Karakter Keagamaan Masyarakat Multikultural

Rt Bai Rohimah, Achmad Hufad, Suroso Mukti Leksono, Ajat Muslim

Abstract


Artikel ini mengkaji karakteristik dan identitas kultural, serta ritual sosial keagamaan masyarakat kota Serang. Penelitian yang digunakan adalah dengan metode ethnografi antropologis. Dalam menganalisa data, peneliti menggunakan pendekatan fungsional-struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meski masyarakat yang berada di kota Serang dikategorikan masyarakat multikultur, namun mereka masih menjalankan tradisi keagamaannya. Ada beberapa hal yang mempengaruhi keharmonisan ini, diantaranya adalah faktor pemahaman agama dari masing-masing individu, latar belakang pendidikan serta hubungan sosial masyarakatnya. Bagi warga kota Serang, karakteristik-karakteristik khas dalam balutan tradisi memiliki makna yang positif sebagai kearifan lokal dan memiliki nilai-nilai religius yang masih dipertahankan hingga saat ini.

Full Text:

PDF

References


Ayatullah Humaeni. (2015). Ritual, Kepercayaan Lokal Dan Identitas Budaya Masyarakat Ciomas Banten. El Harakah, 17(2), 157–181.

Azizah, L., & Purjatian, A. (2015). Islam di Tengah Masyarakat Multikultural Indonesia (Studi Atas Konsep Multikultural Abdul Aziz Sachedina). Toleransi: Media Komunikasi Umat Beragama, 7(1), 70–88.

Bagus, B. I. (2016). Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa. Bakti Saraswati, 05(01), 9–15.

Banks, J. A. B. and C. A. M. (1997). Multicultural Education: Issues and Perspectives. Allyn and Bacon.

Darlis. (2017). Menyusung Moderasi Islam Ditengah Masyarakat Yang Multikultural. Rausyan Fikr, 13(2), 253.

Hadi Cahyono, A. J. M. D. (2017). Harmoni Masyarakat Tradisi Dalam Kerangka Multikuluralisme. Asketik, 1(1), 27–34. https://doi.org/10.30762/ask.v1i1.408

Hidalgo, F. (2003). Multicultural Education Lanscape for Reform in Twenty First Century. New Mexico State University.

Junaedi, M. (2020). Agama Dalam Masyarakat Modern: Pandangan Jürgen Habermas. Manarul Qur’an: Jurnal Ilmiah Studi Islam, 20(1), 1–11. https://doi.org/10.32699/mq.v20i1.1610

K., A. H., & Mahyuddin, M. (2019). Modal Sosial dan Integrasi Sosial: Asimilasi dan Akulturasi Budaya Masyarakat Multikultural di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan, 12(2), 111–122. https://doi.org/10.35905/kur.v12i2.1104

Kurtz, L. R. (1995). Gods in the Global Village: The World’s Religion in Sociological Perspectives. Pine Forge Press.

Ledang, I. (2019). Tradisi islam dan Pendidikan Humanisme: upaya Transinternalisasi nilai Karakter dan multikultural dalam Resolusi Konflik sosial masyarakat di indonesia. Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 1, 105–128. https://conference.uin-suka.ac.id/pasca/jkii/article/view/1056

Mahfud, C. (2016). Pendidikan Multikultural. Pustaka Pelajar.

Nasihin, H., & Dewi, P. A. (2019). Tradisi Islam Nusantara. Islam Nusantara, 03(02), 417–438.

Nieto, S. (2000). Affirming Diversity: The Sociopolitical Context of multicultural Education. Longman, Inc.

Riyanto, T. (2002). Pembelajaran Sebagai Pembimbingan Pribadi. Grasindo.

Scharfstein, M., & Gaurf. (2013). Pendekatan Studi Islam. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Soim, M. (2015). Miniatur Masyarakat Madani (Perspektif Pengembangan Masyarakat Islam). Jurnal Risalah, 26(1), 23–32.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.