Kajian Dasar Bentuk Gerak Tari Dan Musik Iringan Tari Zapin Penyengat

Doni Febri Hendra

Abstract


masyarakat Kepulauan Riau khususnya pulau penyengat dikenal sebagai pusat warisan budaya melayu, salah satu kebudayaan dari peradaban melayu itu sendiri salah satu bentuknya ada pada tari zapin Penyengat, zapin berasal dari Bahasa arab yaitu zafin, yang artinya pergerakan kaki yang mengikuti musik iringan tari, tarian ini ditarikan secara berpasangan dan kelompok dimana tari zapin penyengat diiringi oleh alat musik yaitu gambus, marwas dan vokal. Tari ini berkembang di Pulau Penyengat tahun 1919 dibawac oleh Encik Muhammad Riffin dan raja Ahmad Bin Daud, yang menjadi simbol dan makna yang digunakan sebagai hiburan oleh raja-raja Penyengat, dimana dahulunya tari ini hanya ditarikan oleh laki-laki saja. Setelah Encik Muhammad Riffin wafat tari zapin Penyengat ini dikembangkan lagi oleh Raja Mahmud secara turun temurun hinga saat ini tari zapin Penyengat masih memiliki penggemar ditengah masyarakat Kepulauan Riau sehingga tetap terwarisi hingga saat ini. Tari zapin Penyengat sekarang menyebar keluar dari Kawasan pulau Penyengat dan mengalami pembauran dengan budaya setempat dan melahirkan ragam variasi namun pola-pola dasar geraknya dan iringan tarinya tetap sama. Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode kualitatif, dimana metode ini digunakan untuk mendeskripsikan, suatu peristiwa, keadaan dan perilaku masyarakat dengan rinci dalam bentuk narasi sehingga melalui gambaran holistik penulis dan memperbanyak pemahaman secara mendalam. Selanjutnya dalam dilakukan analisis data agar hasilnya sesuai logika dan objektif data akan dianalis secara deskriptif yang berasal dari wawancara serta catatan penulis.

Keywords


zapin penyengat, bentyk gerak, musik iringan

Full Text:

PDF

References


Danesi, Marcel. (2010). Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. (Evi. S, Lusi, L . P. Terjemahan). Yogyakarta: Jala sutra.

Djelantik, A.A.M. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Bandung;Masyarakat seni Pertunjukan Indonesia.

Edy, Sedyawati. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta:Sinar Harapan

Hawkins, Alma M. (1965). Creating Through Dance. Englewood Cliffs:Prentice Hall,

Inc.

Moleong, Lexy J. (2000). Metodology Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosda.

Subagyo, P. Joko. (1997). Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta; PT Rineka Cipta

Thabroni, Gamal. (2021). Iringan Tari Tradisional: Jenis, Respon, Gerak, & Fungsi. Serupa.id. Diakses pada tanggal 15 November 2021. https://serupa.id/iringan-tari-tradisional-jenis-respon-gerak-fungsi/

Daftar Narasumber/Informan

Aziah, S.Pd (umur), Guru seni budaya dan seniman tari melayu, wawancara pada tanggal 2 Januari 2023 di rumahnya Sekupang. Batam.




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v8i2.19537

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats
  • Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright @Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All right reserved p-ISSN 2503-4626 | e-ISSN 2528-2387