DETEKSI KANDUNGAN BABI PADA PRODUK OLAHAN DAGING MENGGUNAKAN METODE MULTIPLEKS PCR DI KABUPATEN PANDEGLANG

Marlinda Indrianti

Abstract


Salah satu parameter status halal bahan pangan adalah  harus bebas dari kandungan babi baik dari bahan dasar, bahan tambahan maupun proses pembuatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah memastikan status kehalalan berupa ada tidaknya kandungan babi  pada bahan pangan olahan daging (bakso) yang beredar di pasar tradisional diwilayah Kabupaten Pandeglang. Multipleks PCR adalah suatu teknik PCR dengan menggunakan beberapa primer secara bersama-sama dalam satu reaksi untuk amplifikasi beberapa daerah target. Gen-gen yang paling sering digunakan sebagai penanda jenis hewan atau daging diantaranya adalah cytochrome b (cyt b), adanya variasi urutan pada cyt b menyebabkan gen ini banyak digunakan sebagai penanda untuk membedakan material yang berasal dari jenis hewan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukan bahwa gen cyt b terbukti berhasil mengamplifikasinya DNA dari hewan sapi dan babi dalam campuran DNA (DNA mix) dari 2 jenis hewan ternak tersebut dalam satu reaksi sehingga terbentuk 2 pita DNA. Dari hasil penelitian terhadap kontrol daging sapi dan babi menghasilkan dua fragmen yaitu sebesar 274 pb untuk sapi dan 389 pb untuk babi. Pengujian multipleks PCR pada sampel bakso menunjukan bakso yang diujikan kandungan DNA nya 100% positif mengandung sapi dan 0% mengandung babi.


Keywords


Cytochromeb, DNA, PCR

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30870/biodidaktika.v16i1.10735

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 BIODIDAKTIKA: JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARANNYA