Pendidikan Seni dalam Seni Bela Diri
Abstract
Abstract: This article discusses martial arts that can be used as learning material in schools. This paper examines what are the values contained in martial arts that can be taught to students. This research is a qualitative research, which describes what are the values contained in each form of martial arts. The data collection technique used is literature study. The literature study carried out in this study used the thesis of Unila Dance Education study program students who wrote about martial arts including Khakot, Sung-sung, and Kuttau. All of these objects are studied using the concepts of cultural values and education. The results of this study indicate that this self-defense material can be used as an option to be taught to students. This material provides several benefits to students, namely (1) providing a good movement experience for physical health, (2) providing aesthetic experience, sound and shape, (3) providing insight into values about responsibility and discipline.
Keywords: Art Education, Martial Arts, Dance
Abstrak: Artikel ini membahas tentang seni bela diri yang dapat dijadikan materi pembelajaran di sekolah. Tulisan ini mengkaji apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam seni bela diri yang dapat diajarkan pada peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang memaparkan apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam setiap bentuk seni bela diri. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi pustaka. Studi pustaka yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan skripsi mahasiswa program studi Pendidikan Tari Unila yang menulis tentang seni bela diri diantaranya adalah Khakot, Sung-sung, dan Kuttau. Seluruh objek tersebut dikaji dengan menggunakan konsep nilai budaya, dan pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa materi bela diri ini dapat dijadikan salah satu pilihan untuk diajarkan pada peserta didik. Materi ini memberikan beberapa manfaat pada peserta didik yaitu (1) memberikan pengalaman gerak yang baik untuk kesehatan fisik, (2) memberikan pengalaman estetis, suara dan bentuk, (3) memberikan wawasan nilai-nilai tentang tanggung jawab dan kedisiplinan.
Kata kunci: Pendidikan Seni, Seni Bela Diri, Seni Tari
References
Habsary, Dwiyana. 2019. “Tari Lampung: Kreativitas yang ‘Tidak’ Tak Terbatas”, dalam Ruang Kreatif dalam Pengkajian, Penciptaan, dan Pendidikan Seni. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta, halaman 70-82.
Marwah, Siti Shafa, dkk. 2018. “Relevansi Konsep Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara dengan Pendidikan Islam”. Dalam TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education – Vol. 5, No.1, halaman 14-26.
Tarigan, Mardinal. 2022. “Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Perkembangan Pendidikan di Indonesia”. Dalam MAHAGURU jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. 3– No. 1, year (2022), page 149-159.
Lana, Ikrom. 2022. ‘Bentuk Pertunjukan Tari Sung-Sung di Pekon Padang Cahya Kabupaten Lampung Barat”, dalam karya tulis Skripsi, sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Tari, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Bulan, Indra. 2015. “Transformasi Kuttau Lampung dari Beladiri menjadi Seni Pertunjukan Tari Pedang”, dalam Thesis, sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Stata 2 pada Program Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Universitas Gadjah Mada.
Jamil, Sulhan. 2021. “Maskulinitas Tari Khakot di Daerah Tanggamus”, dalam karya tulis Skripsi, sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Tari, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v8i1.18795
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My StatsThis work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright @Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All right reserved p-ISSN 2503-4626 | e-ISSN 2528-2387