Dimensi Karakter Al-Qur’an

Abdurrohim Abdurrohim, Rt Bai Rohimah

Abstract


Penelitian ini membahas bagaimana Al-Qur’an sebagai sumber karakter petunjuk hidup umat muslim dapat diinternalisasikan dengan memperdalamnya melalui dua pendekatan yaitu tafsir bil ma’tsur dan tafsir bil ma’qul. Dengan berdasarkan tafsir inilah karakter Al-Qur’an dapat terjawantahkan dalam kehidupan. Penelitan ini adalah kualitatif yaitu lebih pada pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut, membantu ketersediaan diskripsi yang kaya atas fenomena untuk mendapatkan penjelasan lebih dalam. Hasil penelitian dapat disampaikan bahwa Al-Qur’an membuktikan keselarasan ayat-ayatnya dengan fenomena alam (sains), menggunakan bahasa arab yang mengandung bahasa yang tinggi, sehingga aturan Allah yang terdapat di dalam Al-Qur'an yang mengandung tiga fungsi utama, yakni  sebagai hudá (petunjuk), bayyinát (penjelasan) dan furqán (pembeda), dapat menjadi karakter dari dimensi Al-Qur’an yang mulia. Dengan penafsiran yang benar dari Al-Qur’an maka umat muslim akan terhindar dari upaya melemahkan Al-Qur’an dengan banyaknya gaya penafsiran yang melenceng dari makna Al-Qur’an yang benar. Dan inilah gaya penafsiran yang harus dihindari.

Full Text:

PDF

References


Ismail R Al Faruqi. (2001). Atlas Budaya : Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang. Mizan.

Kasinath, H. (2013). Understanding and Using Qualitative Methods in Performance Measurement. 3(1), 46–57.

M. Amin Djamaluddin. (2001). Penyimpangan dan kesesatan ma’had az zaytun. LPPI.

Majid, M. Z. M. A. (2010). Tapping New Possibility Accounting Research, In Qualitative Research In Accounting Malaysian Case. Universitas Kebangsaan Malaysia.

Muhammad Ibn Muammad Aba Syahbah. (1992). Al Madkhal li Dirasah Al Qur’an al Karim. Maktabah As Sunnah.

Soejono Sumargono. (1984). Berfikir secara kefilsafatan. Nurcahaya.

Zuhayly, W. (1998). At Tafsar Al Munar fa al Aqadah wa asy Syara’ah wa al Manhaj. Daar al Ma’shir.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.