UJI KARAKTERISTIK PENCAMPURAN BIODIESEL MINYAK JELANTAH DAN BIODIESEL MINYAK KESAMBI

Dwi Ardiana Setyawardhani, Ajeng Tenri Yola Widiasri, Marttina Rahman

Abstract


Biodiesel merupakan bahan bakar pengganti solar yang bersifat biodegradable, renewable, dan memiliki angka setana yang lebih tinggi. Biodiesel dapat diproduksi dari berbagai minyak nabati atau lemak hewani. Penelitian ini memilih minyak kesambi dan minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel. Minyak kesambi berpotensi untuk dijadikan biodiesel karena tergolong non-edible oil. Sedangkan pemanfaatan minyak jelantah dapat mengurangi limbah, mengurangi resiko penyakit berbahaya, dan meningkatkan nilai ekonomisnya. Biodiesel diproduksi melalui proses esterifikasi dan transesterifikasi. Proses esterifikasi berlangsung pada suhu 50oC selama 60 menit dengan penambahan 0,5% v/v katalis asam sulfat 98% dan 20% v/v metanol. Proses transesterifikasi berlangsung pada suhu 50oC selama 60 menit dengan penambahan 2% w/w katalis kalium hidroksida dan metanol dengan perbandingan volume metanol : minyak yaitu 1 : 5. Rasio (%vol) pencampuran biodiesel minyak jelantah (BJ) dan biodiesel minyak kesambi (BK) yaitu 0:100, 20:80, 40:60, 60:40, 80:20, 100:0. Karakteristik biodiesel yang diuji meliputi densitas pada 40oC, viskositas kinematik pada 40oC, kadar FFA, angka asam, kadar air, dan flash point. Standar Nasional Indonesia (SNI) dan American Standard Testing and Material (ASTM) digunakan sebagai penentu kualitas campuran biodiesel. Pencampuran kedua biodiesel dapat meningkatkan viskositas kinematik, kadar FFA, angka asam, flash point biodiesel minyak jelantah dan densitas biodiesel minyak kesambi.

 

Kata Kunci: Biodiesel, Minyak Jelantah, Minyak Kesambi, Pencampuran

 


Keywords


Biodiesel, Minyak Jelantah, Minyak Kesambi, Pencampuran

Full Text:

PDF

References


Abd Rabu, R., Janajreh, I., & Honnery, D. (2013). Transesterification of waste cooking oil: process optimization and conversion rate evaluation. Energy Conversion and Management, 65, 764–769. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.enconman.2012.02.031

Adhani, L., Aziz, I., Nurbayti, S., & Oktaviana, C. O. (2016). Pembuatan biodiesel dengan cara adsorpsi dan transesterifikasi dari minyak goreng bekas. Jurnal Kimia VALENSI, 2(1), 71–80. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15408/jkv.v2i1.3107

Ahmad, H. S., Bialangi, N., & Salimi, Y. K. (2016). Pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel. Entropi, 11(2), 204–214.

Akkarawatkhoosith, N., Kaewchada, A., & Jaree, A. (2019). Simultaneous development of biodiesel synthesis and fuel quality via continuous supercritical process with reactive co-solvent. Fuel, 237, 117–125. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.fuel.2018.09.077

Alias, N. I., Jaya Kumar, J. K. A., & Zain, S. M. (2018). Characterization of waste cooking oil for biodiesel production. Jurnal Kejuruteraan, 1(2), 79–83. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17576/jkukm-2018-si1(2)-10

Anggraini, A. R. W., & Anatasia, P. (2011). Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Biji Kapuk Randu. Tugas Akhir. Universitas Sebelas Maret.

Atmoko, W. P., Widjanarko, D., & Pramono. (2014). Pengaruh temperatur pada proses transesterifikasi terhadap karakteristik biodiesel dari minyak goreng bekas. Journal of Mechanical Engineering Learning, 3(1), 39–46.

