Analysis of the application of the lean six sigma method to minimize waste in the plywood production process
Abstract
PT. XYZ is a manufacturing company that produces plywood. The problem that this plywood company has faced is that in the plywood production process, there are still many activities classified as waste, thus disrupting productive activities. Therefore, identification of waste and the factors that cause it must be done to provide improvements so that waste in the production process can be reduced or even eliminated. Efforts that can be made to overcome the problems that occur were by using the lean six sigma method. The most influential waste in the plywood production process is overproduction with a sigma level of 0.00, waiting with a sigma level of 1.52, and defects with a sigma level of 3.85. The factors that cause waste are WIP waste overproduction, waste waiting between the process, and waste defect delamination. The recommendation for improvement for waste to minimize waste is for waste overproduction, namely making digitization forms, waste waiting, adding mini dryers and waste defects, and implementing the Kanban system.
PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi kayu lapis (plywood). Permasalahan yang ditemui pada perusahaan adalah dalam proses produksi plywood masih terdapat aktivitas yang tergolong kedalam waste, sehingga mengganggu kegiatan produktif. Oleh karena itu, identifikasi waste dan faktor penyebabnya perlu dilakukan, sehingga dapat memberikan perbaikan agar pemborosan pada proses produksi dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan metode lean six sigma. Waste yang paling berpengaruh pada proses produksi plywood adalah overproduction dengan level sigma sebesar 0,00, waiting dengan level sigma sebesar 1,52, dan defect dengan level sigma sebesar 3,85. Faktor-faktor penyebab waste adalah untuk waste overproduction WIP, waste waiting between process, dan waste defect delaminasi. Rekomendasi perbaikan untuk waste untuk meminimasi masing-masing waste adalah untuk waste overproduction yaitu membuat form digitalisasi, untuk waste waiting yaitu menambah dryer mini, dan untuk waste defect yaitu untuk menerapkan sistem Kanban.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Saefudin, A. (2007). Pemanfaatan kayu sebagai bahan struktur bangunan. Menara J. Tek. Sipil, vol. 2, no. 1, pp. 14.
Rusli, K. M. (2016). Analisis strategi bersaing pada PT.Basirih Industrial Banjarmasin. Agora, vol. 4, no. 1, pp. 304–313.
Yosefi, E. (2008). Pengolahan kayu ( Log demand Analysis on Forest Product Industry ). J. Penelit. Sos. dan Ekon. Kehutan., vol. 5, pp. 15–26.
Badan Pusat Statistik (BPS). (2019). 10 negara tujuan utama ekspor kayu lapis Indonesia (2018). Accesed at 1 October 2021. Avalaible on https://databoks.katadata.co.id/ datapublish/2019/10/31/ke-mana-tujuan-ekspor-kayu-lapis-indonesia.
Mustikarini, W., Choiri, M. & Riawati, L. (2013). Evaluasi proses produksi sebagai upaya untuk meminimasi waste dengan pendekatan lean six sigma (Studi Kasus: PT Temprina Media Grafika Malang). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri, vol. 2, no. 4, hal. 730-739.
Najib, A. H., Choiri, M., Farela, C. & Tantrika, M. (2014). Implementation of lean six sigma to minimize waste on web production process in PT Temprina Media Grafika Nganjuk. J. Ilm. Tek. Ind., vol. 3, no. 2, pp. 974–984.
Arifin, M., & Supriyanto, H. H. (2012). Aplikasi metode lean six sigma untuk usulan improvisasi lini produksi dengan mempertimbangkan faktor lingkungan. J. Tek. ITS, vol. 1, pp. A477–A481.
Gaspersz, V., & Fontana, A. (2011). Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Bogor: Vinchristo.
Voehl, F., Harrington, H. J., Mignosa, C., & Charron, R. (2013). The lean six sigma black belt handbook: Tools and methods for process acceleration. New York: Productivity Press.
van Aartsengel, A. & Kurtoglu, S. (2013). Handbook on Continuous Improvement Transformation The Lean Six Sigma Framework and Systematic Methodology for Implementation. Switzerland: Springer Books.
Gaspersz, V. (2007). The Executive Guide to Implementing Lean Six Sigma. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Dewi, W. R., Setyanto, N. W., & Mada, C. F. (2013). Implementasi metode lean six sigma sebagai upaya minimasi waste pada PT . Prime Line Internasional. J. Rekayasa dan Manaj. Sist. Ind., vol. 1, no. 1, pp. 47–56.
Rachma, N. (2019). Analisa kinerja proses produksi dengan lean six sigma untuk meminimalkan waste di PT Berkah Aneka Laut Surabaya. Dissertation. Surabaya: Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Suharnanta, E. D. (2019). Analisis penerarapan lean six sigma untuk meminimasi waste pada proses produksi wajan (Studi kasus di SP Alumnium Yogyakarta). [Final Project]. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Afifah, F. I. (2021). Analisis strategi pemasaran produk Nibra dalam meningkatkan penjualan di Nibra’s House Nganjuk (Perspektif ekonomi syariah). Tulungagung: UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Yola, M., Wahyudi, F., & Hartati, M. (2017). Value stream mapping untuk mereduksi waste dominan dan meningkatkan produktivitas produksi di industri kayu. J. Tek. Ind., vol. 3, no. 2, pp. 112–118.
Shomad, M., Rakhmawati, & Supriyanto. (2019). Identifikasi waste pada produksi kayu lapis dengan pendekatan lean manufacturing untuk meningkatkan kualitas proses produksi, vol. 4, pp. 49–59.
Kharisma, W. L. (2019). Pengurangan waste pada proses produksi gear spindle dengan pendekatan lean manufacturing di industri manufaktur otomotif. [Dissertation]. Surabaya: Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
DOI: http://dx.doi.org/10.36055/tjst.v17i2.11093
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.