THE RELATIONSHIP OF SHIFT AND NON-SHIFT SYSTEMS ON OBESITY IN HEALTHCARE WORKERS RSUD BANTEN
Abstract
Obesitas merupakan tantangan kesehatan yang besar bagi dunia terutama masyarakat Indonesia, obesitas termasuk salah satu dari lima faktor risiko utama yang terlibat dalam kejadian kematian dan kecacatan terbanyak di Indonesia. Pekerjaan dengan sistem kerja gilir berdampak buruk terhadap kesehatan yang melibatkan gangguan irama sirkadian sehingga meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer hasil pengukuran indeks massa tubuh responden. Subjek penelitian terdiri dari 144 tenaga kesehatan di RSUD Banten yang dipilih melalui teknik stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square. Dari 144 tenaga kesehatan RSUD Banten didapatkan sebanyak 44 responden (61,1% ) dengan pola kerja gilir mengalami obesitas dan sebanyak 31 responden (43,1%) dengan pola kerja tidak gilir yang mengalami obesitas. Pada analisis didapatkan nilai p<0.05 dan OR 2,078 (1,068-4,04) sehingga secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara pola kerja gilir dan pola kerja tidak gilir dengan obesitas pada tenaga kesehatan di RSUD Banten. Terdapat hubungan yang antara pola kerja gilir dan pola kerja tidak gilir dengan obesitas pada tenaga kesehatan di RSUD Banten. Tenaga kesehatan dengan pola kerja gilir 2,078 kali lebih berisiko mengalami obesitas dibandingkan tenaga kesehatan dengan pola kerja tidak gilir.
Kata Kunci: Obesitas, pola kerja gilir, pola kerja tidak gilir, gangguan irama sirkardian
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Arlyndelia Alfitri Haryadi
International Journal of Occupational Medicine and Public Health (INOMED)