Aziz, I., Nurbayti, S., & Ulum, B. (2011). Pembuatan produk biodiesel dari minyak goreng bekas dengan cara esterifikasi dan transesterifikasi. Jurnal Kimia VALENSI, 2(3), 443–448. https://doi.org/10.15408/jkv.v2i3.115

Blumethal, M. M. (1991). A new lost at the chemistry and physics of deep fat fring. JF Tech, 45(2), 68–71.

Cahyati, E. D., & Pujaningtyas, L. (2017). Pembuatan Biodiesel dari Minyak Goreng Bekas dengan Proses Transesterifikasi Menggunakan Katalis KOH. Tugas Akhir. Institut Teknologi Sepuluh November.

Canakci, M., & Van Gerpen, J. (1999). Biodiesel production via acid catalysis. Transactions of the ASAE, 42(5), 1203.

El-Araby, R., Amin, A., El Morsi, A. K., El-Ibiari, N. N., & El-Diwani, G. I. (2018). Study on the characteristics of palm oil–biodiesel–diesel fuel blend. Egyptian Journal of Petroleum, 27(2), 187–194. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ejpe.2017.03.002

Elgharbawy, A. S., Sadik, W. A., Sadek, O. M., & Kasaby, M. A. (2021). Glycerolysis treatment to enhance biodiesel production from low-quality feedstocks. Fuel, 284, 118970. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.fuel.2020.118970

Elma, M., Suhendra, S. A., & Wahyuddin. (2016). Proses pembuatan biodiesel dari campuran minyak kelapa dan minyak jelantah. Konversi, 5(1), 9–19. https://doi.org/10.31213/k.v5i1.23

Ford, S. G., & Marvel, C. S. (1943). Organic Syntheses, collect, Vol. 11, p. 373. Wiley Online Library.

Girardi, J. C., Bariccatti, R. A., de Souza, S. N. M., do Amaral, C. Z., & Guedes, C. L. B. (2021). Natural compounds as antifreeze additives to improve babassu biodiesel. Fuel, 289, 119746. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.fuel.2020.119746

Haryono, E. (2017). Analisa unjuk kerja two stroke marine diesel berbahan bakar campuran HSD dan biodiesel minyak kesambi pada kondisi balast load. INOVTEK POLBENG, 7(1), 57–64. https://doi.org/https://doi.org/10.35314/ip.v7i1.157

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. In Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan, Vol. 2, pp. 1188–1189.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Minyak dan Gas. https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-statistik-minyak-dan-gas-bumi-tahun-2016.pdf (accessed on 6 February 2021).

Ketaren, S. (2008). Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press.

Mazzal, & Qi. (1992). Biosorption of heavy metals from aqueous solutions. Journal of Water Process Engineering, 2, 105–128.

Milano, J., Ong, H. C., Masjuki, H. H., Silitonga, A. S., Kusumo, F., Dharma, S., Sebayang, A. H., Cheah, M. Y., & Wang, C.-T. (2018). Physicochemical property enhancement of biodiesel synthesis from hybrid feedstocks of waste cooking vegetable oil and beauty leaf oil through optimized alkaline-catalysed transesterification. Waste Management, 80, 435–449. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.wasman.2018.09.005

Mittelbach, M., & Remschmidt, C. (2004). Biodiesel Thé Comprehensive Handbook.

Nenobahan, M. A., Ledo, M. E. S., & Nitsae, M. (2020). Pembuatan biodiesel minyak jelantah menggunakan biokatalis ekstrak kasar lipase dari biji kesambi (Schleichera oleosa L.). Jurnal Saintek Lahan Kering, 3(1), 20–25. https://doi.org/https://doi.org/10.32938/slk.v3i1.1040

Ong, H. C., Mofijur, M., Silitonga, A. S., Gumilang, D., Kusumo, F., & Mahlia, T. M. I. (2020). Physicochemical properties of biodiesel synthesised from grape seed, philippine tung, kesambi, and palm oils. Energies, 13(6). https://doi.org/https://doi.org/10.3390/en13061319

Riadi, L., Widianto, A. Y., Purwanto, E., Pono, A., & Theresia, R. (2015). Synthesis of biodiesel from waste cooking oil by two steps process transesterification and ozonation. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 7(9), 17–21.

