The Study of Formaldehyde and Borax Content on Salted Fish from Several Markets in Tembilahan Indragiri Hilir, Riau

Putri Wening Ratrinia, Sumartini Sumartini, Lisa Bonita

Abstract


Fisheries and marine sector is one of the potential sectors in Indragiri Hilir district, Riau. Local fishermen make efforts to preserve the catch by salting it. Although salt can extend product shelf life, there are still many salted fish producers that add formaldehyde and borax to reduce production costs. The addition of formaldehyde and borax is carried out with the aim of extending product shelf life so that producers do not lose. The aim of this study was to determine the presence of formalin and borax content in salted fish products in several markets in Tembilahan. The sampling method in this study was simple random sampling by taking three different samples of salted fish, namely salted belukang, salted kembung, and salted gulama in three different markets in Tembilahan. Samples were tested for formalin and borax using test kit. The results of the qualitative formalin content test showed that from 9 samples of salted fish from several Tembilahan markets, there were 5 positives samples containing formaldehyde. The five samples were salted salted fish belukang, salted fish kembung, salted fish gulama from central market, and salted fish gulama and salted fish kembung from Parit 11 market. In the other hand, the salted fish samples were also tested qualitatively for borax content test. The qualitative test results of borax on 9 samples from several markets in Tembilahan showed no color change on the turmeric paper after immersion in the sample solution. This indicates that all salted fish samples is negative for borax content.

Keywords


food safety; food poisoning; market; salted fish

Full Text:

PDF

References


Adwyah R. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta : Bumi Aksara. 176 hlm.

Afif S, Fasya AG, Ningsih R. 2015. Extraction, Toxicity and Indentification of Active Compounds of Red Algae (Eucheuma cottoni) from Sumenep Madura. Journal of Chemistry. 4(2): 101-106.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hilir. 2015. “Sumber potensi dan tingkat pemanfaatan/lahan kelautan dan perikanan kabupaten Indragiri Hilir 2015”. Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hilir. 30 Agustus 2016. https://inhilkab.bps.go.id/statictable/2016/08/30/111/sumber-potensi-dan-tingkat-pemanfaatan-perairan-lahan-kelautan-dan-perikanan-kabupaten-indragiri-hilir-2015.html. Diakses 1 Sept. 2020.

Dewi SR. 2019. Identifikasi Formalin pada Makanan Menggunakan Ekstrak Kulit Buah Naga. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK). 2(1): 45-51

Fuad NR. 2014. Identifikasi Kandungan Boraks pada Tahu di Pasar Ciputat. [Skripsi]. Jakarta : Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 47 hlm.

Goon S dan Bipasha MS. 2014. Fish Marketing Status with Formalin in Bangladesh. International Journal of Public Health Science. 3(2):95-100

Hartati FK. 2017. Analisis Boraks secara Cepat, Mudah dan Murah pada Kerupuk. Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri. 2(1): 33-37

Hidayat Y dan Muharrami K L. 2014. Kecenderungan Pilihan Jajanan Pangan Anak SD terhadap Jajanan Berformalin. Jurnal Pena Sains. 1(2): 19-26.

Junaini., Wibowo MA, Riyanto. 2016. Uji Kualitatif Kandungan Formaldehid Alami pada Ikan Patin Jambal (Pangasius djambal) selama Penyimpanan Suhu Dingin Menggunakan Tes Kit Antilin. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. 5(3): 8- 12.

Ma’ruf H, Sangi MS dan Wuntu AD. 2017. Analisis Kandungan Formalin dan Boraks pada Ikan Asin dan Tahu dari Pasar Pinasungkulan Manado dan Pasar Beriman Tomohon. Jurnal MIPA UNSRAT ONLINE. 6(2): 24-28.

Manoppo G, Abijul J, Wehantau F. 2014. Analisis Formalin pada Buah Impor di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT. 3(3): 148-155.

Mirna, Karimuna L, Asyik. 2016. Analisis Formalin pada Ikan Asin di Beberapa Pasar Tradisional Kota Kendari. Journal Sains dan Teknologi Pangan. 1(1): 31-36.

Nasifah R. 2017. Analisis Kandungan Boraks pada Lontong dan Kue Lupis yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Semarang [Skripsi]. Semarang : Program Studi Analis Kesehatan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang. 40 hlm.

Pandie T, Wuri DA, Ndaong N A. 2014. Indentifikasi Boraks, Formalin dan Kandungan Gizi serta Nilai Tipe pada Bakso yang Dijual di Lingkungan Perguruan Tinggi di Kota Kupang. Jurnal Kajian Veteriner. 2(2): 183-192.

Rosyidah L, Erlina MD. 2018. Strategi Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. ECSOFiM:Journal of Economic and Social Fisheries and Marine. 5(2):116-128

Suntaka DF, Sondakh R. 2014. Analisis Kandungan Formalin dan Boraks pada Bakso yang disajikan Kios Bakso Pemanenan pada Beberapa Tempat di Kota Bitung. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1(4): 39-45.

Umaroh N, Sulistyarsi A. 2014. Analisis Boraks dan Uji Organoleptik pada berbagai Ikan Asin yang Dijual di Pasar. Jurnal Edukasi Matematika dan Sains. 2(2):1-7

Wardani RI, Mulasari SA. 2016. Identifikasi Formalin pada Ikan Asin yang Dijual di Kawasan Pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap. Jurnal Kesmas. 10(1): 15-24

Yulisa N, Asni E, Azrin M. 2014. Uji Formalin pada Ikan Asin Gurami di Pasar Tradisional Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Kedokteran. 1(2):1-12




DOI: http://dx.doi.org/10.33512/jpk.v10i2.9583

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


idnslotslot hokiturbox500bri4dscatter biruscatter hitamakun pro jepangmpo77turbox500turbox1000ninja cheatbtn4dkucing oren hackbajak scatterrobopragmademon vip cheatbtn4dcasino onlinerobot merah hack

                  

 

Creative Commons License
Akun gacor auto maxwin adalah sebuah istilah yang mengacu pada keberuntungan meraih scatter hitam slot mahjong secara beruntun hingga selalu dianggap gampang jp saat bermain slot. Fitur akun gacor dibuat khusus memiliki teknologi terbaru melewati proses rumusan panjang untuk memunculkan bonus scatter hitam terus menerus
Jurnal Perikanan dan Kelautan [JPK] is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Copyright @ Universitas Sultan Ageng Tirtayasa [Untirta]. All rights reserved