FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM MENGAPLIKASIKAN TERAPI BERMAIN DI RUANG ANAK RSUD BERKAH PANDEGLANG

lisnawati yupartini

Abstract


Anak merupakan individu yang sangat sensitive terhadap trauma fisik, khususnya terkait dengan tindakan kedokteran ataupun keperawatan. Tidak jarang anak menangis ketika akan dilakukan tindakan pengobatan. Terapi bermain merupakan salah satu terapi untuk mengurangi stress hospitalisasi pada anak. Terapi ini merupakan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat di ruang perawatan anak di rumah sakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perawat dalam mengaplikasikan terapi bermain. Metode cross sectional dengan 30 perawat. Hasil menunjukkan  perawat memiliki pengetahuan baik (90%) tentang terapi bermain dan memiliki sikap yang baik (80%) terhadap pelaksanaan terapi bermain. Fasilitas pendukung dari rumah sakit tergolong baik (96,7) dan menajamen rumah sakitpun mendukung pelaksanaan terapi bermain (80%). Resppon pihak rumah sakit tergolong mendorong kegiatan terapi bermain (93,3%).

 

Kata kunci : hospitalisasi, anak, prasekolah


Full Text:

PDF

References


Adigita, Chyntia, Intan. (2016). Perbedaan tingkat kecemasan orang tua pada anak usia pra sekolah yang mengalami hospitalisasi dengan penyakit akut dan kronik. Universitas Diponegoro, Semarang

David., Marilyn,L., Winkelstein., & Schwartz, Patricia. (2008).Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6 volume 1 (Editor : Egi Komara Yudha). Jakarta : EGC.

Hadi, H. (2005). Epistemologi, filsafat pengetahuan. Retrieved November 11, 2018, from https://books.google.co.id/books?id=reSyBgFvuIwC&pg=PA25&dq=pengetahuan+adalah&hl=jv&sa=X&ved=0ahUKEwjgwKb-tMzeAhVIOisKHUDaDRIQ6AEIJTAA#v=onepage&q=pengetahuan adalah&f=true

Jannah, Nur Ifdatul. (2016). Gambaran tingkat stress pada anak usia sekolah dengan hospitalisasi di RSUD Labuang Baji

James N, Ashwill J. Nursing care of children: principles & practice. 3rd ed. (2007). St Louis: Saunders Elsevier;

Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan. (2015). Situasi Kesehatan ANAK BALITA Di Indonesia. Retrieved from www.depkes.go.id

Saputro, H., & Fazrin, I. (2017). Anak Sakit Wajib Bermain di Rumah Sakit: Penerapan Terapi Bermain Anak Sakit. Retrieved March 25, 2018, from https://books.google.co.id/books?id=eLBFDwAAQBAJ&pg=PA16&dq=terapi+bermain+untuk+anak&hl=jv&sa=X&ved=0ahUKEwi3scj1uIfaAhXEqY8KHX5jA_wQ6AEIKzAB#v=onepage&q=terapi bermain untuk anak&f=true

Sufyanti, Y., Sudiana, I. K., Kristiawati, & Indah, D. (2007). TERAPI BERMAIN DAN TERAPI MUSIK ( The Effectiveness of Play Therapy and Musical Therapy in Reducing the Hospitalization Stress ).

Sunaryo, S. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. 2004 Wong, D.L., Eaton, M.H., Wilson Tedjasaputra, M. S. (2010). Bermain, mainan dan permainan -. Retrieved March 25, 2018, from https://books.google.co.id/

Tedjasaputra, M. S. (2010). Bermain, mainan dan permainan -. Retrieved March 25, 2018, from https://books.google.co.id/

Whaley W, Donna L, Et.all. Buku ajar keperawatan pediatrik. 2nd ed. EGC, editor. Jakarta; 2009.

Wong D, Hockenberry M, Marylin J. Wong’s nursing care of infants and children. (2007).St Louis, Missouri: Mosby Inc


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 JAWARA (Jurnal Ilmiah Keperawatan)