“Sing Penting Keroncong” Sebuah Inovasi Pertunjukkan Musik Keroncong di Semarang
Abstract
Keroncong tumbuh dan berkembang dengan sangat baik di Semarang, hal itu bisa ditunjukkan dengan adanya pertunjukkan musik Keroncong secara live yang secara rutin diselenggarakan setiap seminggu sekali oleh beberapa komunitas Keroncong salah satunya adalah “Sing Penting Keroncong” yang diselenggarakan oleh komunitas “De Waunk”. Artikel ini mendeskripsikan tentang inovasi pertunjukkan “Sing Penting Keroncong” di Semarang. Berdasarkan hasil penelitian, inovasi yang dilakukan dalam pertunjukkan “Sing Penting Keroncong” adalah dalam pementasannya “Sing Penting Keroncong” menggunakan tata panggung yang representatif serta didukung dengan dekorasi, tata cahaya, sound system yang spektakuler. Acara ini disiarkan secara live oleh RRI Semarang dan interaktif yaitu pendengar bisa me-request lagu yang diinginkan serta live streaming via youtube. Bentuk pertunjukkan yang ditampilkan bukan Keroncong pakem yang hanya terdiri dari tujuh instrumen musik pokok yaitu Bass, Cello, Cuk, Cak, Flute, dan Violin saja akan tetapi terdapat beberapa bentuk pertunjukkan yaitu Keroncong Jazz (Cong Jazz). Keroncong Rock (Cong Rock), dan Keroncong Orkestra (Congkestra) dimana ada penambahan beberapa instrumen lain seperti Drum, Keyboard, Percussion, Brass section (Trombone, Trumpet, saxophone), dan Chamber string (Violin, Viola, Cello, Contra Bass). Lagu-lagu yang ditampilkan bukan hanya lagu-lagu Keroncong Asli saja akan tetapi lagu-lagu pop, Dangdut, Jazz, dan Rock juga ditampilkan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Budiman, B. J. (1979). Mengenal Keroncong dari Dekat. Jakarta: Perpustakaan Akademi Musik LPKJ
Ganap, V. (2006). Pengaruh Portugis pada Musik Keroncong (Portuguese Influence to Kroncong Music). Harmonia: Journal Of Arts Research And Education, 7(2)
Ganap, V. (2011). Krontjong Toegoe. Yogyakarta: Badan Penerbit Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Harmunah. (1987). Musik Keroncong: Sejarah, Gaya, dan Perkembangan. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi
Kartomi, M. (2013). The Saman Gayo Lues Sitting Song-Dance and its Recognition as an Item of Intangible Cultural Heritage. Yearbook for Traditional Music, 45, 97–124. Retrieved from http://www.jstor.org/stable/10.5406/ethnomusicology.54.3.0452
Latifah, D., & Milyartini, R. (2017). Development of Vocal Teaching Materials Based on Keroncong Singing Ornaments to Strengthen Western Vocal Techniques. Panggung, 27(229), 334–343
Martopo, H. (2003). Persoalan Mencari Identitas Musik Indonesia Melalui Kajian Historis Gamelan dan Keroncong. HARMONIA - Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni, IV, 1–9
Rachman, A. (2013). Bentuk dan Analisis Musik Keroncong Tanah Airku Karya Kelly Puspito. HARMONIA - Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni, 13(1), 69–77
Saputra, D. N. (2016). eksistensi grup musik keroncong diantara penggemar musik dangdut studi kasus : desa sukorejo kecamatan tegowanu , kabupaten grobogan. invensi, 1(2), 89–100. Retrieved from existence, music group, kroncong music
Simeon, J. J. C. (2015). The U9 Xylophone : An Innovation in Music Classroom Teaching. Wacana Seni Journal of Arts Discourse, 14, 147–165
Soeharto, Achmad Soenardi, S. S. (1996). Serba Serbi Keroncong. (Muchlis, Ed.) (September). Jakarta: Musika Jakarta Pusat
Thomas, K. K. (2014). Revitalisation of the Performing Arts in the Ancestral Homeland of Lampung People , Sumatra. Wacana Seni Journal of Arts Discourse, 13, 29–55
Widyanta, N. C. (2017). EFEKTIVITAS KERONCONG GARAPAN ORKES KERONCONG TRESNAWARA TERHADAP AUDIENSI GENERASI MUDA. Jurnal Kajian Seni, 03(02), 165–180
Wiyoso, J. (2016). Puppet Visual Adaptation on Playing Cards as Educational Media . Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 16(2), 182–191. https://doi.org/10.15294/harmonia.v16i2.5816
Yngvar Kjus, A. D. (2018). Live mediation : performing concerts using studio technology. Popular Music, 35(2016), 320–337. https://doi.org/10.1017/S0261143016000568
DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v3i1.4066
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My StatsThis work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright @Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All right reserved p-ISSN 2503-4626 | e-ISSN 2528-2387