PENGARUH WAKTU REKARBONISASI DAN PENGGUNAAN BINDER PADA PEMBUATAN BRIKET KOKAS

Erlina Yustanti, Marta Pramudita, Mutiara Aghniya

Abstract


Indonesia salah satu negara yang mengkonsumsi kokas dalam jumlah tinggi, namun untuk keperluan industri peleburan besi dan baja masih mengimpor dari luar negeri seperti Jepang, China dan Taiwan. Cadangan batubara di Indonesia 65% dikatagorikan sebagai batubara muda jenis non-coking coal yang belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan alasan tersebut diperlukan pengembangan batubara jenis non-coking coal sebagai bahan baku industri metalurgi melalui metode coal blending. Blending batubara dilakukan dengan pencampuran lignit dan coking coal dengan komposisi tertentu untuk mendapatkan kekuatan kokas yang memenuhi standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui indeks kekuatan kokas dan nilai kalori briket kokas. Pengujian kekuatan kokas dilakukan untuk mengetahui kekuatan dinamis kokas dengan diputar dalam I-type tumbler test. Untuk membuat briket kokas pada awalnya kedua batubara coking coal dan lignit dilakukan preparasi pada ukuran butir -40# mesh berjumlah 60%wt dan -60# mesh berjumlah 40% wt, dilanjutkan karbonisasi awal batubara lignit pada temperatur 1000oC selama 4 jam dan blending batubara coking coal dan lignit pada perbandingan (80-20) % dengan penambahan binder recovered oil (9, 12, 15) wt% dan additive damdex 8% wt, kemudian dilakukan briquetting dengan tekanan 150 kg/cm2. Selanjutnya variasi waktu rekarbonisasi pada temperatur 1000oC selama 2, 3, dan 4 jam untuk menghasilkan briket kokas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalori lignit meningkat setelah karbonisasi awal. Dari penelitian ini berhasil dibuat briket kokas dengan nilai indeks kekuatan maksimum mencapai 96,064% pada penggunaan binder 12% dan waktu rekarbonisasi selama 4 jam


Keywords


binder; coal blending; indeks kekuatan kokas; nilai kalori;

Full Text:

PDF

References


Coal Information. 2011. Documentation for Beyond 2020 Files. International Energy Agency

Grigore M, Sakurovs R, French D and Sahajwalla V. 2007. Effect Of Carbonization Conditions On Mineral Matter In Coke. ISIJ International Vol. 47: 62–66.

Herry Suprianto, Desember 2011. Pemanfaatan Kokas Briket Sebagai bahan Bakar Industri Pengecoran Logam. Chem-is-try.org.

Hessley, R.K. Reasoner, J.W. and Riley, J.T. 1986. Coal Science An Introduction to Chemistry Technology and Utilization. Mc Graw Hill Publishing Company Limited. London.

Khairil & Irwansyah. 2010. Kaji Eksperimental Teknologi Pembuatan Kokas dari Batubara sebagai Sumber Panas dan Karbon pada Tanur Tinggi (Blast Furnace). Universitas Syiah Kuala, Aceh.

Lappas, A.A. Papavasiliou, D. Batos, K. and Vasalos, I.A. 1990. Product Distribution and Kinetic Predicitions on Greek Lignite Pyrolysis. J.Fuel. Chem. 69, 1304-1308

Norton, G. Mroch, D. Chriswell, C. and Maruszewski, R. 1988. Processing and Utilization of High-Sulfur Coals II” (Y.P.Chung and R.D. Caudle Eds.) Elsevier. New York.

Rustadi, Purawiardi. dan Susanto. 2003. Proses Pengolahan Batubara Indonesia Untuk Kokas Metalurgi Dengan Metode Blending. Pusat Penelitian Metalurgi LIPI. Kawasan PUSPIPTEK, Serpong, Tangerang.

Sobroto, 2006, “Karakteristik Pembakaran Biobriket Campuran Batubara, Ampas Tebu, dan Jerami”, Surakarta.Tim Kajian

Batubara Nasional. 2006. Kelompok Kajian Kebijakan Mineral dan Batubara. Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara.




DOI: http://dx.doi.org/10.36055/tjst.v10i2.6668

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License

Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.