Analisis Determinan Ketimpangan Pendapatan di Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu dari indikator keberhasilan pembangunan di setiap wilayah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi berdampak pada ketimpangan pendapatan. Ketimpangan pendapatan (income inequality) menjadi isu penting bagi pembangunan setiap negara. Masalah utama dalam distribusi pendapatan adalah terjadinya perbedaan di dalam distribusi pendapatan. Ketimpangan pendapatan merupakan tolok ukur dari distribusi pendapatan masyarakat dalam suatu daerah atau wilayah pada periode tertentu. Semakin tinggi ketimpangan pendapatan berarti distribusi pendapatan di masyarakat semakin tidak merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, tingkat pengagguran, disentralisasi fiskal, dan upah minimun terhadap tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di DIY tahun 2012 – 2018. Metode analisis yang akan digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah dengan menggunakan model regresi data panel menggunakan data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukan tingkat pengangguran terbuka dan upah minimum kabupaten/kota berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat ketimpangan distribusi pendapatan, sementara pertmbuhan ekonomi dan desentraliasi fiskal tidak berpengaruh terhadap tingkat ketimpangan distribusi pendapatan.
Full Text:
PDFReferences
Abdulah, Rusli. 2013. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Ketimpangan Pendapatan Di Jawa Tengah. Jurnal Jejak 6(1):42-53.
Abdul Halim. 2007. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi keuangan daerah, Edisi Revisi, Jakarta, Salemba Empat
Abdulah, Rusli. 2013. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Ketimpangan Pendapatan Di Jawa Tengah. Jurnal Jejak 6(1):42-53.
Amir, Hidayat. 2012. Ketimpangan Antar Wilayah Melebar Atau Merapat. Jurnal Warta Fiskal 5(2): 16-19.
Amri, Khairul. 2017. Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan: Panel Data 8 Provinsi di Sumatera. Jurnal Ekonomidan Manajemen Teknologi 1(1): 1-11.
Aritenang, A. F. 2010. A Study on Indonesia Regions Disparity: Post Decentralization. SSRN Electronic Journal. doi:10.2139/ssrn.1737977.
Arsyad, Lincolin, 2010. Ekonomi Pembangunan, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Damanik, A.Mugabe, Zulgani dan Rosmeli. 2018. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan pendapatan melalui pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. Jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah 7(1): 15-25.
Hariadi, P., Arintoko dan Icuk Rangga Buwono. 2008. Ketimpangan Distribusi Pendapatan Di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi Pembangunan 13(2):61-70.
Kadarwati, N., Setiasih, E., dan Rusmusi, IMP. 2015. Ketimpangan Pendapatan Dan Keuangan Daerah Di Kabupaten Purbalingga. Jurnal Eko Regional 10(2): 139-144.
Khor, N. and Chun, N. 2010. Minimum Wages and Changing Wage Inequality in Indonesia. ADB Economics Working Paper Series No.196
Kurniasih, E. Panca. 2013. Ketimpangan Wilayah di Provinsi Kalimantan Barat Suatu Kajian terhadap Hipotesis Kuznet. Jurnal Eksos 9(1): 36-48.
Levitan, A. dan Richard S. Belous. 1979. More Than Subsistence: Minimum Wages for the Working Poor. Baltimore: The Hopkins University Press.
Mahrizal, Hamzah A, dan Sofyan Syahnur. 2014. Analisis Kesenjangan Pendapatan Antar Kabupaten/Kota Dalam Provinsi Aceh. Jurnal Ilmu Ekonomi 2(2): 91-100.
Matondang, Z. 2018. Pengaruh Jumlah Penduduk, Jumlah Pengangguran Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Ketimpangan Pendapatan Di Desa Palopat Maria Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, 2(2), 255–270.
Novriansyah, M.Arif. 2018. Pengaruh Pengangguran dan Kemiskinan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Gorontalo. Jurnal Gorontalo Development Review 1(1): 59-73.
Nurlina, Chaira, M.I. Chaira. 2017. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Distribusi Pendapatan Di Provinsi Aceh. Jurnal Samudra Ekonomika 1(2): 174-182.
Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Pitartono, R. dan Hayati, B. 2012. Analisis Tingkat Pengangguran Di Jawa Tengah Tahun 1997-2010. Jurnal Of Economics Diponegoro. 1(1): 1-10.
Pangkiro, H. A. K., Ch.Rotinsulu, D., & Wauran, P. 2017. Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan Terhadap, 1(2), 196–210.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah DIY 2012-2017.
Rosa, Y. Del dan Ingra Sovita. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan Distribusi Pendapatan Di Pulau Jawa. Jurnal Menara Ekonomi 2(4): 41-52.
Sjafrizal. 2009. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah Indonesia Bagian Barat. Prisma. Nomor 3 tahun XXVI. 34-52. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia
Sudarlan. 2015. Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan Dan Kemiskinan Di Indonesia. Jurnal Eksis 11(1): 3096-3103.
Sukirno, Sadono. 2013. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali pers.
Sungkar, S. N., Nazzamudin, & Nasir, M. 2015. Pengaruh Upah Minimum Terhadap Ketimpangan Pendapatan Di Indonesia, 40–53.
Stewart, Francis. 2000. Income Distribution And Development. QEH Working Paper Series - QEHWPS37.
Tambunan, Tulus, TH. 2009. Perekonomian Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Todaro,Michael P, 2013. Edisi Kesebelas. Pembangunan Ekonomi. Jakarta :Erlangga.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
www.bps.go.id
www.katadata.co.id
Yusica, L. V., Malik, N., & Arifin, Z. 2018. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Aglomerasi Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Ketimpangan Antar Wilayah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Timur. Ilmu Ekonomi, 2, 230–240.
DOI: http://dx.doi.org/10.35448/jte.v15i1.6407
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Tirtayasa Ekonomika
View My Stats