kesenian tradisional ini. Salah satu faktor penting adalah pengaruh pesatnya arus kemajuan teknologi informasi, oleh karenan itu perlu dilestarikan melalui kegiatan pemberdayaan. Dalam konteks pemberdayaan, tarian bonet di Kecamatan Kota Soe dilakukan dengan mendirikan sanggar seni budaya, lomba tarian bonet, pentas seni, pameran budaya dan sanggar tari dengan tujuan agar tarian bonet tetap lestari.

 

Kata Kunci: Pemberdayaan, Seni Tarian, Bonet

 

 

Abstract

Traditional dance is a result of the expression of human desire for beauty with the background or cultural system of the community that owns the art. One of the various dances is the Bonet dance. Bonet dance is one of the traditional dances of the Atoni Pah Meto people on the island of Timor. This dance depicts the culture, live and life of the Timorese ethnic community. However, although the traditional Bonet dance art has a significance in the form of a mode for transmitting the inheritance of values from generation to generation, now the traditional Bonet dance art is unable to compete with modern popular art. This is evidenced by the decreasing interest of the public, especially young people in Soe City, to watch or learn this traditional art. One important factor is the influence of the rapid flow of advances in information technology. Therefore, it needs to be preserved through empowerment activities. In the context of empowerment, Bonet dance in Soe City District is carried out by establishing cultural arts studios, Bonet dance competitions, art performances, cultural exhibitions and dance studios with the aim that Bonet dances remain sustainable.

Keywords: Empowerment, Dance, Bonet


Full Text:

PDF

References


Anwas, Oos M. (2013). Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta.

Bushar Muhammad. (1997). Asas-Asas Hukum Adat. Jakarta: Pradnya paramita.

Creswell, Jhon W. (2016). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan. Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dharsono, Sony, Kartika. (2004). Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains.

Dashbach, Richard, 1992. “Ambeno: Bagaimana Rupamu Doeloe” dalam Agenda Budaya Pulau Timor (2).Atambua: Komisi Komunikasi Sosial Provinsi SVD Timor.

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=561

http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_BE2D808C-AC9F-4962-963A-12FCE0EA163E_.pdf

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=561

Hidayat, Robby. (2005). Wawasan Seni Tari Pengetahuan Praktis Bagi Guru Seni Tari. Malang : Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Mae, R. (2017). Pengembangan model tarian bonet untuk kebugaran jasmani dalam pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar.Jurnal Keolahragaan, 5(1), 81-89. Doi. http://dx.doi.org/10.21831/jk.v5i1.12772

Malik, A., & Mulyono, S. E. (2017). Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal melalui Pemberdayaan Masyarakat. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(1), 87–101. https://doi.org/10.15294/pls.v1i1.15151

Mu’arifuddin, Mulyono, S. E., & Malik, A. (2016). Analisis Kebutuhan Pengembangan Desa Wisata Batik Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Journal of Nonformal Education, 2(5), 57–70. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne/article/download/5313/4223

Mubyarto, dkk.. (1991). Etos kerja dan Kohesi Sosial Masyarakat Sumba, Rote, Sabu dan Timor Propinsi Nusa Tenggara Timur. Yogyakarta: P3PK UGM.

Muhammad, F. (2017). Pesona Kearifan Lokal Sebagai Wahana Peningkatan Produktifitas Ekonomi Masyarakat. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran Dan Dakwah Pembangunan, 1(2), 301. https://doi.org/10.14421/jpm.2017.012-05.

Pererira, A.D.M. (1997). Sejarah Raja-raja Timor. Jakarta: Sinar Harapan.

Radtya, A. (2014). Sosiologi Tubuh: Membentang Teori di Ranah Aplikasi.Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Rasyad, Achmad. (2014). Pendidikan dan Pelatihan dalam Pemberdayaan Masyarakat. Malang: Elang Mas

Sedyawati, Edi dkk. (1986). Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian, Proyek Pengembangan KesenianJakarta. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan

Soekanto Soerjono. (2009). Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sumanto. (2006). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Tenaga Perguruan Tinggi.

Susanto, Mikke. (2011). Diksi Rupa Kumpulan Istilah Dan Gerakan Seni Rupa. Yogyakarta: Dicti

Tarno, dkk. (1993). Sastra Lisan Dawan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.

Valens BoyMikhael. (2020). HauteasIs The Living Tree Of The Dawanese People. doi:10.30822/lumenveritatis.v10i2.471.https://journal.unwira.ac.id/index.php/LUMENVERITATIS/article/view/471




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/hermeneutika.v7i2.12983

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Published by Department of Sociology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Jl. Ciwaru, No. 25, Serang, Banten
[email protected]

Creative Commons License

Jurnal Hermeneutika is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

 

Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika Indexed by:


      issn    neliti  base  worldcat  University of Saskatchewan Library  pkp indeks  

scilit onesearch.id  Scientific Indexing Services  moraref    

View My Stats