Estetika Budaya Melayu dalam Tari Zapin Riau

Rinto Widyarto, Yulinis Yulinis

Abstract


Tari Zapin Melayu Riau merupakan tari tradisi yang masih eksis di tengah masyarakat Riau. Tari Zapin juga dimiliki oleh Melayu lain di Nusantara. Kajian ini untuk mengetahui bagaimana Melayu sebagai daerah kebudayaan yang sangat luas di Wilayah Indonesia dan negara tetangga (Brunei Darusalam, Malaysia dan Singapura). Luasnya daerah Melayu menjadikannya sebagai induk dari kebudayaan Melayu kecil yang bertebaran. Hal ini diketahui dari penyebutan Melayu Minangkabau, Melayu Riau, dan Melayu Jambi.

Metode penelitian terfokus pada kebudayaan yaitu suatu etnis yang dipengaruhi kebudayaan asing yang lambat laun diakomodasi serta diintegrasi, terjadi saling berinteraksi tanpa kehilangan kepribadian dengan teori akulturasi. Terdapat lima kasus menarik yaitu, metode mengobservasi, proses akulturasi; psikologi proses akulturasi; timbulnya inovasi; dan usaha menolak proses akulturasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Zapin Melayu Riau merupakan tari yang muncul akibat interaksi antar dua kebudayaan (budaya Melayu dan Arab), dapat dikatakan juga sebagai kesenian produk kebudayaan agama Islam. Awalnya dibawa pedagang Arab di kawasan Selat Malaka awal abad XVI. Kemudian tarian ini mengalami akulturasi dengan budaya lokal Melayu hingga dijadikan budaya baru. Perpanduan dua budaya melahirkan estetika baru yang berbeda dengan estetika Melayu masa lalu dan estetika Arab yang datang ke Riau. Secara estetis, Tari Zapin Melayu Riau menitikberatkan pola mengalun memperlihatkan keindahan gerak kaki dan tangan. Dalam kaidah/estetika Islam, penari tidak bergerak bertentangan nilai dalam agama Islam. Tidak ada gerakan erotis (mengundang nafsu syahwat). Gerakan tari Zapin terinspirasi kegiatan manusia dengan alam (lingkungan). Masing-masing gerakan mengandung makna dan secara berirama serta terpola. Musik pengiringinya ala musik Islami dengan instrumen Marwas dan Gambus

Keywords


Tari Zapin, Melayu, Estetika, Islam, dan Budaya

Full Text:

PDF

References


Afriyani, R. (2020). Pitunggua Sebagai Konsep Gerak Tradisi Dalam Tari Buai-Buai Di Perguruan Singo Barantai Lubuak Lintah Padang. Melayu Arts and Performance Journal, 2(2), 201. https://doi.org/10.26887/mapj.v2i2.715

Asa, F. O., & N, S. (2018). Kehidupan Surau Di Minangkabau Sebagai Inspirasi Dalam Karya Seni Lukis. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 7(2), 148. https://doi.org/10.24114/gr.v7i2.11003

Astuti, V. S. (2016). Tari Zapin Bengkalis: Bentuk, Karakteristik, Dan Perkembangan. 1–115. http://repository.isi-ska.ac.id/501/1/Disertasi Susi Vivin Astuti.pdf

Ediwar, Jufri, Sahrul, N., Minawati, R., Irdawati, & Yurnalis. (2021). Creative Industry of the Making of Gandang Tambua Musical Instrument Based On Traditional Technology. Review of International Geographical Education Online, 11(5), 3752–3764. https://doi.org/10.48047/rigeo.11.05.259

Elizar, S. N., Sukri, A., & Zaitun, K. (2019). The Art Creation Design of The Dance Theatre “The Margin of Our Land.” Arts and Design Studies, 77, 61–69. https://doi.org/10.7176/ads/77-08

Fauzi, R. A., Sahrul, & Nuri, N. (2016). Bayang Di Balik Tiang : Reinterpretasi Atas Novel. 3(2), 135–143.

Hidajat, R., Sayono, J., Hasyimy, M. A., & Ratna, D. (2021). Tafsir Tari Zapin Arab dan Melayu dalam Masyarakat Melayu Tafsir Arabic and Malay Zapin Dance in Malay Society. 4(2), 1266–1273. https://doi.org/10.34007/jehss.v4i2.935

Intani T., Ria. (2020). Nilai Budaya Dalam Balutan Kesenian Bangreng. JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni), Vol.5, No.1, April 2020 : 15 – 27. Banten: Universitas Sultan Ageng Titayasa.

Nazar, S. (2018). Pamenan as an Aesthetic Concept of Creating a Wayang Padang Theatre. Dance & Theatre Review, 1(1), 22–35. https://doi.org/10.24821/dtr.v1i1.2248

Rifandi, I. (2018). Dekonstruksi Akting dalam Pertunjukan Teater Under The Volcano Karya/Sutradara Yusril dalam Tinjauan Estetika Postmodern. Jurnal Puitika, 14(2), 99–107.

Sahrul, N. (2011). Estetika Teater Modern Sumatra Barat. Mudra, 26(2), 211–2019.

Sahrul, Y., & Zebua, N. E. (2020). Directing and Acting Designs in Yusril’s Theater Work “Bangku Kayu dan Kamu yang Tumbuh Di Situ.” Arts and Design Studies, 85, 24–30. https://doi.org/10.7176/ads/85-04

Seni, P., & Pertunjukan, T. S. (n.d.). Pemeranan Tokoh Anggun Dalam. 9900.

Zapin, T., & Api, T. Z. (2019). Seni Pertunjukan Tari Zapin Api di Rupat Utara Bengkalis Provinsi Riau Zapin Fire Dance Show Arts In North Bengkalis Rupat Riau Province. 03(01).




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v8i1.19203

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats
  • Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright @Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All right reserved p-ISSN 2503-4626 | e-ISSN 2528-2387