Efektivitas Multimedia Interaktif dan Mobile Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya
Abstract
Abstract : Learning outcomes in Cultural Arts subjects to date have not yet reached the competency standards set by the KKM. One of the factors causing low learning outcomes is the cognitive low level of students' understanding of dance theory. This shows that the learning process of cultural arts needs to be developed with a different learning approach. The problem in this study is whether there are: (1) improvement in learning outcomes of class XI students who use Interactive Multimedia? (2) increase learning outcomes of class XI students who use Mobile Learning? and (3) differences in the increase in learning outcomes of class XI students who use Interactive Multimedia with Mobile Learning on the subject matter of Dance Art in Garut 8? The research method used was quasi-experimental with the design of the Static Group Prestest-Posttest Design. The results of the study show: 1) there is an increase in learning outcomes of class XI students who use Interactive Multimedia with an increase in student learning outcomes obtained included in the high category; 2) there is an increase in learning outcomes of class XI students who use Mobile Learning with an increase in student learning outcomes obtained included in the high category; and 3) there are differences in the increase in learning outcomes of class XI students who use Interative Multimedia with Mobile Learning. The use of Interactive Multimedia is more effective in improving learning outcomes compared to mobile learning in the subject matter of dance material in Cultural Arts subjects at SMK 8 8 Garut.
Abstrak : Hasil belajar pada mata pelajaran Seni Budaya sampai saat ini belum mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan KKM. Salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar adalah masih rendahnya pemahaman siswa secara kognitif terhadap teori seni tari. Hal tersebut menunjukan proses pembelajaran seni budaya ini perlu dikembangkan dengan pendekatan pembelajaran yang berbeda. Permasalahan pada penelitian ini apakah terdapat: (1) peningkatan hasil belajar siswa kelas XI yang menggunakan Multimedia Interaktif? (2) peningkatan hasil belajar siswa kelas XI yang menggunakan Mobile Learning? dan (3) perbedaan peningkatan hasil belajar siswa kelas XI yang menggunakan Multimedia Interaktif dengan Mobile Learning pada pokok bahasan materi Seni Tari di SMKN 8 Garut? Metode Penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain the Static Group Prestest-Posttest Design. Hasil penelitian menunjukan: 1) terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas XI yang menggunakan Multimedia Interaktif dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh termasuk dalam kategori tinggi; 2) terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas XI yang menggunakan Mobile Learning dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh termasuk dalam kategori tinggi; dan 3) terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa kelas XI yang menggunakan Multimedia Interatif dengan Mobile Learning. Penggunaan Multimedia Interaktif lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan mobile learning pada pokok bahasan materi seni tari pada mata pelajaran Seni Budaya di SMKN 8 Garut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aka, H. 2015. Guru Yang Berkarakter Kuat. Jakarta: Laksana.
Astuti. 2011. Panduan Untuk Guru Kesenian Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: PT. Indeks.
Bandi. 2009. Kreativitas dan keberbakatan strategi mewujudkan potensi kreatif dan bakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Beetlestone, F. 2013. Creative Learning Strategi Pembelajaran Untuk Melestarikan Kreatifitas Siswa. Bandung: Penerbit Nusa Media.
Darmawan, Deni. 2015. Pengembangan E-Learning Teori dan Desain. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Depdiknas. 2005. Paradigma Baru Pendidikan Tinggi Seni di Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
Faisal, H. 2016. Menggalang Gerakan Bangun Diri, Usaha Nasional, Surabaya.
Kunandar. 2015. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers.
Kurnia, I. 2016. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Muksin. 2014. Peranan Pendidikan Tinggi Kesenian dalam Pembangunan Nasional” dalam Visi dan tatanan Berfikir di Alam Pendidikan memasuki Abad ke-21 ed W.P. Napitupulu: BPPN dan Balai Pustaka.
Nindah, F. 2016. Peran seni dalam mengembangkan kreativitas siswa. http://media.diknas.go.id/media/document/5465.pdf.
Rohayati. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Setiawati. 2015. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. 2012. Landasan Psikologi Proses Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.
Taufik. 2014. Sambutan Dirjen Dikti dalam Pembukaan Semiloka Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Seni di STSI Surakarta 29-30 2003” Jakarta: Ditjen Dikti.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Utomo, D. 2016. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Penerbit Nuansa.
Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta PT. Rineka Cipta.
DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v4i1.6845
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My StatsThis work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright @Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All right reserved p-ISSN 2503-4626 | e-ISSN 2528-2387