Pembelajaran Karakter Mandiri Melalui Pendidikan Seni di SD Negeri Pandeanlamper 02 Semarang

Febrianti Wahyu Prasetiyaningtiyas

Abstract


Abstract: The character of students is very important to be formed from an early age, especially independent character, because this character is needed in the daily lives of students. Independent character can be learned through Art Education, both through various activities in the classroom, in formal and non-formal education units, as well as outside the education unit. Activities outside the formal and non-formal education units, for example, are dance extracurricular activities, while what is meant by classroom activities is learning activities, in this case SBDP learning content. But now schools are only competing to create students who excel in the content of systematic thinking-based lessons, while content lessons based on unstructured creative abilities such as SBdP are marginalized. Most teachers assume that SBdP is a content for prospective artists, additional lesson content as a sweetener curriculum (superfacial curriculum), and intermittent learning content after fatigue learning other lesson content that is considered more useful for students and their lives. The purpose of this study was to determine art education at Pandeanlamper 02 Semarang Elementary School and independent character learning through art education in class IV Pandeanlamper 02 Semarang Elementary School. The research method used by researchers is descriptive qualitative. The results showed that art education in elementary school was able to learn independent character. Through art education students are trained not to depend on other people.

 

Keywords: character, independent, art education.

 

 

Abstrak: Karakter peserta didik sangat penting dibentuk sedari dini, khususnya karakter mandiri, sebab karakter ini diperlukan dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Karakter mandiri dapat dibelajarkan melalui Pendidikan Seni, baikmelalui berbagai kegiatan di kelas, di satuan pendidikan formal dan nonformal, serta di luar satuan pendidikan. Kegiatan di luar satuan pendidikan formal dan nonformal contohnya adalah ekstrakurikuler seni tari, sedangkan yang dimaksud kegiatan di kelas adalah kegiatan pembelajaran, dalam hal ini adalah muatan pelajaran SBdP. Namun saat ini sekolah hanya berlomba-lomba untuk menciptakan peserta didik yang berprestasi dalam muatan pelajaran berbasis berpikir sistematis, sedangkan muatan pelajaran yang berbasis kemampuan kreasi unstructured seperti SBdP menjadi termarginalkan. Sebagian besar guru menganggap bahwa SBdP adalah muatan pelajaran bagi calon seniman, muatan pelajaran tambahan sebagai pemanis kurikulum (superfacial curriculum), dan muatan pelajaran selingan setelah penat belajar muatan pelajaran lain yang dianggap lebih bermanfaat bagi peserta didik dan kehidupannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendidikan seni di SD Pandeanlamper 02 Semarang dan pembelajaran  karakter mandiri melalui pendidikan seni di kelas IV SD Negeri Pandeanlamper 02 Semarang. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yakni kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendidikan seni di SD mampu membelajarkan karakter mandiri. Melalui pendidikan seni peserta didik dilatih untuk tidak bergantung dengan orang lain.

 

Kata Kunci : karakter, mandiri, pendidikan seni.


Keywords


Seni dan Pendidikan Seni

Full Text:

PDF

References


Ardipal. 2015. “Model Pengembangan Karakter Melalui Pendidikan Seni Di Sekolah Dasar.” Humanus. Volume 14, Nomor 1, Tahun 2015, halaman 17-19.

Arisyanto, Prasena, Riris Setyo Sundari, dan Mei Fita Asri Untari. 2018. “Pembelajaran Ekstrakurikuler Tari Untuk Penanaman Karakter Bagi Siswa SD Negeri Gayamsari 02 Semarang.” Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni. Volume 3, Nomor 1, April 2018, halaman 2.

Daryanto dan Suryatri Darmiatun. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Gava Media: Yogyakarta

Murniyetti, Engkizar, dan Fuady Anwar. 2016. “Pola Pelaksanaan Pendidikan Karakter Terhadap Siswa Sekolah Dasar.” Jurnal Pendidikan Karakter. Tahun VI, Nomor 2, Oktober 2016, halaman 156.

Sahlan, Asmaun dan Angga Teguh Prastyo. 2012. Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Saputra, Henry Januar dkk. 2015. Dasar-Dasar Pendidikan IPA SD. Semarang: UPGRISS PRESS.

Soegeng A.Y dan Ghufron Abdullah. 2016. Landasan Kependidikan. Magnum Pustaka Utama: Yogyakarta

Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter : Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v5i1.7101

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats
  • Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright @Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All right reserved p-ISSN 2503-4626 | e-ISSN 2528-2387