Penentuan Demand Dan Nilai Tambah Produk Industri Kreatif Pada Pasar Lokal

Made Irma Dwiputranti, Adriyani Oktora, Dodi Permadi

Abstract


Industri kreatif pada perkembangan terakhir menunjukan pertumbuhan yang signifikan lk 8% dari PDB. Pertumbuhan ini masih terkendala dengan berbagai faktor, salah satunya adalah permodalan. Namun aspek ini belum terpecahkan dengan baik walaupun sudah ada dukungan penuh pemerintah melalui kebijakan-kebijakan dan Inpres No.6/2009 (BN No. 7853 hal. IB - ISB) tentang Pengembangan Industri Kreatif. Hal ini disebabkan antara lain: 1) belum ada bentuk skema pembiayaan yang sesuai dengan industri kreatif; 2) jumlah komitmen penyaluran pinjaman oleh lembaga keuangan belum memadai kebutuhan usaha industri ini. 3) belum tersosialisasi dan terlaksana dengan baik. Kendala ini membutuhkan analisis lebih rinci tentang aspek yang paling dan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan industri kreatif. Penelitian ini dilakukan melalui analisis LFA (Logical framework approach) serta pendekatan Cluster industri dengan objek pada fashion dan desain yang merupakan industri kreatif cukup mapandi Kota Bandung. Luaran yang diharapkan antara lain: 1) Identifikasi Critical Success Factors pada industri kecil berbasiskan demand dan potensi lokalitas; 2) Terpetakannya model stimulus Pemodalan dan treatment terhadap Critical Success Factors (CSF); 3) Analisis nilai tambah produk berbasiskan demand dan pasar (lokal dan internasional); 4) Analisis kebijakan modal bagi industri kreatif secara umum (berdasarkan kebijakan pemerintah pusat dan daerah). 


Keywords


CSF; Industri Kreatif; Kebijakan; Permodalan; fashion dan desain

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.36055/jiss.v1i1.291

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


  is supported by