Faktor-Faktor Penyebab Eksistensi Permainan Tradisional di Desa Nyangkringan
Abstract
Abstrak
Di tengah arus globalisasi yang sangat deras dimana segala bentuk hiburan dikemas secara modern dan apik. Salah satu gejala mencolok yang muncul dalam tiga dasawarsa terakhir di Indonesia adalah maraknya berbagai macam bentuk mainan (toys) dan permainan (game) yang berasal dari luar negeri. Arus ini mengalir deras dalam dasawarsa terakhir, ketika di beberapa kota besar di Indonesia muncul toko-toko yang begitu besar, namun khusus hanya menjual mainan anak-anak, terutama boneka-boneka berbagai tokoh dalam dalam film kartun. Eksistensi permainan tradisional di desa Nyangkringan kabupaten Bantul dapat terlihat dari warga desa, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, masih memainkan permainan tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Ragam permainan tradisional yang dimainkan oleh warga desa Nyangkringan kabupaten Bantul cukup banyak jenisnya, antara lain sebagai berikut Gobak sodor, Bekelan, Nekeran (kelereng), Lompat tali, Dhelikan (petak umpet), Layangan, Engklek, Dakon, Jamuran, Gamparan. Faktor-faktor penyebab eksistensi permainan tradisional di desa Nyangkringan adalah peran orang tua, hemat dan praktis, ekonomis, pelestarian kebudayaan, transformasi kebudayaan dari generasi tua ke generasi muda, manfaat dan pengaruh positif terhadap perkembangan jiwa anak serta usaha dan kerjasama warga dalam melestarikan permainan tradisional.
Kata kunci: budaya tradisional, permainan tradisional, manfaat
Abstract
In the midst of a very heavy current of globalization where all forms of entertainment are packaged in a modern and chic manner. One striking symptom that appeared in the last three decades in Indonesia is rampant in various forms of toys(toys)and games(games)coming from abroad. These flows flowed in the last decade, when there were large shops in several major cities in Indonesia, but specifically only selling children's toys, especially dolls of various characters in cartoons. The existence of traditional games in the village of Nyangkringan, Bantul district can be seen from villagers, ranging from children to adults, still playing traditional games in everyday life. The variety of traditional games played by the residents of Nyangkringan village in Bantul district are quite various, including Gobak sodor, Bekelan, Nekeran (kelereng), Jump rope, Dhelikan (hide and seek), Layangan, Engklek, Dakon, Jamuran, Gamparan. The causes of the existence of traditional games in Nyangkringan village are the role of parents, thrifty and practical, economical, cultural preservation, a cultural transformation from the old generation to the younger generation, benefits and positive influence on children's development and efforts and cooperation in preserving traditional games.
Keywords: traditional culture, traditional games, benefits
Full Text:
PDFReferences
Alif, Zaini. 2006. Permainan Tradisional di Jawa Barat. Tesis
Danandjaja, James. 1987. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Grafitipers.
Farida Hanum. 2011. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Kanwa Publihser.
Robert H. Lauer. 1993. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Saputra, Nofrans Eka & Yun Nina Ekawati. 2017. Permainan Tradisional sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Dasar Anak. Jurnal Psikologi Jambi Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017.
Soemardjan, Selo. 2009. Perubahan Sosial di Yogyakarta. Jakarta: Komunitas Bambu
Soerjono Soekanto. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Syarbaini, Syahril., Rahman, & Monang Djihado. 2004. Sosiologi dan Politik. Bogor: Ghalia Indonesia
Tedjasaputra, M. 2001. Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: Penerbit Grasindo.
Yudiwinata, H. P. & Handoyo, P. 2014. Permainan Tradisional dalam Budaya dan Perkembangan Anak. Jurnal Paradigma Volume 2, Nomor 3. Universitas Negeri Surabaya.
DOI: http://dx.doi.org/10.30870/hermeneutika.v5i1.7381
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika
Published by Department of Sociology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Ciwaru, No. 25, Serang, Banten
[email protected]
Jurnal Hermeneutika is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika Indexed by: