Penentuan jumlah tenaga kerja dan perbaikan layout untuk meningkatkan service level dan mengurangi waktu antrian menggunakan simulasi

Tomy Jeremy, Vivi Arisandhy, David Try Liputra

Abstract


Apotek merupakan salah satu tempat pelayanan kefarmasian untuk masyarakat. Tingkat kepuasan pelanggan apotek sangat dipengaruhi oleh waktu tunggu pelayanan resep, sehingga pihak apotek harus dapat memberikan waktu tunggu yang sesingkat mungkin. Penelitian sebelumnya yang membahas sistem antrian di apotek maupun bagian farmasi di rumah sakit telah banyak dilakukan, Namun penelitian-yang membahas tentang perbaikan tata letak (layout) untuk memperbaiki sistem antrian masih belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan diusulkan penambahan jumlah tenaga kerja dan perbaikan layout apotek untuk meningkatkan service level dan mengurangi waktu antrian. Objek penelitian ini adalah Apotek Cipta Farma yang menghadapi permasalahan waktu mengantri pelanggan yang terlalu lama. Metode yang digunakan untuk memperbaiki kondisi saat ini adalah metode simulasi. Pada penelitian ini, terdapat tiga skenario yang dibuat, yaitu skenario pertama: memperbaiki layout apotek saja, skenario kedua: menambah pegawai saja dan skenario ketiga: memperbaiki layout apotek dan menambah pegawai. Berdasarkan hasil simulasi, didapatkan bahwa skenario terbaik adalah skenario ketiga dengan rata-rata ukuran performansi service level keseluruhan meningkat dari 76.396% menjadi 94.671% dan rata-rata lamanya waktu mengantri menurun dari 30.291 menit menjadi 8.304 menit. Namun, jika dilihat berdasarkan ukuran performansi lamanya waktu menunggu di kursi tunggu, maka skenario pertama adalah yang terbaik dengan waktu tunggu menurun dari 18.788 menit menjadi 12.602 menit. Manfaat dari penerapan skenario usulan adalah jumlah pelanggan yang menunggu di antrian pemesanan obat maupun kursi tunggu akan berkurang, durasi pelanggan menunggu di antrian pemesanan obat maupun kursi tunggu akan lebih singkat, jumlah pelanggan yang gagal dilayani akan berkurang sehingga tingkat pelayanan apotek menjadi lebih baik dari sistem saat ini.

Keywords


Waktu Antrian, Service Level, Layout, Simulasi; simulation

Full Text:

PDF

References


A. S. Mariawati, “Pengukuran Waktu Baku Pelayanan Obat Bebas Pada Pekerjaan Kefarmasian Di Apotek Ct,” J. Ind. Serv., vol. 5, no. 1, pp. 1–3, 2019, doi: 10.36055/jiss.v5i1.6491.

A. Mawadati, M. I. Rif’ah, and L. Pramuditya, “Analyzing and Modelling Pharmacy Queue System Using Simulation,” Log. J. Ranc. Bangun dan Teknol., vol. 20, no. 1, pp. 13–18, 2020, doi: 10.31940/logic.v20i1.1579.

Y. G. Nengsih, “Optimalisasi antrian menggunakan metode single channel single phase (Studi kasus dr. Reksodiwiryo Padang),” Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda, vol. 5, no. 1, pp. 30–39, Feb. 2020, doi: 10.52943/jipiki.v5i1.356.

D. Maulana, R. Tamrin, A. Alim, and A. Imran, “Analisis hubungan waktu tunggu terhadap kepuasan pasien pada Puskesmas Maccini Sombala,” Jurnal Kesehatan, vol. 12, no. 2, pp. 99–111, Nov. 2019, doi: 10.24252/kesehatan.v12i2.10483.

I. Nurjanah, F. R. R. Maramis, and S. Engkeng, “Hubungan antara waktu tunggu pelayanan resep dengan kepuasan pasien di apotek pelengkap kimia farma BLU Prof. Dr. R.D. Kandou Manado,” PHARMACON, vol. 5, no. 1, Feb. 2016, doi: 10.35799/pha.5.2016.11379.

Z. Dan, H. Xiaoli, D. Weiru, W. Li, and H. Yue, “Outpatient Pharmacy Optimization Using System Simulation,” Procedia Comput. Sci., vol. 91, no. Itqm, pp. 27–36, 2016, doi: 10.1016/j.procs.2016.07.038.

W. Findari and Y. Nugroho, (2019) "Optimasi sistem antrian pada layanan kesehatan masyarakat menggunakan pendekatan simulasi," Jurnal Manajemen Industri dan Logistik (JMIL), vol. 3, no. 1, 2019, pp. 14-22, doi: 10.30988/jmil.v3i1.41.

A. Sujoko and D. Chalidyanto, “Analisis Antrian Pelayanan Obat Non Racikan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan,” J. Adm. Kesehat. Indones., vol. 3, no. 2, pp. 99–107, Jul. 2015, doi: 10.20473/jaki.v3i2.2015.99-107.

D. Yuliana, J. Santony, and Sumijan, “Model Antrian Multi Channel Single Phase Berdasarkan Pola Kedatangan Pasien untuk Pengambilan Obat di Apotik,” Jurnal Informasi dan Teknologi, pp. 7–11, Dec. 2019, doi: 10.37034/jidt.v1i4.12.

G. B. Benitez, G. J. C. Da Silveira, and F. S. Fogliatto, “Layout Planning in Healthcare Facilities: A Systematic Review,” HERD: Health Environments Research & Design Journal, vol. 12, no. 3, pp. 31–44, Jul. 2019, doi: 10.1177/1937586719855336.

P. Corporation, ProModel Version 11 User Guide, 2011th ed. USA: ProModel Corporation.

A. Erdemir et al., “Credible practice of modeling and simulation in healthcare: ten rules from a multidisciplinary perspective,” Journal of Translational Medicine, vol. 18, no. 1, p. 369, Sep. 2020, doi: 10.1186/s12967-020-02540-4.

Z. Zhao, P. Niu, X. Ji, and R. M. Sweet, “State of Simulation in Healthcare Education: An Initial Survey in Beijing,” JSLS : Journal of the Society of Laparoendoscopic Surgeons, vol. 21, no. 1, p. e2016, 2017, doi: 10.4293/JSLS.2016.00090.

M. Abdelghany and A. B. Eltawil, “Linking approaches for multi-methods simulation in healthcare systems planning and management,” International Journal of Industrial and Systems Engineering, vol. 26, no. 2, pp. 275–290, Jan. 2017, doi: 10.1504/IJISE.2017.083676.

M. P. Stephens, Manufacturing Facilities Design & Material Handling, 6th ed. West Lafayette, Indiana. USA: Purdue University Press, 2019.

P. Sharma, H. Singh, and M. Singh, “Importance of Activity Relationship Chart while designing a layout for an industry,” J. Emerg. Technol. Innov. Res., vol. 5, no. 11, pp. 478–483, 2018.




DOI: http://dx.doi.org/10.36055/jiss.v7i1.12535

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


  is supported by