PROSES BELAJAR MENYANYI KERONCONG MELALUI TRADISI LISAN DI SEMARANG

Sabrina Firda Sokhiba, Abdul Rachman

Abstract


Keroncong merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang harus diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pewarisan turun temurun yang sudah melekat di masyarakat ialah pewarisan secara lisan (tradisi lisan) baik bagi pemain maupun penyanyi keroncong dalam mempelajari lagu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses belajar menyanyi keroncong melalui tradisi lisan di Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  proses belajar menyanyi keroncong melalui tradisi lisan terdapat 2 kategori yaitu proses belajar hanya secara lisan dan proses belajar secara lisan namun juga membaca partitur. Proses belajar secara lisan efektif digunakan pada generasi zaman sekarang dan mendukung eksistensi musik keroncong agar tetap berkelanjutan. Namun terdapat kelemahan yaitu pada hasil pembawaan beberapa penyanyi tidak sesuai dengan partitur yang ada atau notasi kurang tepat.


Keywords


Proses belajar, menyanyi keroncong, tradisi lisan.

Full Text:

PDF

References


Apriadi, B., & Chairunisa, E. D. (2018). Senjang : Sejarah Tradisi Lisan Masyarakat Musi Banyuasin. Kalpataru-Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 4(2), 116–123.

Asriyani, N., & Rachman, A. (2019). Enkulturasi Musik Keroncong oleh O.K Gema Kencana Melalui Konser Tahunan di Banyumas. In Musikolastika: Jurnal Pertunjukan dan Pendidikan Musik (Vol. 1, Issue 2, pp. 74–86). Universitas Negeri Padang (UNP). https://doi.org/10.24036/musikolastika.v1i2.27

Duija, I. N. (2005). Tradisi Lisan, Naskah, dan Sejarah. Wacana, 7, 111–124.

Endraswara, S. (2013). Folklor Nusantara. Ombak.

Ganap, V. (2006). Pengaruh Portugis pada Musik Kroncong. Harmonia Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni, 7.

Harjono, R., & Rachman, A. (2018). Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran Ekstrakurikuler Musik Keroncong Di Smp Negeri 1 Karangmoncol. Jurnal Seni Musik, 7(1), 34–47.

Harmunah. (1987). MusikKeroncong :Sejarah, Gaya Dan Perkembangan. Pusat Musik Liturgi.

Harmunah. (1996). Musik Keroncong. Pusat Musik Liturgi.

Hoed, B. (1998). Kajian Tradisi Lisan. ATL.

Joseph, W., & Alvianto, W. A. (2012). Eksistensi Grup Musik Keroncong Gema Irama Di Desa Gedongmulya Kecamatan Lasem. Jurnal Seni Musik, 1(1), 12–21.

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi. PT Rineka Cipta.

Muhammad, Y. R., & Rachman, A. (2020). Media Sosial Sebagai Sarana Promosi Karya Musik Di Era Industri 4.0 (Studi Kasus Pada Band Sendau Gurau Di Semarang). Musikolastika: Jurnal Pertunjukan Dan Pendidikan Musik, 2(1), 23–30. https://doi.org/10.24036/musikolastika.v2i1.35

Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Tarsito.

Ong, W. J. (2004). Kelisanan dan Keaksaraan : Teknologi Kata. Pedati.

Pambajeng, N. R. S., Suryati, S., & Musmal, M. (2019). Teknik Vokal dan Pembawaan Lagu Keroncong Stambul “Tinggal Kengangan” Ciptaan Budiman BJ oleh Subarjo HS. In PROMUSIKA (Vol. 7, Issue 1, pp. 29–37). Institut Seni Indonesia Yogyakarta. https://doi.org/10.24821/promusika.v7i1.3166

Qurrata A’yun, W., & Rachman, A. (2019). “Keroncong in Jamaican Sound” Sebuah Inovasi dalam Melestarikan Musik Keroncong di Bandung. Jurnal Seni Musik Unnes, 8(1).

Rachman, Abdul; Lestari, W. (2012). Bentuk Aransemen Musik Keroncong Asli Karya Kelly Puspito Dan Relevansinya Bagi Remaja Dalam Mengembangkan Musik Keroncong Asli. Catharsis: Journal of Arts Education, 1(2).

Rachman, A. (2013). Bentuk dan Analisis Musik Keroncong Tanah Airku Karya Kelly Puspito. HARMONIA - Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni, 13(1), 69–77.

Rachman, A., & Pribadi, S. E. (2019). Kroncong Music in Semarang: A Process of Enculturation. Ijal, 4(2), 1–9.

Rachman, A., & Utomo, U. (2018). “Sing Penting Keroncong”: Sebuah Inovasi Pertunjukkan Musik Keroncong di Semarang. Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni, 3(1).

Rachman, A., & Utomo, U. (2019). The Rhythm Pattern Adaptation of Langgam Jawa in Kroncong. Dvances in Social Science, Education and Humanities Research, Volume 276 2nd International Conference on Arts and Culture (ICONARC 2018), 276(Iconarc 2018), 99–101.

Rachman, A., Utomo, U., & Asriyani, N. (2019). Penciptaan lagu keroncong berbasis kearifan lokal di kota semarang. JPKS: Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni, 4(2), 101–114.

Ramadhani, F. A., & Rachman, A. (2019). Resistensi Musik Keroncong di Era Disrupsi: Studi Kasus pada O.K Gita Puspita di Kabupaten Tegal. Musikolastika: Jurnal Pertunjukan Dan Pendidikan Musik, 1(1), 41–51.

Ravico. (2019). Menelusuri Tradisi Lisan Parno (Pangku Parboyo) Adat Desa Kotp Majidin, Kabupaten Kerinci sebagai Wujud Identitas Masyarakat. Kebudayaan Dan Sastra Islam, 19(1), 1–15.

Sibarani, R. (2012a). Kearifan Lokal, Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Asosiasi Tradisi Lisan.

Sibarani, R. (2012b). KEARIFAN LOKAL: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Asosiasi Tradisi Lisan.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.

Soekanto, S. (1986). Pengantar Penelitian Hukum. UI-Press.

Widjajadi, R. A. S. (2005). Menelusuri Sarana Penyebaran Musik Keroncong. Harmonia : Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni, VI(2), 1–7.

Zahrotul, F., & Rachman, A. (2020). Aransemen Vokal Sebagai Identitas O.K Congrock 17 di Semarang. Gondang : Jurnal Seni Dan Budaya, 4(1). https://doi.org/https://doi.org/10.24114/gondang.v4i1.17951




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v6i1.10565

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats
  • Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright @Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All right reserved p-ISSN 2503-4626 | e-ISSN 2528-2387