Mengenal Karakteristik Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar

Siti Muhibah, Rt. Bai Rohimah

Abstract


Banten dihuni oleh salahsatu suku yang cukup unik yaitu suku Baduy. Mereka merupakan suku yang terisolir dan mengasingkan diri dengan pola kehidupannya yang patuh terhadap hukum adat. Namun seiring berjalannya waktu, banyak wisatawan yang datang ke wilayah suku Baduy dan tanpa disadari Budaya luar telah masuk mempengaruhi kehidupan mereka sehingga suku baduy telah terpecah dan memunculkan suku Baduy dalam dan suku baduy luar. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui profil suku Baduy dalam dan baduy luar, (2) untuk mengetahui karakteristik suku baduy dalam dan baduy luar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif (qualitative research) dengan pendekatan yang bersifat deskriptif dan eksplanatoris. Pendekatan deskriptif berupaya menjawab “apa” yang terjadi, sedangkan eksplanatoris menjawab “Mengapa” dan “Bagaimana”, yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik suku Baduy Dalam adalah: (1) suku yang taat mengikuti adat kepu’unan dan fanatik terhadap kepercayaannya,  (2) tinggal di dalam hutan dan belum terpengaruh budaya luar, (3) Menolak teknologi dan modernisasi, (4)  selalu mengenakan pakaian berwarna putih serta mengenakan ikat kepala putih yang ditenun sendiri. Sedangkan karakteristi suku baduy luar adalah: (1) suku baduy yang keluar dari adat istitiadat kepu’unan, (2) Sudah terkontaminasi budaya luar sehingga sudah menggunakan alat-alat modern, (3) Mereka sering melakukan perjalanan panjang ke luar daerah berhari-hari berjalan kaki pulang pergi, (4) selalu mengenakan baju  hitam lengkap dengan ikat kepala, telanjang kaki, serta menyangklek koja dipundaknya.

Full Text:

PDF

References


Al Mu'tal As Saidi. 2002. Kebebasan Berfikir dalam Islam. Yogyakarta: Adi Wacana. Anis Malik Thoha. 2005. Tren Pluralisme Agama. Jakarta : Perspektif.

Adimihardja, K., Dinamika Budaya Lokal. Bandung: Pusat Kajian LBPB. 2008.

Ardan, R., Afinitas Antara Orang Baduy dan Sunda Sekitarnya Berdasarkan Ciri

Morfologi pada Gigi dan pada Muka, Disertasi. Bandung Univeristas Padjadjaran, 1993.

Clark, Walter Houston. The Religion of Childhood. Avaliable FTP: 2004, dalam

http://www.philosophy.org/handout/religious. htm.

Danasasmita, S.,dan A. Djatisunda, U. Djunaedi, Masyarakat Kanakes. Bandung, Bappeda D.T. I Jabar. 1983.

Danasasmita, S., dan A. Djatisunda, Kehidupan Masyarakat Kenekes. Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Sundanologi Dirjen Kebudayaan Depdikbud. 1986.

Geise, NJ., Baduys en Moslim in Lebak Parahiang Zuid Banten. Lieden, N.V. Grafisch Bedrijf en Uitgeferij de Jong. 1952.

Garna, J., Masyarakat dan Kebudayaan Baduy I.Bandung: Jurusan Antropologi Fakultas Sastra Unpad. 1974.

________________, “Pengkajian Masyarakat Terasing dalam Konteks Masyarakat Indonesia, Bandung. Simposium Kebudayaan Indonesia- Malaysia, Universiti Kebangsaan Malaysia-Universitas Padjadjaran. 1987.

________________, Orang Baduy, Bangi, Selangor, Malaysia. Kualalumpur: University Kebangsaan. 1987.

________________, Tangtu Telu Jaro Tujuh: Kajian Struktural Masyarakat Baduy di Banten Selatan Jawa Barat.Malaysia. Thesis Ph.D., 1988.

Geertz, Clifford. Religion a Cultural System: A Reader in Comparative Religion—An Anthropological Approach, dalam William A. Lessa


Refbacks

  • There are currently no refbacks.