Analisis Vegetasi Mangrove di Kawasan Hutan Mangrove Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat

Alya Sekar Hapsari, Dede Sugandi, Riki Ridwana, Shafira Himayah

Abstract


Kawasan Hutan Manrgove Karangsong terletak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kawasan hutan mangrove karangsong merupakan salah satu wilayah hutan mangrove hasil rehabilitasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari – maret 2022 guna menganalisis vegetasi mangrove beradasarkan kerapatan vegetasi dan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan luas dan kerapatan vegetasi, metode yang digunakan adalah metode survei, dengan cara transek line plot (TLP). Parameter yang diamati adalah komposisi jenis, dan indeks nilai penting mangrove serta parameter lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 2 jenis vegetasi mangrove yaitu Avicennia Marina dan Rhizopora Mucronata. Pada tahap semai kerapataan jenis mangrove dalam keadaan kurang baik atau termasuk kedalam kerapatan jarang. Sedangkan untuk tahap pancang dan pohon dalam keadaan baik atau termasuk kedalam kerapatan rapat. Perubahan luas lahan di Kawasan Hutan Mangrove Karangsong dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan maupun faktor dari aktifitas manusia. Secara keseluruhan total luas Kawasan Hutan Mangrove menjadi ± 29 ha dalam kurun waktu 13 tahun ( tahun 2008 hingga 2022).


Keywords


Analisis Vegetasi, Kerapatan Jenis, Mangrove, Perubahan Luas

Full Text:

PDF

References


Aksornkoae, S. 1993. Ecology and Management of Mangrove. Bangkok: IUCN. 158 hlm.

Anwar, H, dan Mertha. 2017. Komposisi jenis mangrove di Teluk Gerupuk Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Sangkareang 3 (2): 25-30.

Arief, A. 1994. Hutan, hakekat dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2011. SNI 7717-2011 Survei dan Pemetaan Mangrove. Jakarta: BSN. 15 hlm.

Cintra, Allsay Kitsash Addifisyukha. 2013. Tipologi Mangrove dan Keterkaitannya Dengan Kondisi Lingkungan di Desa Karangsong Indramayu [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 39 hlm.

Davies, J, dan Claridge G. 1993. Wetland Benefits : The Potential for Wetlands to Support and Maintain Development. Asian Wetland Bureau, Kuala Lumpur (Malaysia) International Waterfowl and Wetlands Research Bureau. Gloucester (RU) Wetlands for the Americas Massachusetts, MA (EUA). Kuala Lumpur (Malaysia): Wetlands International. 45 hlm.

English, S C. 1994. Survey Manual for Tropical Marine Resources. Townsville (AU): Australian Marine Institute of Marine Science.

Fadli, dan Kharjon. 2015. Analisis vegetasi Avicennia sp dan karakteristik sedimen di kawasan mangrove Desa Sungai Rawa Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Riau. JOM 2 (1): 23-24.

Gunawan, H, dan S Iskandar. 2017. Dynamics of Mangrove Comunnity in Revegetation Area of Karangsong, North East of Indramayu District, West Java, Indonesia. Biodiversitas 18 (2): 659-665. doi:10.13057/biodiv/d180230.

Haya, N, N P Zamani, dan Soedharma. 2015. Analisis struktur ekosistem mangrove di Desa Kukupang Kecamatan Kepulauan Joronga. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan 6 (1): 78-89.

Husnaeni, A. 2013. Pertumbuhan anakan Avicennia marina dan Rhizophora mucronata pada jarak tanam yang berbeda dengan menggunakan teknik penanaman guluden [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.

Jesus, A. 2012. Kondisi ekosistem mangrove di Sub District Liquisa Timor Leste. Depik 1 (3): 136-143.

Jusoff, K. 2013. Malaysian mangrove and their Significance to the costal marine environment. Polish Journal of Environmental Studies 22 (4): 979-1005.

Kaunang, dan D Tinny. 2009. Komposisi dan Struktur Vegetasi Hutan Mangrove Di taman Nasional Bunaken Sulawesi Utara. Manado : Jurnal Agritek 17 (6).

Kelana, P P. 2015. Kondisi habitat dan polymesoda erosa pada kawasan ekosistem mangrove cagar alam leuweung sancang. Jurnal Akuatika 6 (2): 107-117.

Kementerian Kehutanan. 2010. Peraturan Menteri Kehutanan No.P35 Tahun 2010 Tentang Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAS (RTkRHL-DAS).

Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004 tentang Kriteria Baku dan Kerusakan Mangrove.

Onrizal. 2008. Panduan Pengenalan dan Analsis Vegetasi Hutan Mangrove. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Usman. 2013. “Analisis Vegetasi Mangrove di Pulau Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara.” Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 1 (1): 11-17.




DOI: http://dx.doi.org/10.33512/jpk.v12i1.14800

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


https://www.worldlakes.org/