Tingkat kelelahan kerja pada pekerja luar ruangan dan pengaruh lingkungan fisik terhadap peningkatan kelelahan

Lovely Lady, Ahmad Syarif Wiyanto

Abstract


Kelelahan (fatique ) berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Kelelahan adalah proses menurunnya efisiensi, performansi kerja dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan. Faktor lingkungan seperti suhu, kebisingan, pencahayaan, dan ventilasi akan berpengaruh terhadap kenyamanan fisik, sikap mental, dan kelelahan kerja. PT XYZ adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang penambangan bahan galian golongan C yaitu berupa batuan andesit. Pada pengoperasiannya perusahaan melakukan aktifitas pada lingkungan terbuka dan berbahaya. Operator harus bekerja dalam kondisi temperatur, kelembaban udara , dan kebisingan tinggi pada siang hari. Penelitian ini bertujuan menghitung tingkat kelelahan yang terjadi di pada operator PT XYZ pada divisi penghancuran batu menjadi batu yang lebih kecil atau pasir dan menganalisa pengaruh lingkungan fisk kerja terhadap peningkatan kelelahan pada operator. Metode IFRC digunakan untuk menilai kelelahan yang dirasakan operator. Lingkungan fisik yang diamati dan diduga mempengaruhi kelelahan dalam produksi adalah adalah temperatur, kelembaban, kebisingan, dan pencahayaan. Besar kelelahan di plant A2 secara umum pada kondisi pra- kerja sebesar 71,71 dengan kategori kelelahan sedang dan kelelahan pada kondisi pasca- kerja I didapatkan sebesar 75,71 dengan kategori kelelahan sedang, dan kelelahan ada kondisi pasca- kerja II sebesar 71,43 dengan kategori kelelahan sedang. Kondisi lingkungan fisik kerja yang melebihi ambang bat as adalah temperatur dan kebisingan. Peningkatan temperatur kerja dan kebisingan dari kondisi pagi hari (pra - kerja) ke siang hari (pasca- kerja II) tidak signifikan meningkatkan kelelahan.


Keywords


Kelelahan kerja; IFRC; lingkungan fisik; temperatur; kebisingan

Full Text:

PDF

References


Ardiansyah, M.R. Salim, J. Susihono, W. ( 2013) . Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Tekanan Darah dan Tingkat Stress Kerja. Jurnal Teknik Industri. Vol 1 No 1 : 7 - 12.

Hidayatullah, R. ( 2018) . Evaluasi Beban Kerja dan Kelelahan Operator Crane Shift Pagi dan Shift Siang di Dermaga Cigading I di PT. X. Skripsi SarjanaJurusan Teknik Industri UNTIRTA.

Iridiastadi & Yassierli. 2014. Ergonomi Suatu Pengantar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja. Nomor : KEP-51/MEN/1999, Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja. Menteri Tenaga Kerja.

Maharja. (2015) . Analisis Tingkat Kelelahan Kerja Berdasarkan Beban Kerja Fisik Perawat di Instalasi Rawat Inap RSU Haji Surabaya. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health . Vol. 4, No. 1:93- 102.

Nurmianto, E. ( 2004) . Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya Edisi Pertama Cetakan Keempat. Surabaya: Guna Widya.

Ramdan, I.M. ( 2007) . Dampak Giliran Kerja, Suhu dan Kebisingan Terhadap Perasaan Kelelahan di PT LJP Provinsi Kalimantan Timur. The Indonesian Journal of Public Health. Vol 4 No 1 : 8- 13.

Tarwaka. ( 2015) . Dasar- dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja Edisi II. Surakarta: Harapan Press.

Umyati, A., Yadi, YH., Sandi, ESN. ( 2015). Pengukuran Kelelahan Kerja Pengemudi Bis Dengan Aspek Fisiologis Kerja dan Metode I ndustrial Fatique Research Committee (IFRC). Jurnal Industrial Servicess.

Wignjosoebroto, Sritomo. ( 2003). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Cetakan Ketiga. Jakarta: Guna Widya.




DOI: http://dx.doi.org/10.36055/jiss.v5i1.6504

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


  is supported by