Robles-Medina, A., González-Moreno, P. A., Esteban-Cerdán, L., & Molina-Grima, E. (2009). Biocatalysis: towards ever greener biodiesel production. Biotechnology Advances, 27(4), 398–408. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.biotechadv.2008.10.008

Satriadi, H., Widayat, Nafiega, F., & Dipo, R. (2014). Peningkatan kualitas dan proses pembuatan biodiesel dari blending minyak kelapa sawit (palm oil) dan minyak kelapa (coconut oil) dan bantuan gelombang ultrasonik. Teknik, 35(2), 68–71. https://doi.org/10.14710/teknik.v35i2.7020

Schenck, F. J., Callery, P., Gannett, P. M., Daft, J. R., & Lehotay, S. J. (2002). Comparison of magnesium sulfate and sodium sulfate for removal of water from pesticide extracts of foods. Journal of AOAC International, 85(5), 1177–1180. https://doi.org/https://doi.org/10.1093/jaoac/85.5.1177

Setyawardhani, D. A., Distantina, S., Henfiana, H., & Dewi, A. S. (2010). Pembuatan Biodiesel dari Asam Lemak Jenuh Minyak Biji Karet. Proceeding Conference on Seminar Rekayasa Kimia Dan Proses, Semarang.

Silalahi, R. L. R., Sari, D. P., & Dewi, I. A. (2017). Pengujian free fatty acid (FFA) dan colour untuk mengendalikan mutu minyak goreng produksi PT. XYZ. Industria: Jurnal Teknologi Dan Manajemen Agroindustri, 6(1), 41–50. https://doi.org/https://doi.org/10.21776/ub.industria.2017.006.01.6

Silitonga, A. S., Masjuki, H. H., Mahlia, T. M. I., Ong, H. C., Kusumo, F., Aditiya, H. B., & Ghazali, N. N. N. (2015). Schleichera oleosa L oil as feedstock for biodiesel production. Fuel, 156, 63–70. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.fuel.2015.04.046

Sudradjat, R., Pawoko, E., Hendra, D., & Setiawan, D. (2010). Pembuatan biodiesel dari biji kesambi (Schleichera oleosa L.). Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 28(4), 358–379. https://doi.org/10.20886/jphh.2010.28.4.358-379

Suroso, A. S. (2013). Kualitas minyak goreng habis pakai ditinjau dari bilangan peroksida, bilangan asam dan kadar air. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 3(2), 77–88.

Tate, R. E., Watts, K. C., Allen, C. A. W., & Wilkie, K. I. (2006). The viscosities of three biodiesel fuels at temperatures up to 300 C. Fuel, 85(7–8), 1010–1015. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.fuel.2005.10.015

Tazora, Z. (2011). Peningkatan Mutu Biodiesel dari Minyak Biji Karet Melalui Pencampuran dengan Biodiesel dari Minyak Jarak Pagar. Thesis Magister Sains. Institut Pertanian Bogor.

Wahyudi, W., Nadjib, M., Bari, M. F., & Permana, F. W. (2019). Increasing of quality biodiesel of jatropha seed oil with biodiesel mixture of waste cooking oil. Journal of Biotech Research, 10, 183–189.

Wahyuni, S., Kadarwati, S., & Latifah. (2011). Sintesis biodiesel dari minyak jelantah sebagai sumber energi alternatif solar. Sainteknol: Jurnal Sains Dan Teknologi, 9(1), 51–62. https://doi.org/10.15294/sainteknol.v9i1.5525




DOI: http://dx.doi.org/10.36055/jip.v10i2.12213

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal integrasi Proses (JIP) has been indexed by:

                                         

 

 


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.