PENGARUH INHIBITOR SODIUM NITRIT DAN DMEA TERHADAP KETAHANAN KOROSI PADA BAJA TULANGAN S.13 DI LINGKUNGAN AIR LAUT
Abstract
Korosi sumuran yang terjadi pada infrastruktur pesisir berbahan beton bertulang baja karena adanya kontak langsung dengan air laut memerlukan strategi mitigasi yang baik. Salah satu cara untuk menghambat terjadinya korosi pada baja tulangan beton adalah dengan penambahan inhibitor. Telah dilakukan penelitian mengenai laju korosi dan potensial korosi (Ecorr) pada baja tulangan S.13 di lingkungan air laut menggunakan larutan SPS beton dengan menambahkan inhibitor anorganik sodium nitrit dan inhibitor organik Dimethylethanol amine (DMEA) dengan masing-masing variasi konsentrasi 0,1; 0,3; dan 0,6 M selama 31 hari. Pengukuran laju korosi dilakukan dengan menggunakan metode polarisasi Tafel yang dilakukan berdasarkan ASTM G-5 menunjukkan adanya kenaikan potensial korosi terbesar dialami oleh baja tulangan S.13 dengan penambahan sodium nitrit 0,1 M, yaitu pada awal pengorosian sebesar -207,7 mV dan pada akhir pengorosian mencapai -133,9 mV. Sedangkan penurunan laju korosi di awal pengorosian terbesar dialami baja tulangan S.13 dengan penambahan DMEA 0,1 M yaitu 0,41 mpy, sedangkan pada baja tulangan S.13 dengan penambahan sodium nitrit 0,6 M laju korosi naik sampai 7,39 mpy. Pada akhir pengorosian laju korosi terendah dialami oleh baja tulangan S.13 dengan penambahan sodium nitrit 0,1 M yaitu sebesar 2,13 mpy dengan laju korosi rata-rata sebesar 2,12 mpy. Sementara laju korosi rata-rata terbesar dialami baja tulangan S.13 dengan penambahan inhibitor DMEA 0,3 M efektif sebesar 8,36 mpy. Sesuai dengan hasil pengukuran menggunakan metode polarisasi siklik (berdasarkan ASTM G-61) setelah pengorosian berakhir bahwa potensial sumuran/pitting breakdown potential (Epit) paling positif dialami baja tulangan S.13 dengan penambahan sodium nitrit 0,1 M sebesar 1100 mV. Dari penelitian ini didapat hasil bahwa penggunaan inhibitor anorganik sodium nitrit efektif sampai dengan hari ke 31 dengan efisiensi tertinggi pada penambahan sodium nitrit 0,1 M sebesar 92,35%. Sedangkan penggunaan inhibitor organik DMEA efektif sampai dengan hari ke 19 dengan efisiensi tertinggi pada penambahan DMEA 0,6 M sebesar 68,71%.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.36055/furnace.v2i1.1680
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Furnace
Furnace is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.