Sosiodrama “Ubrug” dalam Perspektif Budaya dan Ulayat

Rahmawati Rahmawati, Nurbaniyah Nurbaniyah, Fatia Rizky Prawita, Istinganatul Ngulwiyah

Abstract


Beberapa negara di dunia maupun beberapa suku di Indonesia terdapat drama sosial masyarakat yang menjadi tradisi lokal wilayah masing-masing.  Begitu juga di Banten terdapat kesenian khas berupa tradisi drama sosial turun temurun dipentaskan yaitu Ubrug. Tradisi drama Ubrug dipentaskan pada acara-acara sosial masyarakat di pentaskan selain menjalankan tradisi lokal masyarakat, tradisi ini juga bermanfaat menghibur para peserta acara yang hadir. Dari sudut pandang budaya, tradisi ini merupakan tradisi drama masyarakat yang disampaikan dengan tutur yang lugas dan santun diselingi humor atau candaan agar penikmat Ubrug terhibur dan tidak merasa bosan dalam mengikuti acara. Sementara dalam perspektif psikologi, adanya prasyarat pementasan Ubrug memiliki kesamaan dengan pementasan sosiodrama, yakni sebuah drama sosial yang digunakan dalam merefleksikan permasalahan yang ada di masyarakat. Sosiodrama “Ubrug” pada pementasannya terkandung unsur kebajikan berkaitan dengan pengikat kekerabatan sosial, percintaan, kesetiaan, humor, dan berbagai nilai-nilai moral lainya. selain itu pada pementasannya selain menampilkan bentuk permainan peran dengan tutur yang menyenangkan, menghibur, pementasan ini mampu membantu pemain (masyarakat yang mementaskan) dalam berlatih berkomunikasi dengan baik secara interpersonal, dan membangun efikasi dirinya.

Keyword: sosiodrama, ubrug, komunikasi interpersonal, efikasi diri


Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. 2013. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bandura, A. 1994. Self efficacy. Encyclopedia of human behavior (4:71-81-online), New York: Academic Press.

Bandura, A. 1997. Self Efficacy - The Exercise of Control (Fifth Printing.2002). New York: W.H. Freeman & Company.

Bandura, A. 2001. Guide for constructing celf efficacy scales.

Bowers Faubion. 1974. Japanese Theatre. Tokyo: The Charles E. Tuttle Company, Inc.

Darmayanti, K. K. H., Kurniawati, F., & Situmorang, D. D. B. 2019. Bullying di Sekolah: Pengertian, Dampak, Pembagian dan Cara Menanggulanginya. Jurnal PEDAGOGIA, 17(1):55-66.

Djannah, W., dan Drajat. 2012. Teknik Sosiodrama Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa. Tesis. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Fathimatuzzahra. 2016. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Penurunan Perilaku Bullying Pada Siswa Kelas V SD “X” di Yogyakarta. Undergraduate Thesis, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Iswantara, Nur. 1997. Ketoprak dan Teater Modern Kitaî dalam Lephen Purwa Raharja, ed. Ketoprak Orde Baru. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya

Kartidirdjo, Sartono. 1997. Tertawa, Kesepian dan keterasingan: Sosiodrama dalam Pembangunan dalam Lephen Purwa Raharja, ed. Ketoprak Orde Baru. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya

Kasim, Achmad. 1981. Teater Rakyat di Indonesiaî dalam Analisis Kebudayaan No 2 Th. I. Jakarta: Depdikbud

Kataria, M. 2004.Laugh Laugh for no reason (terapi tawa). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Kawatake Toshio. 2001. Kabuki. Japan: Tokyo Daigaku Shuppankai.

Khatibah. 2011. Penelitian kepustakaan. Jurnal Iqra’. 5 (1):36‒39.

Mahmudi, Moh. Hadi dan Suroso. 2014. Efikasi Diri, Dukungan Sosial dan Penyesuaian Diri dalam Belajar. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia. 3: 186.

Muntasiroh, L. 2019. Jenis-Jenis Bullying dan Penanganannya di SDN Mangonharjo Kota Semarang. Jurnal Sinektik, 2(1):106-116.0

Santrock, John W. 2002. Life Span Development Hidup, terjemahan Damanik, Juda. Jakarta: Erlangga

Santrock. John W. 2003. Adolescence (Perkembangan Remaja) 6th edition. Jakarta

Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuntitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Zed, M. (2014). Metode penelitian kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia


Refbacks

  • There are currently no refbacks.