Olah Tubuh dan Olah Rasa dalam Pembelajaran Seni Tari Terhadap Pengembangan Karakter

Ayu Vinlandari Wahyudi, Indra Gunawan

Abstract


Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan seberapa besar peranan olah tubuh dan olah rasa dalam pembelajaran seni tari serta dampak olah tubuh dan olah rasa terhadap pengembangan karakter individu. Olah tubuh dan olah rasa merupakan tahapan sebelum dilaksanakan pembelajaran seni tari, tentunya dengan maksud agar tarian dapat terolah dengan optimal, baik dari segi fisik maupun dari psikis. Dalam tubuh manusia terdapat sistem kontrol motorik dan kognisi yang menjalankan fungsi dari otak, yakni kontrol motorik sebagai pengontrol gerakan tubuh dan kognisi yang memiliki kemampuan untuk berpikir, membayangkan, serta merasakan. Otak manusia mengandung karya yang berasal dari saraf yang secara bersamaan bertanggung jawab untuk kontrol motorik, persepsi, imitasi, perencanaan gerakan, dan berimajinasi. Dewasa ini, banyak fenomena yang terjadi dalam kehidupan yang disebabkan oleh tidak selarasnya pikiran dan hati manusia. Permasalahan tersebut merupakan gejala dari krisis karakter atau kerusakan moral individu. Hal tersebut sangat berdampak negatif terhadap masa depan para generasi penerus bangsa. Dengan demikian, diperlukan adanya sebuah media dalam dunia pendidikan khususnya dalam pengembangan karakter individu, yaitu dengan pembelajaran seni tari. Olah tubuh dan olah rasa dalam tari diharapkan mampu mengembangkan karakter individu, karena menyangkut aspek motorik dan kognisi. Tulisan ini diharapkan mampu memberikan dampak bagi keterampilan individu dalam menari dan pengembangan budi pekerti. 

 

Kata Kunci : Olah Tubuh, Olah Rasa, Pembelajaran Seni Tari, Pengembangan Karakter


Keywords


Seni dan Pendidikan Seni

Full Text:

PDF

References


Hartati. (2016). Keniscayaan Olah Tubuh Secara Anatomis Untuk Menari. Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 12(1), 67–81.

Hidajat, R. (2009). Pengetahuan Seni Tari. Malang: Universitas Negeri Malang.

Hidajat, R. (2013). Kreativitas Koreografi. Malang: Surya Pena Gemilang.

Kesuma, D., & dkk. (2012). Pendidikan Karakter (1st ed.). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kusumastuti, E. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Seni Tari Terpadu Pada Siswa Sekolah Dasar. Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 7–16. https://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v1i1.858

Masunah, J. (2012). Tari Pendidikan. Bandung: P4ST UPI.

Narawati, T. (2003). Wajah Tari Sunda Dari Masa Ke Masa (1st ed.). Bandung: P4ST UPI.

Rosikin. (2008). Komposisi Tari Laku Kreatif Terhadap Penciptaan Tari Anak. In Tari Anak dan Permasalahannya (pp. 71–80).

Bandung: Sunan Ambu STSI Press.

Schack, T., Bläsing, B., & Dkk. (2010). Building Blocks and Architecture of Dance. In The Neurocognition of Dance (Mind, Movement, and Motor Skills) (pp. 11–39). America: Psychology Press.

Setianingsih, Y. (2014). Peranan Olah Tubuh Untuk Meningkatkan Keterampilan Gerak Dalam Tari Pada Anak-Anak Smp Negeri 01 Karangkobar. Jurnal Seni Tari, 3(1), 1–9. https://doi.org/10.15294/jst.v3i1.4063

Sulastuti, K. I. (2013). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Rasa Dalam Tari Jawa Gaya Surakarta. Gelar Jurnal Seni Budaya, 10(2), 1054–1065.

Suyono, & M S, H. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Widiasih, N. (2013). Olah Tubuh 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK 2013.




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v5i2.8610

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats
  • Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright @Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All right reserved p-ISSN 2503-4626 | e-ISSN 2528-2387