Usulan peningkatan kualitas kinerja layanan kesehatan menggunakan integrasi metode balance scorecard, AHP, dan Omax (studi kasus: Puskesmas Ciwandan)
Abstract
Pelayanan kesehatan sedang menghadapi pandemi Covid-19 sehingga mengalami penurunan jumlah kunjungan pasien rawat jalan dan jumlah dana APBD. Oleh karena itu, perlu dilakukannya pengukuran kinerja secara keseluruhan untuk mengetahui seberapa efektif kinerja pelayanan kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Tujuan Penelitian ini yaitu merancang indikator penilaian kinerja pelayanan kesehatan di era pandemi Covid-19 dengan pendekatan Balanced Scorecard, mengetahui hasil pembobotan indikator penilaian kinerja pelayanan kesehatan dengan menggunakan AHP, mengetahui hasil penilaian kinerja pelayanan kesehatan menggunakan OMAX, dan menentukan usulan perbaikan untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan di era pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode Balanced Scorecard, AHP, dan OMAX. Hasil penelitian ini ialah skor global kinerja Puskesmas Ciwandan sebesar 4.4539 berada pada indikator kuning. Sembilan indikator berwarna merah ialah rasio efektivitas dan efisiensi, IKM, BTO, BOR, visit rate, kegiatan manajemen puskesmas, retensi dan akuisisi pasien. Dua indikator berwarna kuning ialah realisasi UKM dan UKP. Tiga indikator berwarna hijau ialah rasio ekonomis, retensi dan kepuasan pegawai. Usulan perbaikan untuk meningkatkan kinerja yaitu evaluasi sistem pengelolaan pendapatan, menekan biaya belanja operasional, melakukan promosi kesehatan, menambah program kesehatan Covid-19, menerapkan protokol kesehatan, modifikasi tata letak pelayanan, menerima keluhan pasien, menambah jumlah tempat tidur, meningkatkan fasilitas rawat inap, dan evaluasi mengenai kegiatan program puskesmas.
Keywords
quality; kualitas; omax; ahp
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.36055/jiss.v7i1.13002
Refbacks
- There are currently no refbacks.
is supported by