PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan: (1) hasil belajar antara penggunaan metode inkuiri terbimbing dengan penggunaan metode ceramah di kelas VI pada mata pelajaran IPA, (2) hasil belajar IPA antara siswa keterampilan proses sains tinggi dengan siswa keterampilan proses sains rendah, (3) pengaruh interaksi menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar IPA (4) hasil belajar IPAantara pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan keterampilan proses sains tinggi dan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dengan keterampilan proses sains tinggi, (5) hasil belajar IPA antara siswa menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan keterampilan proses sains rendah dan siswa yang menggunakan metode ceramah dengan keterampilan proses sains rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa; terdapat perbedaan nilai hasil belajar IPA pada pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri terbimbinglebih tinggi dari nilai hasil belajar IPA pada pembelajaran menggunakan metode ceramah, Fhitung (9,107) > Ftabel (2,15). Ada perbedaan hasil belajar IPA pada siswa dengan keterampilan proses sains tinggi dan keterampilan proses sains rendah. Siswa dengan keterampilan proses sains tinggi memperoleh hasil belajar lebih tinggi dari hasil belajar IPA pada siswa dengan keterampilan proses sains rendah. Fhitung (4,391) > Ftabel (2,15).Terdapat interaksi antara penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar IPA. Fhitung (5,072) > Ftabel (2,15). Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dan tingkat keterampilan proses sains tinggi memperoleh nilai lebih tinggi dari nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan metode ceramah dan tingkat keterampilan proses sains tinggi, Fhitung (4,695) > Ftabel (3,18). Terdapat perbedaan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dan tingkat keterampilan proses sains rendah, lebih tinggi dari siswa dengan menggunakan metode ceramah dan tingkat keterampilan proses sains rendah, Fhitung (5,286) < Ftabel (3,18). Dapat disimpulkan bahwa dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terbukti mampu meningkatkan hasil belajar IPA dikelas VI SD Negeri Cipete 2 Curug Serang.
Kata kunci: Metode Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses Sains, Hasil Belajar.
Full Text:
PDFReferences
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran,Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara
_________. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Asep, H. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Universitas Terbuka. Jakarta.
Asra, S. 2009. Metode Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima
Azizmalayeri, K. 2012. The impact of guided inqury methods of teaching on the critical thinking of hight school students. Journal of Education and Pratice, 10 (3)
Barlia, L. 2009. Teori Pembelajaran Sains di SD. Bandung: Royyanpress
Colburn, A. 2000. An Inquiry Science Scope. Washington: The World Bank
Darmodjo, H & Kaligis, Jenny RE. 1992. Pendidikan IPA 2. Jakarta: Dirjendikti
Depdiknas. 2006. Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Djamarah, S.B. 2005. Guru dan Peserta Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
____________. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Kasmad, M & Pratomo, S. 2012. Model-model pembelajaran. Jakarta: Pustaka Mandiri
Mulyani, S. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Maulana.
OED. 2014. Books, Buildings, and Learning Outcomes. Washington: The World Bank
Pascasarjana Unversitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2015. Pedoman Penulisan tesis Edisi 2, Serang: Pascasarjana Unversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Patta Bundu. 2006. Penilaian Ketrampilan Proses dan Sikap Ilmiah. Jakarta: Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Purwanto, N. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan PenelitianPemula. Bandung: Alfabeta
Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Rustaman, Nuryani., dkk. 2011. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group.
Semiawan, C. 2009. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia
Soslo, Robert L., Maclin, Otto H., Maclin, M. Kimberly. 2007. Psikologi Kognitif (Edisi VII). Diterjemahkan Mikael Rahardanto dan Kristianto Batuaji. Jakarta: Erlangga.
Srini, M. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: Maulana.
Stenberg, Robert J., 2008. Psikologi Kognitif (Edisi IV). Diterjemahkan Yudi Santoso. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudijono, A. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sudjana, N. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Susilana, R. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima
Wena, M. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara
Winkel. 2008. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Tama.
DOI: http://dx.doi.org/10.62870/jtppm.v3i1.7706
Refbacks
- There are currently no refbacks.